Analisis Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

a. Tingkat pendidikan Tabel V.1 Jumlah Responden Berdasar Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah SDsetingkat 12 SMPsetingkat 51 SMUsetingkat 25 PTUniversitassetingkat 12 Total 100 Wajib pajak yang berpendidikan rendah setingkat SD dan SMP sebanyak 63 orang 63, wajib pajak yang berpendidikan sedang setingkat SMU sebanyak 25 orang 25, dan wajib pajak yang berpendidikan tinggi setingkat PTUniversitas sebanyak 12 orang 12. Dapat disimpulkan bahwa wajib pajak yang berada di wilayah Desa Botoreco rata-rata berpendidikan rendah atau tamatan SD atau SMP. b. Jenis pekerjaan Tabel V.2 Jumlah Responden Berdasar Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan Jumlah Petani 40 Pegawai NegeriTNIPOLRI 32 Pegawai SwastaKaryawan 16 WiraswastaPedagang 12 Total 100 Berdasarkan tabel tersebut responden yang pekerjaannya sebagai golongan rendah dalam hal ini adalah Petani sebanyak 40 40, sedangkan responden yang bekerja sebagai Pegawai NegeriTNIPOLRI dan Pegawai SwastaKaryawan termasuk dalam golongan sedang sebanyak 48 48, serta reponden yang bekerja sebagai WiraswastaPedagang golongan tinggi sebanyak 12 12. Dapat disimpulkan bahwa jenis pekerjaan wajib pajak yang berada di wilayah Desa Botoreco rata-rata adalah golongan menengah atau mereka yang berprofesi sebagai Pegawai NegeriTNIPOLRI dan Pegawai SwastaKaryawan sejumlah 48 orang 48. c. Tingkat pendapatan Tabel V.3 Jumlah Responden Berdasar Tingkat Pendapatan Tingkat Pendapatan Jumlah Rp.450.000,00 42 Rp.450.000,00 – Rp.750.000,00 28 Rp.750.000,00 30 Total 100 Wajib pajak dengan penghasilan kurang dari Rp.450.000,00 golongan rendah sebanyak 42 orang 42, wajib pajak dengan penghasilan antara Rp.450.000,00 sampai dengan Rp.750.000,00 golongan sedang sebanyak 28 orang 28, serta wajib pajak dengan penghasilan diatas Rp.750.000,00 golongan tinggi sebanyak 30 orang 30. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu bahwa rata-rata wajib pajak yang berdomisili di wilayah Desa Botoreco adalah mereka yang berpenghasilan rendah atau kurang dari Rp.450.000,00 sebanyak 42. 2. Diskripsi Sikap Wajib Pajak Terhadap Kualitas Pelayanan Kantor Bersama Samsat Sikap wajib pajak terhadap kualitas pelayanan Kantor Bersama Samsat dikelompokkan menjadi dua yaitu kelompok yang mempunyai sikap positif dan kelompok yang memiliki sikap negatif. Untuk membedakan sikap positif dan sikap negatif ditentukan dengan skor yang dicapai responden dengan cara yaitu mengalikan jumlah item dalam kuesioner 15 item dengan skor tertinggi yang dicapai responden yaitu 5 dan mengalikan jumlah item dalam kuesioner sebanyak 15 dengan skor terendah yaitu 1. Setelah itu mencari nilai tengah yang dihitung dengan cara menjumlahkan skor tertinggi yaitu 75 dan skor terendah 15 lalu dibagi 2. 45 2 15 75   Berdasarkan perhitungan di atas dibuat kategori sebagai berikut: a. Sikap wajib pajak terhadap pelaksanaan pelayanan Kantor Bersama Samsat dikatakan positif apabila responden mendapat skor sama dengan atau lebih besar dari nilai tengah. b. Sikap wajib pajak terhadap pelaksanaan pelayanan Kantor Bersama Samsat dikatakan negatif apabila reponden mendapat skor lebih kecil dari nilai tengah. Dengan melihat batasan tersebut di atas, sikap responden dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Sikap wajib pajak terhadap kualitas pelayanan Kantor Bersama Samsat berdasarkan latar belakang tingkat pendidikan. Tabel V.4 Sikap Wajib Pajak Berdasarkan Tingkat Pendidikan SD SMP SMU Univers. Jumlah Skor Jml Jml Jml Jml Jml Neg. 15-44 1 1 1 1 2 2 Pos. 45-75 12 12 50 50 24 24 12 12 98 98 Jml 12 12 51 51 25 25 12 12 100 100 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 2 orang responden memiliki sikap yang negatif terhadap pelaksanaan pelayanan yang dilakukan oleh Kantor Bersama Samsat, dengan perincian 1 orang responden dengan latar belakang tingkat pendidikan SMP dan 1 orang responden dengan latar belakang tingkat pendidikan SMU. Sejumlah besar responden bersikap positif terhadap kualitas pelayanan yang telah diberikan oleh Kantor Bersama Samsat, yaitu sejumlah 98 responden. b. Sikap wajib pajak terhadap kualitas pelayanan Kantor Bersama Samsat berdasarkan latar belakang jenis pekerjaan. Tabel V.5 Sikap Wajib Pajak Berdasarkan Jenis Pekerjaan Petani P.Negeri P.Swasta Wiraswas. Jumlah Skor Jml Jml Jml Jml Jml Pos. 45-75 2 2 2 2 Neg. 15-44 40 40 32 32 14 14 12 12 98 98 Jml 40 40 32 32 16 16 12 12 100 100 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 2 orang responden dengan latar belakang pekerjaan Pegawai SwastaKaryawan memiliki sikap yang negatif terhadap pelaksanaan pelayanan yang dilakukan oleh Kantor Bersama Samsat. Sejumlah besar responden bersikap positif terhadap kualitas pelayanan yang telah diberikan oleh Kantor Bersama Samsat, yaitu sejumlah 98 responden. c. Sikap wajib pajak terhadap kualitas pelayanan Kantor Bersama Samsat berdasarkan latar belakang tingkat pendapatan. Tabel V.6 Sikap Wajib Pajak Berdasarkan Tingkat Pendapatan Pend Tinggi Pend Sedang Pend Rendah Jumlah Skor Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Negatif 45 – 75 1 1 1 1 2 2 Positif 15 - 44 29 29 28 28 41 41 98 98 Jumlah 30 30 28 28 42 42 100 100 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 2 orang responden memiliki sikap yang negatif terhadap pelaksanaan pelayanan yang dilakukan oleh Kantor Bersama Samsat, dengan perincian 1 orang responden dengan latar belakang tingkat pendapatan rendah dan 1 orang responden dengan latar belakang tingkat pendapatan tinggi. Sejumlah besar responden bersikap positif terhadap kualitas pelayanan yang telah diberikan oleh Kantor Bersama Samsat, yaitu sejumlah 98 responden. Seperti telah dikemukakan oleh Sax 1980, pengukuran terhadap sikap seharusnya mencakup ke semua karakteristik sikap, seperti arah, intensitas, keluasan, konsistensi dan spontanitas. Hal itu sangat sulit untuk dilakukan dan ada kemungkinan tidak dapat dilakukan. Beberapa di antara banyak skala yang dipergunakan dalam pengukuran sikap pada umumnya hanya mengungkap arah sikap kelompok.

B. Uji Prasyarat Analisis Data

1. Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan One Sample Kolmogorov – Smirnov , dengan bantuan program komputer SPSS 12.0 for windows dan diperoleh Asymp. Sig 2-tailed = 0,573. Nilai tersebut dibandingkan dengan taraf signifikan sebesar 0,05. Karena Asymp. Sig 2- tailed = 0,573 lebih besar dari 0,05 0,5730,05 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data sikap wajib pajak adalah normal. Tabel V.7 Rangkuman Uji Normalitas 2. Uji Homogenitas Uji Homogenitas ini digunakan untuk mengetahui varian dari sampel yang berlatar belakang jenis pekerjaan Petani, Pegawai NegeriTNIPOLRI, Pegawai SwastaKaryawan, dan WiraswastaPedagang apakah homogen atau tidak. Dari perhitungan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 12.0 for windows, didapat nilai sig. p sebesar 0,064 nilai tersebut dibandingkan dengan taraf signifikansi sebesar 0,05. Karena nilai On e-Samp le 100 60,14 5,685 ,078 ,044 -,078 ,782 ,573 N Mean Std. Deviat ion Normal a,b Absolut e Posit ive Negative Most Diff Kolmogorov-S Asymp. Sikap Test dist ribut a. Calculated b. Sig. p = 0,064 lebih besar dari 0.05 0,0640,05 maka dapat disimpulkan varians sampel tersebut homogen. Tabel V.8 Rangkuman Uji Homogenitas Jenis Pekerjaan Setelah uji homogenitas ketiga varian data di atas dapat disimpulkan adalah homogen, maka selanjutnya dilakukan uji perbedaan dengan menggunakan analisis ANOVA Analisis of Variance.

C. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif merupakan analisis untuk menjawab pertanyaan, bagaimana sikap wajib pajak terhadap kualitas pelayanan Kantor Bersama Samsat Kabupaten Blora di Desa Botoreco. Dalam penelitian ini, penulis menyebarkan 100 kuesioner dan terkumpul seluruhnya, 100 kuesioner tersebut memenuhi syarat untuk dianalisis. Dari data yang berhasil dikumpulkan kemudian dikelompokkan kedalam kategori berdasarkan latar belakang wajib pajak yaitu Tingkat Pendidikan, Jenis Pekerjaan, dan Tingkat Pendapatan, hal ini dilakukan sebagai langkah awal sebelum dianalisis. Pengumpulan data penelitian dilakukan pada tanggal 20 Juli – 20 Oktober 2007. Dari hasil yang diperoleh lihat lampiran hal 107, sejumlah Test of Homo Sikap 2,507 3 96 ,064 Levene Stat ist df1 df2 Sig.

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Pajak, Sanksi Perpajakan Dan Akuntabilitas Pelayanan Publik Pada Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Dan Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor Di Kantor Bersama Samsat Klaten.

0 5 9

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KANTOR BERSAMA SAMSAT UPPD DIPENDA PROPINSI JATENG KABUPATEN SRAGEN.

0 1 18

ANALISIS KEPUASAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA DI KANTOR SAMSAT PAYAKUMBUH.

0 0 8

TANGGAPAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI KANTOR BERSAMA SAMSAT KOTA YOGYAKARTA.

0 0 9

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PAJAK, DAN KUALITAS PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi Kasus pada Kantor SAMSAT UPTD Batusangkar Provinsi Sumatera Barat)

0 2 41

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PAJAK, DAN KUALITAS PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi Kasus pada Kantor SAMSAT UPTD Batusangkar Provinsi Sumatera Barat)

0 0 9

PENGARUH PENGETAHUAN WAJIB PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN PROGRAM SAMSAT CORNER TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR

1 3 11

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KANTOR BERSAMA SAMSAT SURABAYA BARAT UPTD DISPENDA PROPINSI JATIM

0 0 11

Pengaruh pengetahuan pajak, kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus dan sanksi administrasi pajak terhadap kepatuham wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor (Studi di Kantor Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor SAMSAT Krian) - UWKS - Li

0 0 17

ANALISIS SIKAP WAJIB PAJAK TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KANTOR BERSAMA SAMSAT BERDASARKAN LATAR BELAKANG WAJIB PAJAK Studi Kasus Pada Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Di Desa Botoreco, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Jawa Tengah SKRIPSI Diajukan untuk M

0 0 143