Kantor Bersama Samsat TINJAUAN PUSTAKA
Dengan pengertian yang diberikan seperti dibawah ini Kantor Bersama Samsat dapat dimengerti peranannya secara jelas
www.lantas.polri.go.id ,
yaitu: SAMSAT singkatan dari sistem Administrasi Manunggal di Bawah
Satu Atap, yaitu suatu sistem kerjasama secara terpadu antara Polri, Dipenda dan PT Jasa Raharja Persero dalam pelayanan untuk
menerbitkan STNKTNK yang dikaitkan dengan pemasukan uang ke Kas Negara baik melalui PKB, BBN-KB dan SWDKLLJ dan
dilaksanakan pada satu kantor yang diberi nama KANTOR BERSAMA SAMSAT.
3. Gedung Kantor Bersama Samsat Untuk menunjang kegiatan operasional, Kantor Bersama Samsat
dilengkapi dengan gedung dengan pendekatan sebagai berikut: a. Pengadaan, pemeliharaan serta pengembangan prasarana dan sarana
Kantor Bersama Samsat dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan bantuan dari instansi terkait pada Kantor Bersama Samsat.
b. Dalam perencanaan pembangunan Kantor Bersama Samsat terlebih dahulu diadakan koordinasikonsultasi antar instansi terkait.
4. Pengelolaan Bersama Kantor Samsat Susunan keanggotaan Tim Pembina Samsat terdiri dari unsur
Departemen Dalam Negeri, Markas Besar kepolisian Negara Republik Indonesia, Departemen Keuangan dan PT Persero Jasa Raharja. Biaya
Tim Pembina samsat dibebankan kepada biaya operasional melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Propinsi dan PT. Persero Jasa
Raharja.
5. Koordinator Samsat Dalam mengatur teknis administrasi dan teknis operasional
ditetapkan koordinator Kantor Bersama Samsat. Anggota koordinator tersebut diantaranya yaitu Dirlantas, PoldaKabag Lantas, PolwilKasat
Lantas, Polwiltabes, dan PolresPolresta. Tugas pokok dari koordinator Samsat antara, lain yaitu:
a. Mengkoordinir ketiga
instansi di
luar kegiatan
teknis administrasiteknis operasional masing-masing instansi.
b. Mengatur tata ruang kerja dan tata ruang kerja gedung Kantor Bersama samsat
c. Menentukan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan guna menunjang operasional Samsat.
d. Mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan kepada Tim Pembina Samsat Daerah.
6. Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Unit
Pelaksana Teknis
Pelayanan Terpadu
mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Kantor Pendapatan Daerah di bidang penyelenggaraan pelayanan terpadu, diantaranya adalah pemungutan Pajak
Kendaraan bermotor. a. Pengertian
Berikut ini merupakan beberapa pengertian yang berhubungan dengan pajak kendaraan bermotor secara langsung http:www.jakarta.go.id:
1 Kendaraan Bermotor KBM adalah semua kendaraan beroda dua atau lebih beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis
jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber
daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar
yang bergerak.
2 Pemilik Kendaraan Bermotor adalah orang atau badanbadan hukum yang namanya tercantum di dalam Buku Pemilik
Kendaraan Bermotor BPKB dan Surat Tanda Nomor Kendaraan STNK.
3 Pajak Kendaraan Bermotor PKB adalah pajak yang dipungut atas pemilikan dan penguasaan kendaraan bermotor.
b. Obyek dan Subjek Pajak Kendaraan Bermotor PKB Kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor merupakan
objek pajak. Sedangkan orang pribadi atau badan yang memiliki dan atau menguasai kendaraan bermotor menjadi subjek pajak.
Karena Pajak Kendaraan Bermotor merupakan pajak yang bersifat kebendaan maka tidak memperhatikan keadaan subjek pajak.
c. Sistem pemungutan
Sistem pemungutan yang berlaku pada Pajak Kendaraan Bermotor pada dasarnya menganut sistem self assessment penetapan pajak oleh
wajib pajak sendiri. Dalam sistem ini wajib pajak harus aktif, sedang fiskus dalam pelaksanaannya hanya memberi bimbingan, pengarahan
dan mengawasinya. Keuntungan sistem ini bahwa wajib pajak dapat langsung mengontrol
pajaknya, kesalahan penetapan pajak dapat dengan mudah dikoreksi dan pelayanannya lebih cepat.