Determinasi tumbuhan Tata Cara Penelitian

21 Fitokimia, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta dan telah dipastikan pula kebenarannya menggunakan acuan baku Flora of Java Backer dan Backuizen van den Brink, 1968.

2. Pengumpulan umbi rumput teki

Umbi rumput teki untuk penelitian ini diambil dari Tepi Sungai Progo, Moyudan, Sleman, Yogyakarta.

3. Sterilisasi alat dan bahan

Untuk mencegah terjadinya kontaminasi oleh organisme, maka alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini harus disterilkan terlebih dahulu. Alat-alat tersebut dicuci bersih dengan sabun dan dikeringkan, setelah itu dibungkus dengan alumunium foil dan disterilkan dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121 C Anonim, 1995.

4. Preparasi fraksi protein dari umbi rumput teki

Bahan umbi rumput teki dikumpulkan segar, diseleksi kemudian dicuci bersih dengan air mengalir. Umbi dipotong kecil-kecil, kemudian dimasukkan dalam plastik dan disimpan dalam freezer selama dua malam. Umbi ditimbang sebanyak 400 g gram kemudian ditumbuk halus sambil ditambahkan sesedikit mungkin dapar natrium fosfat 5 mM pH 7,2 yang mengandung 0,14 M NaCl pada suhu ±4ºC. Kemudian diperas dengan kain monel, ditampung dalam tabung conical yang bersih dan steril. Cairan yang diperoleh disentrifugasi dengan 2010 xG selama 20 menit. Supernatan dikumpulkan dalam beaker glass 1000 ml dan diendapkan proteinnya dengan menambahkan 79,8 g amonium sulfat, stirrer semalam. Kemudian disentrifus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 lagi 2010 xG selama 20 menit pada suhu ±4°C. Supernatan 1 ditampung dalam beaker glass 1000 ml sedangkan pelet yang diperoleh dilarutkan dalam sesedikit mungkin larutan dapar natrium fosfat 5mM pH 7,2 tanpa NaCl; kemudian didialisis dengan tabung dialisis dalam larutan dapar natrium fosfat 5mM pH 7,2 selama semalam. Hasil dialisis disentrifus 2010 xG selama 20 menit pada suhu 4°C. Pelet kemudian dibuang dan supernatan merupakan fraksi protein umbi rumput teki FP 20 . Supernatan 1 kemudian ditambah dengan 74,2 g amonium sulfat, stirrer semalam. Kemudian disentrifus lagi 2010 xG selama 30 menit pada suhu ±4°C. Supernatan 2 ditampung dan pelet yang diperoleh dilarutkan dalam sesedikit mungkin larutan dapar natrium fosfat 5mM pH 7,2 ; kemudian didialisis selama semalam. Hasil dialisis disentrifus 2010 xG selama 20 menit pada suhu ±4°C. Pelet dibuang dan supernatan merupakan sampel fraksi protein umbi rumput teki FP 40 . Supernatan 2 kemudian ditambah dengan 87,22 g amonium sulfat, stirrer semalam. Kemudian disentrifus lagi 2010 xG selama 30 menit pada suhu ±4°C. Supernatan 3 ditampung dan pelet yang diperoleh dilarutkan dalam sesedikit mungkin larutan dapar natrium fosfat 5mM pH 7,2 ; kemudian didialisis selama semalam. Hasil dialisis disentrifus 2010 xG selama 20 menit pada suhu ±4°C. Pelet dibuang dan supernatan merupakan sampel fraksi protein umbi rumput teki FP 60 . Supernatan 3 kemudian ditambah dengan 98,8 g amonium sulfat, stirrer semalam. Kemudian disentrifus lagi 2010 xG selama 30 menit pada suhu ±4°C. Supernatan ditampung dan pelet yang diperoleh dilarutkan dalam sesedikit mungkin larutan dapar natrium fosfat 5mM pH 7,2; kemudian didialisis selama semalam. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI