Penelitian Terdahulu Kerangka Penelitian

41

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi empiris dengan menggunakan data sekunder, yaitu penelitian berdasarkan pada data-data yang diperoleh dari penemuan dan pengamatan yang telah dilakukan. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil publikasi Bank Indonesia berupa laporan tahunan Bank Indonesia, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia SEKI, hasil publikasi Badan Pusat Statistik BPS dan hasil dari Pojok BEI Universitas Islam Indonesia meliputi data Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, tingkat suku bunga Bank Indonesia, inflasi, kurs dolar Amerika terhadap rupiah USRp yang ditetapkan Bank Indonesia. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik angka. Data kuatitatif disini berupa data runtut waktu time series yaitu data yang disusun menurut waktu pada suatu variabel tertentu selama kurun waktu 20 tahun dari tahun 1992 sampai dengan tahun 2011.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di : a. Pojok BEI Bursa Efek Indonesia Universitas Islam Indonesia untuk data mengenai Indeks Harga Saham. b. BPS Propinsi DIY untuk data mengenai data tentang inflasi, tingkat suku bunga BI, dan nilai tukar rupiah 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2014 sampai dengan Maret 2014.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah Indeks Harga Saham Gabungan IHSG di Bursa Efek Indonesia selama tahun 1992-2011. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini difokuskan pada faktor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan, dan faktor- faktor tersebut yaitu inflasi, nilai tukar rupiah, tingkat suku bunga. Jangka waktu yang digunakan selama 20 tahun mulai dari tahun 1992 sampai dengan tahun 2011.

D. Teknik Pengumpulan data

Dalam penelitian ini teknik atau metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode dokumentasi, yaitu mencatat, mengumpulkan, dan mengolah data-data tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian baik dari sumber dokumenbuku, jurnal, artikel dan internet mengenai inflasi, suku bunga, nilai tukar rupiah dan indeks harga saham gabungan IHSG.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan salah satu cara pengambilan sampling tidak acak non-random sampling, yaitu metode purposive sampling . Menurut Sanusi 2013:95, cara pengambilan sampel ini disebut pula dengan judgement sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Sampel yang digunakan dari periode waktu yang sama, yakni dari periode 1992 sampai dengan 2011 dengan pertimbangan ingin melihat perkembangan Bursa Efek Indonesia dari tahun 1990 an sampai 2011 dimana Indonesia telah dua kali mengalami krisis moneter. Data yang diperoleh secara resmi dari BPS tentang inflasi dan suku bunga dan nilai tukar rupiah sudah dalam bentuk tahunan, sedangkan IHSG yang berfluktuasi setiap hari, peneliti mengolahnya dengan merata-ratakan data tersebut ke dalam data tahunan.

F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian Variabel penelitian terdiri dari variabel independen sebagai unsur yang diasumsikan dapat mempengaruhi variabel dependen dan variabel dependen sebagai unsur yang diasumsikan dapat dipengaruhi variabel independen. a. Variabel Independen Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang menjelaskan variabel lain yang terikat Husein, 2003. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah. b. Variabel Dependen Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel-variabel independen Husein, 2003. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. 2. Definisi Operasional Variabel Penelitian ini menggunakan satu variabel dependen dan tiga variabel independen. Definisi operasional masing-masing variabel dalam penelitian ini sebagai berikut : a. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Indeks Harga Saham Gabungan IHSG adalah indeks harga yang

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

3 67 113

Pengaruh Tingkat Bunga Sertifikat Bank Indonesia, Nilai Tukar Rupiah, Dan Tingkat Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia

1 37 92

Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah Dan Indeks Dow Jones Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 18 83

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2009

2 39 90

Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi Dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004 – 2008

2 70 81

PENGARUH INFLASI,SUKU BUNGA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)DI BURSA EFEK INDONESIA

2 27 51

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, SUKU BUNGA, INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (M1) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

4 27 32

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan Suku Bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008 - 2012.

0 0 24

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (Studi pada Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017)

0 0 9

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI , TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 8