c. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Pergerakan IHSG Dalam penelitiannya, nilai tukar rupiah adalah harga rupiah terhadap
mata uang negara lain. Jadi, nilai tukar rupiah merupakan nilai dari suatu mata uang yang ditranslasikan terhadap mata uang negara lain. Kurs inilah
sebagai salah satu indikator yang mempengaruhi aktifitas di pasar saham maupun pasar uang karena invstor cenderung berhati-hati untuk melakukan
investasi. Menurunnya kurs rupiah terhadap mata uang asing khususnya dollar AS memiliki pengaruh negatif terhadap ekonomi dan pasar modal
Sitinjak dan Kurniasari 2003. Nilai tukar mata uang suatu negara akan sangat penting dalam
perekonomiannya, nilai kurs akan terlihat dalam dunia investasi, dikarenakan era globalisasi dimana investasi tidak hanya akan datang dari
dalam negeri, namun juga berasal dari luar negeri. Sehingga nilai tukar akan sangat berpengaruh terhadap saham-saham dan harga saham di bursa efek.
Apabila nilai tukar mengalami pelemahan, maka hal tersebut akan menggambarkan ketidakstabilan perekonomian suatu negara, dengan
demikian akan terjadi penarikan cash yang dilakukan investor asing karena dinilai kurang baiknya ekonomi negara tersebut. Hal tersebut akan memicu
aksi jual saham-saham di bursa efek dan mengakibatkan turunnya IHSG. Demikian pula sebaliknya. Apabila suatu negara mengalami ekonomi yang
terus berkembang, dan nilai mata uangnya naik, maka hal tersebut akan menarik investor asing untuk ikut masuk berinvestasi. Dengan melakukan
aksi beli dalam investasi saham, maka hal tersebut akan membuat IHSG pun naik.
G. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Theresia Puji Rahayu 2002 menunjukkan hasil bahwa variabel nilai tukar dan suku bunga SBI mempunyai
pengaruh yang negatif terhadap variabel Indeks Harga Saham Gabungan IHSG. Shanty Oktavilia 2003, menggunakan analisis regresi berganda dimana PDB,
kurs rupiah, suku bunga SBI, Indeks DJIA mempunyai pengaruh positif terhadap IHSG. Sedangkan suku bunga mempunyai pengaruh yang negatif terhadap
IHSG. Dedy Pratikno 2006, menggunakan model ekonometrika Ordinary Least
Square OLS dengan variabel kurs, suku bunga SBI dan inflasi mepunyai hubungan yang negatif terhadap IHSG, sedangkan Indeks Dow Jones
mempunyai pengaruh yang positif terhadap IHSG. Handayani, 2007, pengaruh tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS, dan
tingkat inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG studi di Bursa Efek Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS, dan tingkat inflasi terhadap naik turunnya
indeks harga saham dan untuk mengetahui variabel yang dominan berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa Tingkat bunga SBI, nilai kurs Dollar AS dan Tingkat inflasi secara serempak berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Tingkat bunga
SBI berpengaruh negatif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan, sedangkan Nilai Kurs Dollar AS dan Tingkat Inflasi berpengaruh positif terhadap Indeks
Harga Saham Gabungan. Dari ketiga variabel independen, variabel tingkat bunga SBI adalah variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap Indeks
Harga Saham Gabungan.
H. Kerangka Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas dapat dirumuskan kerangka penelitian yang mendukung sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
Sumber : data diolah
Inflasi Suku Bunga
Nilai Tukar Rupiah Indeks Harga
Saham Gabungan
IHSG
I. Hipotesis
Dari literatur yang telah dijelaskan diatas, penelitian ini akan mengambil simpulan sementara atau hipotesis sebagai arah penelitian ini, yaitu
H
1
: Inflasi berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan.
H
2
: Suku Bunga berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. H
3
: Nilai Tukar Rupiah berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan.
41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi empiris dengan menggunakan data sekunder, yaitu penelitian berdasarkan pada data-data yang diperoleh dari
penemuan dan pengamatan yang telah dilakukan. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil publikasi Bank Indonesia berupa laporan tahunan Bank
Indonesia, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia SEKI, hasil publikasi Badan Pusat Statistik BPS dan hasil dari Pojok BEI Universitas Islam Indonesia
meliputi data Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, tingkat suku bunga Bank Indonesia, inflasi, kurs dolar Amerika terhadap rupiah USRp yang ditetapkan
Bank Indonesia. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu
data yang diukur dalam suatu skala numerik angka. Data kuatitatif disini berupa data runtut waktu time series yaitu data yang disusun menurut waktu pada suatu
variabel tertentu selama kurun waktu 20 tahun dari tahun 1992 sampai dengan tahun 2011.