Pasar Modal LANDASAN TEORI

c. Lembaga Penunjang Fungsi lembaga penunjang ini antara lain turut serta mendukung beroperasinya pasar modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar modal. Lembaga penunjang yang memegang peranan penting di dalam mekanisme pasar modal adalah sebagai berikut : 1 Penjamin emisi underwriter adalah Lembaga yang menjamin terjualnya sahamobligasi sampai batas waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten. 2 Perantara perdagangan efek broker pialang. Perantaraan dalam jual beli efek, yaitu perantara antara si penjual emiten dengan si pembeli investor. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh broker antara lain memberikan informasi tentang emiten, serta melakukan penjualan efek kepada investor. 3 Perdagangan efek dealer, berfungsi sebagai pedagang dalam jual beli efek, dan sebagai perantara dalam jual beli efek 4 Penanggung guarantor. Lembaga penengah antara si pemberi kepercayaan dengan si penerima kepercayaan. Lembaga yang dipercaya oleh investor sebelum menanamkan dananya. 3. Manfaat Pasar Modal Menurut Darmaji dan Fakhruddin 2009:3 pasar modal memberikan manfaat antara lain: 1 Menyediakan sumber pendanaan atau pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal. 2 Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya diversifikasi. 3 Menyediakan indikator utama leading indicator bagi tren ekonomi negara. 4 Memungkinkan penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah. 5 Menciptakan lapangan pekerjaanprofesi yang menarik. 6 Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dengan prospek yang baik. 7 Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan resiko yang bisa diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas dan diversifikasi investasi. 8 Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha dan memberikan akses kontrol sosial. 9 Mendorong pengelolaan perusahaan dengan iklim terbuka, pemanfaatan manajemen profesional, dan penciptaan iklim berusaha yang sehat. 4. Bentuk-Bentuk Pasar Modal Tandelilin 2010:28 membedakan pasar modal menjadi: 1 Pasar Perdana Pasar perdana terjadi pada saat perusahaan emiten menjual sekuritasnya kepada investor. 2 Pasar Sekunder Setelah sekuritas perdana dijual di pasar perdana, sekuritas emiten tersebut kemudian bisa diperjualbelikan oleh dan antar investor di pasar sekunder. Pasar Sekunder biasanya dimanfaatkan untuk perdagangan saham biasa, saham preferen, obligasi, waran maupun sekuritas derivatif opsi dan futures.

B. Indeks Harga Saham Gabungan

Menurut Sunariyah 2006:142, indeks harga saham gabungan menggambarkan suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga saham gabungan seluruh saham, sampai pada tanggal tertentu. Dalam hal ini mencerminkan suatu nilai yang berfungsi sebagai pengukuran kinerja suatu saham gabungan di bursa efek. Indeks harga saham gabungan seluruh saham adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja gabungan seluruh saham yang tercatat di suatu bursa efek. Maksud gabungan dari seluruh saham ini adalah kinerja saham yang dimasukkan dalam perhitungan seluruh saham yang tercatat di bursa tersebut. Indeks harga saham gabungan memiliki lima fungsi BEI, 2008 yaitu: 1. Sebagai indikator tren pasar, 2. Sebagai indikator tingkat keuntungan, 3. Sebagai tolok ukur benchmark kinerja suatu portofolio, 4. Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif, 5. Memfasilitasi berkembangnya produk derivatif. Sekarang ini Bursa Efek Indonesia memiliki 8 macam harga saham yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik, sebagai salah satu pedoman bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal BEI, 2008. Ke delapan macam indeks tersebut adalah: a. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, menggunakan semua emiten yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks. b. Indeks Sektoral, menggunakan semua emiten yang termasuk dalam masing- masing sektor. c. Indeks LQ45, menggunakan 45 emiten yang dipilih berdasarkan kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. d. Jakarta Islamic Index JII, menggunakan 30 emiten yang masuk dalam kriteria syariah dan termasuk saham yang memiliki likuiditas dan kapitalisasi tinggi. e. Indeks Kompas100, menggunakan 100 saham yang dipilih berdasarkan kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. f. Indeks Papan Utama, menggunakan emiten yang masuk dalam kriteria papan utama. g. Indeks Papan Pengembangan, menggunakan emiten yang masuk dalam kriteria papan pengembangan. h. Indeks Individual, yaitu harga saham masing-masing emiten. IHSG merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja gabungan seluruh saham perusahaanemiten tercatat di Bursa Efek Indonesia BEI. Menurut sumber id.wikipedia.org IHSG merupakan salah satu indeks pasar saham yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia. Diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983, sebagai indikator pergerakan harga saham di BEJ, Indeks ini mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI. Hari Dasar untuk perhitungan IHSG adalah tanggal 10 Agustus 1982. Pada tanggal tersebut, Indeks ditetapkan dengan Nilai Dasar 100 dan saham tercatat pada saat itu berjumlah 13 saham. Menurut Jogiyanto 2008:77, Indeks Harga Saham Gabungan IHSG sebenarnya merupakan angka indeks harga saham yang sudah disusun dan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

3 67 113

Pengaruh Tingkat Bunga Sertifikat Bank Indonesia, Nilai Tukar Rupiah, Dan Tingkat Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia

1 37 92

Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah Dan Indeks Dow Jones Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 18 83

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2009

2 39 90

Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi Dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004 – 2008

2 70 81

PENGARUH INFLASI,SUKU BUNGA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)DI BURSA EFEK INDONESIA

2 27 51

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, SUKU BUNGA, INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (M1) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

4 27 32

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan Suku Bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008 - 2012.

0 0 24

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (Studi pada Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017)

0 0 9

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI , TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 8