Analisis Deskriptif HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Hasil pengujian normalitas juga didukung dengan uji Kolmogorov Smirnov Tabel 5.2 Kolmogorov-Smirnov Test

C. Pengujian Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana salah satu atau lebih variabel independen dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari variabel independen lainnya. Salah satu asumsi regresi linier klasik adalah tidak adanya multikolinearitas sempurna no perfect multikolinearitas. Suatu model regresi dikatakan terkena multikolinearitas apabila terjadi hubungan linier yang perfect atau exact diantara beberapa atau semua variabel bebas. Akibatnya akan sulit untuk melihat pengaruh secara individu variabel bebas terhadap variabel tak One-Sam ple Kolm ogorov-Sm irnov Te st 20 ,0000000 677,62573742 ,144 ,144 -,115 ,642 ,804 N Mean Std. Dev iation Normal Parameters a,b Absolute Positive Negative Most Extreme Diff erences Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. 2-tailed Unstandardiz ed Residual Test distribution is Normal. a. Calculated from data. b. bebas Ghozali, 2001: 269-270. Pendeteksian multikolinearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan metode VIF. Kriteria pengujian : Jika VIF 10, maka Ho ditolak Jika VIF 10, maka Ho diterima Hasil uji multikolinearitas dengan metode VIF sbb : Tabel 5.3 Hasil Uji Multikolinearitas dengan Metode VIF Sumber: Lampiran Hasil Olah Data Uji VIF, 2013. Berdasarkan hasil uji multikolinearitas dengan metode VIF, nilai VIF 10, artinya bahwa semua variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas sehingga tidak membiaskan interprestasi hasil analisis regresi. 2. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana faktor pengganggu error term pada suku bunga tertentu berkorelasi dengan faktor pengganggu pada suku bunga lain. Faktor pengganggu tidak random unrandom. Autokorelasi disebabkan oleh Coefficients a 1600,063 831,757 1,924 ,072 -5,790 11,406 -,094 -,508 ,619 ,864 1,158 -86,594 38,527 -,471 -2,248 ,039 ,667 1,500 ,102 ,049 ,348 2,082 ,043 ,727 1,375 Constant X1 X2 X3 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Y a.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

3 67 113

Pengaruh Tingkat Bunga Sertifikat Bank Indonesia, Nilai Tukar Rupiah, Dan Tingkat Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia

1 37 92

Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah Dan Indeks Dow Jones Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 18 83

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2009

2 39 90

Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi Dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004 – 2008

2 70 81

PENGARUH INFLASI,SUKU BUNGA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)DI BURSA EFEK INDONESIA

2 27 51

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, SUKU BUNGA, INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (M1) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

4 27 32

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan Suku Bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008 - 2012.

0 0 24

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (Studi pada Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017)

0 0 9

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI , TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 8