Pengujian Asumsi Klasik Teknik Analisis Data

1. Bila nilai DW terletak diantara batas alas atau upper bound du dan 4- du maka koefisien autokorelasi = 0, berarti tidak ada autokorelasi. 2. Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau lower bound dl dan 4-du maka koefisien autokorelasi 0, berarti ada autokorelasi positif. 3. Bila nilai DW lebih besar dari 4-du maka koefisien autokorelasi 0, berarti ada autokorelasi negatif. 4. Bila nilai DW terletak antara du dan dl atau DW terletak antara 4-du dan 4-di maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

4. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Alat analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel laju inflasi, tingkat suku bunga dan nilai tukar rupiah terhadap indeks harga saham gabungan di BEI.

5. Pengujian Goodness of Fit

Koefisien determinasi R2 bertujuan untuk mengetahui kekuatan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi R2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinansi adalah antara 0 dan 1. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel ‐ variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas Ghozali, 2005. Nilai yang mendekati 1 satu berarti variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

6. Pengujian Terhadap Koefisien Regresi Secara Simultan Uji F.

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang terdapat dalam model secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependen Thobarry, 2009. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5 nilai F ratio dari masing-masing koefisien regresi kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika F ratio Ftabel atau prob-sig a=5 berarti bahwa masing-masing independen berpengaruh secara positif terhadap dependen. Langkah ‐langkah yang dilakukan untuk melakukan pengujian secara simultan adalah: a. Merumuskan hipotesis 1. H0 : b 1 = b 2 = b 3 = 0 Tidak ada pengaruh yang signifikan variabel Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap IHSG secara bersama-sama. 2. Ha : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠0 Ada pengaruh yang signifikan variabel Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap IHSG secara bersama-sama. b. Menentukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0.05 α=0.05 c. Membandingkan F hitung dengan F tabel Nilai F hitung jika : 1. Bila F hitung F tabel, variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. Bila F hitung F tabel, variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. 3. Berdasarkan probability value. Dengan menggunakan nilai probabilitas, maka Ha akan diterima dan H0 ditolak jika probabilitas kurang dari 0,05.

7. Pengujian Dengan Koefisien Regresi Parsial Uji t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan. Dengan tingkat signifikansi sebesar 95, nilai t hitung dari masing ‐ masing koefisien regresi kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika t ‐hitung t‐tabel atau prob‐sig α = 5 berarti bahwa masing‐ masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen Thobarry, 2009.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

3 67 113

Pengaruh Tingkat Bunga Sertifikat Bank Indonesia, Nilai Tukar Rupiah, Dan Tingkat Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia

1 37 92

Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah Dan Indeks Dow Jones Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 18 83

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2009

2 39 90

Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi Dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004 – 2008

2 70 81

PENGARUH INFLASI,SUKU BUNGA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)DI BURSA EFEK INDONESIA

2 27 51

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, SUKU BUNGA, INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (M1) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

4 27 32

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan Suku Bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008 - 2012.

0 0 24

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (Studi pada Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017)

0 0 9

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI , TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 8