Pengujian Hipotesis secara parsial

Hasil dari regresi dengan metode OLS diperoleh R 2 Koefisien Determinasi sebesar 0,443 artinya variabel dependen Y dalam model yaitu Pergerakan IHSG dijelaskan oleh variabel independen yaitu Laju Inflasi, Tingkat Suku Bunga, dan Nilai Tukar Rupiah sebesar 44,3, sedangkan sisanya sebesar 55,7 dijelaskan oleh faktor lain di luar model.

F. Pembahasan 1. Pengaruh Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

Jika Inflasi mengalami peningkatan, maka IHSG juga akan tetap atau konstan. Inflasi merupakan indikator ekonomi yang menggambarkan peningkatan harga barang secara terus menerus yang mengakibatkan daya beli masyarakat menurun. Inflasi mempunyai pengaruh yang cukup berarti bagi kinerja pasar modal. Inflasi yang tinggi dapat meningkatkan biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Peningkatan biaya produksi ini akan meningkatkan pendapatan perusahaan. Di sisi lain, terjadinya inflasi dapat menaikkan biaya modal, biaya tenaga kerja, dan biaya bahan baku. Dengan adanya inflasi ini beban bunga yang harus ditanggung oleh perusahaan sebagai kewajiban atas peminjaman modal meningkat, tenaga kerja juga menuntut kenaikan gaji sebagai penyesuaian terhadap inflasi, serta harga bahan baku yang digunakan untuk proses produksi juga mengalami peningkatan sebagai akibat adanya inflasi ini. Kenaikan biaya- biaya ini akan menyebabkan kenaikan biaya produksi dan operasi perusahaan. Apabila kenaikan biaya produksi ini tidak dapat diimbangi dengan kenaikan harga jual kepada konsumen. Kenaikan harga jual kepada konsumen ini akan mengakibatkan jumlah dividen yang dibagikan kepada pemegang saham juga akan meningkat dan akhirnya akan meningkatkan IHSG. Dari hasil regresi linier berganda menunjukkan bahwa ada tidak ada pengaruh yang signifikan antara inflasi terhadap variabel IHSG nilai sig. = 0,619 Level of Significant = 0,05.

2. Pengaruh Suku Bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

Hasil regresi linier berganda menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif dan signifikan Suku Bunga terhadap variabel IHSG nilai sig. = 0,039 Level of Significant = 0,05. Artinya jika Suku Bunga mengalami peningkatan, maka IHSG juga akan mengalami penurunan signifikan. Tinggi rendahnya tingkat suku bunga atau BI rate ini akan mempengaruhi investasi di pasar modal karena investor dapat mengalihkan dana invetasinya dalam bentuk simpanan di bank lokal dan pembelian SBI di pasar uang sehingga berdampak pada IHSG di Bursa Efek Indonesia BEI. . Hal ini telah dibuktikan oleh Lee 1992: 23 maupun Sitinjak dan Kurniasari bahwa tingkat bunga berpengaruh negatif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG.

3. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

Hasil regresi linier berganda menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan Nilai Tukar Rupiah terhadap variabel IHSG nilai sig. = 0,043 Level of Significant = 0,05. Artinya jika Nilai Tukar Rupiah mengalami peningkatan. Nilai tukar mata uang juga sebagai salah satu variabel yang mempengaruhi harga saham di pasar modal, apabila permintaan pasar internasional bersifat elastis maka neraca perdagangan akan positif, yang mana arus kas perusahaan domestik akan meningkat sejalan dengan peningkatan ekspor sehingga berkorelasi positif terhadap earning perusahaan yang selanjutnya akan meningkatkan harga saham tercermin dari IHSG. 92

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukaan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan berdasarkan hasil Uji F menunjukkan bahwa ada pengaruh antara variabel Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar Rupiah secara simultan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai sig. = 0,006 Level of Significant = 0,05. Sedangkan secara parsial diketahui bahwa Inflasi tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap IHSG. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai sig. = 0,619 Level of Significant = 0,05. Variabel lainnya masing-masing Suku Bunga nilai sig. = 0,039 Level of Significant = 0,05 dan Nilai Tukar Rupiah nilai sig. = 0,043 Level of Significant = 0,05 berpengaruh signifikan terhadap IHSG.

B. Saran

Sehubungan dengan pengaruh Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah terhadap IHSG, maka dapat diberikan saran untuk meningkatkan, yaitu: 1. Kepada Pemerintah dan lembaga terkait, khususnya Bank Indonesia yang berwenang hendaknya dapat selalu mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dapat menjaga stabilitas perekonomian demi menghindari fluktuasi faktor-faktor

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

3 67 113

Pengaruh Tingkat Bunga Sertifikat Bank Indonesia, Nilai Tukar Rupiah, Dan Tingkat Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia

1 37 92

Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah Dan Indeks Dow Jones Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 18 83

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2009

2 39 90

Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi Dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004 – 2008

2 70 81

PENGARUH INFLASI,SUKU BUNGA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)DI BURSA EFEK INDONESIA

2 27 51

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, SUKU BUNGA, INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (M1) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

4 27 32

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan Suku Bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008 - 2012.

0 0 24

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (Studi pada Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017)

0 0 9

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI , TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 8