Pengujian Asumsi Klasik HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3. Uji Heteroskedastisitas Homoskedastisitas adalah situasi dimana varian σ 2 dari faktor pengganggu atau disturbance term adalah sama untuk semua observasi X. Penyimpangan terhadap asumsi ini yaitu disebut heteroskedastisitas yaitu apabila nilai varian σ 2 variabel tak bebas Y i meningkat sebagai akibat dari meningkatnya varian dari variabel bebas X i , maka varian dari Y i tidak sama. Pendeteksian heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Glejser. Caranya dengan melihat nilai probabilitas 0,05, sehingga tidak terkena heteroskedastisitas Ghozali, 2001:73. Hasil uji heteroskedastisitas dengan Glejser sbb : Tabel 5.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser Sumber: Lampiran Hasil Olah Data Uji heteroskedastisitas, 2013. Coefficients a -353,746 491,324 -,720 ,482 -5,732 6,738 -,203 -,851 ,407 20,810 22,758 ,248 ,914 ,374 ,071 ,035 ,526 2,023 ,060 Constant X1 X2 X3 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: ABS_RES a. Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan Glejser terlihat bahwa nilai probabilitas 0,05. Hal ini berarti model yang diestimasi bebas dari heteroskedastisitas. D. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Analisis dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap IHSG. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer SPSS for Windows Release 13.00 diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 5.6 Hasil Regresi Linier Berganda Metode OLS Sumber: Hasil Olah Data Regresi Linier Berganda, 2014. Secara matematis hasil dari analisis regresi linier berganda tersebut dapat ditulis sebagai berikut : Y =1600,063 - 5,790X 1 - 86,594X 2 + 0,102X 3 Coefficients a 1600,063 831,757 1,924 ,072 -5,790 11,406 -,094 -,508 ,619 ,864 1,158 -86,594 38,527 -,471 -2,248 ,039 ,667 1,500 ,102 ,049 ,348 2,082 ,043 ,727 1,375 Constant X1 X2 X3 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Y a. Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh variabel independen X terhadap variabel dependen Y, adapun arti dari koefisien regresi tersebut adalah : 1.b = 1600,063 Artinya, apabila Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar Rupiah sama dengan nol, maka IHSG sebesar 1600,063 rupiah. 2.b 1 = -5,790 Artinya apabila kenaikan Inflasi sebesar 1 persen, maka IHSG turun sebesar 5,790 rupiah dengan asumsi variabel lain adalah konstan cateris paribus. 3.b 2 = -86,594 Artinya apabila kenaikan Suku Bunga sebesar 1 persen, maka IHSG akan turun sebesar 86,594 rupiah dengan asumsi variabel lain adalah konstan cateris paribus. 4.b 3 = 0,102 Artinya apabila kenaikan Nilai Tukar Rupiah sebesar 1 persen, maka IHSG akan naik sebesar 0,102 rupiah dengan asumsi variabel lain adalah konstan cateris paribus.

E. Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Pengaruh Secara Simultan

Tabel 5.7 Hasil uji statistik F Uji F adalah uji simultan yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar Rupiah secara bersama-sama terhadap IHSG. - Perumusan hipotesis a. Ho : b 1 = b 2 = b 3 = 0 Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Pergerakan IHSG secara bersama- sama. b. Ha : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠0 Ada pengaruh yang signifikan antara variabel Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Pergerakan IHSG secara bersama-sama. -Kriteria pengujian a. Bila probabilitas p value Level of Significant 0,05, maka H0 ditolak, artinya secara simultan Variabel Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar Rupiah berpengaruh signifikan terhadap IHSG. ANOVA b 9876743 3 3292247,514 6,038 ,006 a 8724356 16 545272,260 18601099 19 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, X3, X1, X2 a. Dependent Variable: Y b. b. Bila probabilitas p value Level of Significant 0,05, maka H0 di terima, artinya secara simultan variabel Inflasi, Tingkat Suku Bunga, dan Nilai Tukar Rupiah tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG. c. Dengan level of significant α 5 dan nilai sig. uji F = 0,006. d. Kesimpulan : Diproleh nilai sig. = 0,006 Level of Significant = 0,05, maka H0 ditolak atau Ha diterima, artinya ada pengaruh secara simultan variabel Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap IHSG.

2. Pengujian Hipotesis secara parsial

Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Pergerakan IHSG secara individual uji t dengan asumsi bahwa variabel yang lain tetap atau konstan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer SPSS for Windows diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 5.8 Hasil Uji Statistik t Coefficients a 1600,063 831,757 1,924 ,072 -5,790 11,406 -,094 -,508 ,619 ,864 1,158 -86,594 38,527 -,471 -2,248 ,039 ,667 1,500 ,102 ,049 ,348 2,082 ,043 ,727 1,375 Constant X1 X2 X3 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Y a. a. Pengujian pengaruh variabel Inflasi X 1 terhadap variabel IHSG Y. Dengan taraf nyata α = 5 = 0,05 dan dari hasil regresi berganda diperoleh probabilitas t -statistik = 0,619. Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai sig. = 0,619 Level of Significant = 0,05, maka disimpulkan bahwa Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG Y. b. Pengujian pengaruh variabel Suku Bunga X 2 terhadap variabel IHSG Y. Dengan taraf nyata α = 5 = 0,05 dan dari hasil regresi berganda diperoleh probabilitas t -statistik = 0,039. Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai sig. = 0,039 Level of Significant = 0,05, maka disimpulkan bahwa Suku Bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap IHSG Y. c. Pengujian pengaruh variabel Nilai Tukar Rupiah X 3 terhadap variabel IHSGY. Dengan taraf nyata α = 5 = 0,05 dan dari hasil regresi berganda diperoleh probabilitas t -statistik = 0,043. Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai sig. = 0,043 Level of Significant = 0,05, maka disimpulkan bahwa Nilai Tukar Rupiah berpengaruh positif dan signifikan terhadap IHSG Y. F. Pengujian Goodness of Fit R 2 Koefisien Determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan secara komprehensif terhadap variabel dependen. Nilai R 2 Koefisien Determinasi mempunyai range antara 0-1. Semakin besar R 2 mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Adapun hasil perhitungan nilai koefisien determinasi dapat dilihat di tabel 5.9 sebagai berikut : Tabel 5.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi � � Mode l Sum m ary b ,729 a ,531 ,443 738,425528 2,248 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Wats on Predictors: Constant, X3, X1, X2 a. Dependent Variable: Y b.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

3 67 113

Pengaruh Tingkat Bunga Sertifikat Bank Indonesia, Nilai Tukar Rupiah, Dan Tingkat Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia

1 37 92

Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah Dan Indeks Dow Jones Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 18 83

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2009

2 39 90

Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi Dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004 – 2008

2 70 81

PENGARUH INFLASI,SUKU BUNGA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)DI BURSA EFEK INDONESIA

2 27 51

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, SUKU BUNGA, INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (M1) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

4 27 32

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan Suku Bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008 - 2012.

0 0 24

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (Studi pada Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017)

0 0 9

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI , TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 8