KOMPETENSI DASAR
Materi Pokok Pembelajaran
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
Belajar disampaikan
Yesus Menuliskan
hasil refleksi tentang
pewartaan Yesus melalui
perumpamaan .
kan Agama
Katolik, untuk
SMP kelas
VIII, Yogyak
arta: Kanisiu
s
3.Yesus Mewartakan
Kerajaan Allah Melalui
Tindakan dan Mujizat
Mengamati
Melihat kembali
pengalaman yang dihayati
sebagai pengalaman
luar biasa
Mengamati gambar-
gambar Yesus yang
membuat mujizat
Menanya
Menyampaikn pertanyaan
sehubungan dengan
alasan pewartaan
Yesus menggunakan
tindakan mujizat
Menyampaika n pertanyaan
tentang makna Mujizat
Yesus
Pengumpulan Data
Mencari perikop dalam
Kitab Suci Tes lisan
Unjuk kerja: Melakukan
tindakan nyata peduli
sesama terutama
yang miskin, lemah,
tersingkir dan difabel
secara pribadi.
Menuliskn perasaan-
nya setelah
melakukn tindakan
peduli sesama
tersebut. x40’ menit Pengala
man siswa
dan guru.
Kitab Suci
Dr. C. Groene
n, OFM,1
988 Peristi
wa Yesus,
Yogyak arta:
Kanisiu s
Komkat KWI,2
007 Persek
utuan Murid-
murid Yesus:
Pendidi kan
Agama Katolik
untuk SMP,
Buku Guru 2,
KOMPETENSI DASAR
Materi Pokok Pembelajaran
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
Belajar yang berisi
mujizat- mujizat yang
diperbuat oleh Yesus.
Mencari informasi
tentang makna mujizat
Yesus baik melalui
internet atau buku di
perpustakaan.
Asosiasi
Menemukan makna dari
mujizat yang dibuat oleh
Yesus
Menyimpulkan latarbelakang
Yesus mewartaakan
Kerajaan Allah melalui
Mujizat.
Komunikasi Mempresenta
sikan secara lisan
pemahaman tentang
makna mujizat Yesus
Menuliskan hasil refleksi
tentang pewartaan
Yesus tindakan
nyata melalui mujizat
Yogyak arta:
Kanisiu s
Komkat KWI,
2007 Persek
utuan Murid-
murid Yesus:
Pendidi kan
Agama Katolik
untuk SMP,
Buku Siswa
2A, Yogyak
arta: Kanisiu
s
Komkat KWI,
2012 Pendidi
kan Agama
Katolik, untuk
SMP kelas
VIII, Yogyak
arta: Kanisiu
s,
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas Semester
: VIII Ganjil Materi Pokok Pembelajaran : Bertobat Membawa Damai
Alokasi Waktu : 2 X 40
A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami dan meneladani spiritualitas St.Fransiskus Asisi.
B. KOMPETENSI DASAR
2.1 Menghayati semangat pertobatan Bapa St.Fransiskus Asisi. 2.2 Mengembangkan ketertiban menjadi suatu kebiasaan yang baik.
2.3 Menunjukkan kemampuan memahami prinsip dasar dari pengertian hukum dan norma-norma di masyarakat.
C. INDIKATOR
Peserta didik : 3.1 Memiliki semangat pertobatan Bapa Fransiskus Asisi dalam kehidupan
sehari-hari dengan bersikap jujur. 3.2 Berani mengakui kesalahan, meminta maaf serta menyadari bahwa
Tuhan Maha Rahim sehingga mampu mengubah diri pribadi. 3.3 Membiasakan segala sesuatu secara rapi dan teratur.
3.4 Menjaga ketertiban merupakan disiplin yang harus dijalani secara teratur.
3.5 Menunjukkan sikap tertib dalam lingkungan sekolah dan rumah.
D. Pemikiran Dasar
Manusia tidak lepas dari kesalahan dan dosa, dan ini harus disadari sepenuhnya. Karena dosa membuat hati tidak damai. Dosa manusia dapat
merusak hubungan manusia dengan sesama, dan manusia dengan Tuhan. Kerusakan yang disebabkan oleh dosa bagaikan penyakit yang merusak jaringan-
jaringan hubungan manusia disekelilingnya. Manusia tidak lagi mencari terang yang agung, Sang Kebenaran sejati. Manusia puas dengan cahaya-cahaya kecil
yang memberi terang sesaat, yang terbukti tidak mampu menunjukkan jalan. Dalam ketiadaan cahaya, segalanya jadi membingungkan; tidak mungkin untuk
membedakan antara yang baik dan yang jahat, tidak bisa mendengarkan suara hati, cahaya iman mulai redup. Sehingga tidak ada cinta yang berkobar, situasi
dunia yang tidak manusiawi; dimana banyak pembunuhan, pemerkosaan, penindasan, korupsi, tawuran antar pelajar, mencontek, memanfaatkan teman,
tidak peduli kepada sesama. Ada kesan bahwa Allah tidak memerintah dibumi. Hal demikian terjadi pada siswa SMP Charitas ketika jatuh dalam dosa,
mencontek, berbohong, berkelahi, memanfaatkan teman dan lain-lain. tidak segera bangkit kembali untuk bertobat, namun hanya sebatas menyesali, perkataan tobat
sering kita dengar dari orang yang melakukan kesalahan. Banyak orang yang telah mengatakan tobat, tetapi sering pula lagi melakukan perbuatan yang telah ia
sesali. Belum sungguh-sungguh bertobat. Sebagai orang yang beriman, kita perlu menyadari bahwa kehancuran
selama ini berasal dari dosa kita. kita telah jauh dari Tuhan, kehancuran demi kehancuran yang telah terjadi bukan Tuhan yang membuatnya, melainkan akibat
dosa manusia sendiri. Tuhan menciptakan manusia agar hidup bahagia baik didunia maupun di akhirat, karena kelemahan manusia dalam dosa, Tuhan tetap
merangkul manusia kembali dengan mengampuni memberi pengampunan. Tuhan Yesus tidak pernah mengingat-ingat dosa kita namun Tuhan menunggu
keterbukaan hati kita dengan bertobat. Tobat bukan hanya kata-kata tetapi nyata dalam perbuatan, berbalik kepada Tuhan.
Sebagaimana pengalaman Fransiskus yang mau jujur terhadap dirinya. Ia mengakui bahwa dirinya selalu hidup boros, tidak peduli pada orang lain, orang
miskin yang minta bantuan ditolak. Ia jujur pada dirinya yang telah bersalah, setelah bertobat ia merasakan kebahagiaan dan kedamaian hati. Hidup dalam
pertobatan terus-menerus itu suatu rahmat , suatu anugerah dari Tuhan yang diterima dengan menghayati perubahan total dalam hidup secara batiniah dan
lahiriah. Maka perlu diusahakan keterbukaan hati, iman yang tangguh agar tidak
mudah terbawa arus zaman akan tawaran yang menggiurkan, mendekatkan diri kepada Tuhan dan membaharui diri terus menerus, membawa damai bagi sesama.
Dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan peduli kasih, melakukan kebiasaan- kebiasaan yang baik.
E. ISI
1. Cerita tentang Pertobatan St.Fransiskus Asisi
2. Menggali nilai-nilai karakter melalui sebuah ilustrasi
3. Sikap Fransiskus dengan orang kaya yang sukar masuk Kerajaan Allah.
4. Buah-buah pertobatan St.Fransiskus dalam hidup
5. Penerapan pertobatan dalam hidup sehari-hari.
F. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menginventarisasikan berbagai hambatan dalam
melakukan pertobatan. 2.
Siswa mampu mengalami Allah yang Maha Rahim, sehingga mampu memaafkan kesalahan orang
3. Siswa terbiasa hidup rapi dan teratur.
4. Siswa mampu membandingkan dengan Injil Lukas 18: 18-27 tentang
orang kaya yang sukar masuk Kerajaan Allah. 5.
Mampu menghayati dan mewujudkan buah-buah pertobatan dalam hidup sehari-hari.
G. MATERI BAHAN KAJIAN
Kisah tentang Fransiskus Asisi, artikel “Menyimpan sebuah catatan, kutipan Kitab suci orang kaya sukar masuk Kerajaan Allah
H. MODEL METODE PEMBELAJARAN
Strategi pembelajaran kontekstual, cerita, diskusi, refleksi. Permainan
I. ALAT SARANA
Teks cerita tentang kisah St. Fransiskus Asisi dan artikel menyimpan sebuah catatan, Kitab suci, korek api, meja, perlengkapan alat makan,
makanan sederhana.
J. SUMBER BELAJAR
1. Kitab Suci Luk 18: 18-27
2. Paul Suparno dkk, 2002 Pendidikan Budi Pekerti di sekolah,
Yogyakarta: Kanisius 3.
Barbara A Lewis 1997 Riwayat Hidup St.Fransiskus Asisi, Jakarta: SEKAFI
4. Cletus Groenen OFM,1997 Fransiskus dari Asisi, Jakarta, SEKAFI,
5. __________________2000 Kisah 3 Sahabat Riwayat Hidup St.
Fransiskus dari Asisi, Jakarta: SEKAFI 6.
Komkat KWI, 2007 Persekutuan Murid-murid Yesus: Pendidikan Agama Katolik untuk SMP Buku Guru 2, Yogyakarta: Kanisius
7. KWI Komkat, 2007 Persekutuan Murid-murid Yesus: Pendidikan
Agama Katolik untuk SMP Buku Siswa 2 A, Yogyakarta: Kanisius 8.
Ilustrasi Menyimpan Sebuah Catatan 9.
Pengalaman hidup siswa
K. PROSES PEMBELAJARAN
Kegiatan Siswa Kegiatan Guru
Indikat or yang
mau dicapai
Alokasi waktu
1 PEMBUKAAN
a. Doa siswa mengambil sikap yang
baik untuk berdoa
b. Apersepsi
siswa menyiapkan
artikel yang berkaitan dengan tema dan nilai
Guru mengajak siswa untuk
membuka pelajaran dengan doa
terlampir
Guru meminta
siswa untuk
menyiapkan 2x40
2 menit
karakter dalam kegiatan belajar mengajar
siswa berusaha
menjawab setiap
pertanyaan yang di ajukan oleh guru
1. KEGIATAN INTI
Langkah pertama Pengolahan kompetensi
terkait dengan tema “bertobat membawa damai”
a. Mengamati siswa mendengarkan sebuah
ilustrasi dalam artikel
“Menyimpan sebuah catatan” terlampir
b. Mengajukan
Pertanyaan Setelah mendengar cerita
artikel yang
berkaitan dengan tema dan nilai
karakter yang
sesuai dengan
kegiatan belajar mengajar.
Guru
menanyakan pembelajaran
yang lalu dan menghubungkan
nya
dengan pelajaran hari ini.
Pada pelajaran
yang lalu kita telah mempelajari
kisah tentang
riwayat hidup
St.Fransiskus Assi, hari ini kita
akan mempelajari kisah
tentang perjumpaan
Fransiskus dengan
orang kusta
yang membawa
pertobatan. Guru membacakan cerita
tentang
artikel menyimpan
sebuah catatan
Setelah
menceritakan 4
tersebut siswa mengajukan pertanyaan
dari artikel. 1. kebiasaan apa yang
dilakukan Abe dalam cerita tersebut?
2. bagaimanakah sikap perangai Abe ketika
bertemu dengan petugas Jawa post Amerika
Serikat? 3. apa yang dilakukan
Abe setelah mendengar maksud dan tujuan dari
petugas jawa post Amerika Serikat?
4. benarkah bawa harta milik itu mempunyai
fungsi sosial? 5. bagaimana sikapmu
terhadap
harta milik
yang kamu
miliki sekarang?
c. Eksplorsi tahap 1 siswa
berusaha untuk
menemukan jawaban
dari pertanyaan
yang diajukan sebelumnya
dengan membaca
bukusumber bahan yang
telah disediakan artikel,
buku tentang riwayat hidup St.Fransiskus,
Kitab suci
siswa
mencari jawaban
atas pertanyaan yang
diajukan itu lewat diskusi
dengan teman.
d.Asosiasi
siswa
membandingkan jawaban eksplorasi 1
kisah tentang
menyimpan sebuah
catatan guru mengajak siswa
megajukan pertanyaan
sesuai dengan cerita.
Guru mengajak dan
membimbing siswa
untuk menemukan
sendiri jawaban dari berbagai
pertanyaan yang diajukan dengan
membaca buku
sumber bahan yang telah
disediakan. Artikel , buku tentang
riwayat St.Fransiskus,KitabSu
ci.
Guru membimbing siswa dalam diskusi.
Guru mengajak siswa untuk
membandingkan jawaban dari eksplorasi 1
3.1 3.2
3.4 12
10 10