mau berbagi. Orang yang murah hati tidak berusaha menumpuk kekayaan atau harta miliknya, tetapi berusaha menggunakkannya untuk maksud terbaik. Ujian
terbesar kemurahan hati adalah membalas kejahatan dengan kebaikan. Perbuatan kongkrit peserta didik memberikan waktu, talenta dan sumber daya tidak
mengharapkan imbalan.
b. Nilai-nilai penghayatan Muder Theresia Saelmaekers
1 Nilai Menghargai
perlu terlebih dahulu kita menghargai orang lain, agar orang lain merasa penting dan berharga. Peserta didik menghargai guru maupun teman,
menghargai karya orang lain serta menghargai sesama. 2
Nilai Kepedulian Pengertian kata peduli mempunyai maksud turut ambil bagian secara
nyata dalam kegiatan dalam memperhatikan dan mengasihi sesama. Kita biasanya berbuat sesuatu hanya dimulai dari kesadaran kita untuk peduli.
Sebagai warga masyarakat dan bangsa, kita dapat berbuat dan terlibat dalam lingkungan rumah dan lingkungan sekitar rumah. Kepedulian ini yang dapat
dilakukan oleh peserta didik sebagai berikut; 1 merapikan tempat tidur dan kamar masing-masing dirumah. 2 menaruh sampah pada kotak sampah dengan
benar. 3 memisahkan sampah plastik, kertas, kotak makanan, dan sampah sisa makanan dengan tempat yang berbeda. 4 membersihkan saluran air di sekeliling
rumah yang tertutup sampah.5 menanam tanaman di sekeliling rumah, atau dengan pot bila tidak memungkinkan untuk menanam tanaman di pekarangan
rumah.
3 Nilai Keberanian
Keberanian adalah suatu kualitas yang hanya dapat dirasakan dan dialami bukan melalui kata-kata atau rumusan pikiran dalam bertindak. Namun dapat
didefinisikan bahwa keberanian sebagai mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya. Keberanian merupakan sebuah
sikap bertahan atas prinsip kebenaran yang dipercayainya meskipun mendapat berbagai tantangan atau tekanan yang meembuat tidak popular dan kehilangan.
Keberanian itu sifatnya subyektif artinya tumbuh dari dalam diri seseorang dan bukan dibentuk dari luar. Keberanian selalu erat hubungannya dengan kebenaran.
4 Nilai Pengampunan
Rasa sakit hati itu biasanya diakibatkan oleh orang tua, teman dekat, teman sekolah ataupun orang lain yang tidak kita kenal. Rasa sakit itu memang
menyedihkan dalam bahasa rohani sakit hati disebut luka batin . Salah satu kekuatan yang dapat menghentikan rasa sakit hati itu tidak lain adalah mau
memaafkan orang yang telah menyakiti kita. Memaafkan adalah memberi ampun atas kesalahan orang yang telah menyakiti hati kita, membuat kita kecewa dll.
Dalam memaafkan dibutuhkan sikap berani dan rela berkorban untuk kembali membuka diri terhadap orang lain. Memaafkan juga membuka kesempatan bagi
kita untuk berdamai dengan teman, orang tua, terutama dengan diri sendiri. Dengan memaafkan kesalahan orang lain, kita akan berdamai dengan diri sendiri
dan hidup bersama orang lain. Pengampunan merupakan pembebasan dari beban berat yang menindih jiwa kita. Pengampunan dari Tuhan menimbulkan rasa
syukur, dan rasa syukur atas pengampunan Tuhan ditunjukkan dalam sikap
berbuat kebaikan, memberi derma dan doa syukur. Ada kesan bahwa jika kita mengampuni berarti kita kalah dan lebih rendah, kesan itu adalah salah justru jika
kita berani memberikan maaf kepada semua yang telah menyakiti dan bersalah kepada kita, berarti kita hidup seperti Yesus. Keinginan memaafkan dan
mengampuni itu telah menjadi modal besar bagi peserta didik untuk maju dan berkembang sebagai anak-anak Allah. Balas dendam selalu lebih kejam,
sedangkan pengampunan selalu menyejukkan. Dari hasil penelitian tentang pengampunan sudah terwujud teori peserta
didik mampu mengampuni orang yang menyakiti hatinya 41.67. Dalam teori, peserta didik SMP Charitas kurang begitu memahami tentang pendidikan
ke-Charitasan yang sudah dilaksanakan di sekolah dalam kurikulum tersendiri, tetapi peserta didik mampu mewujudkan dalam kehidupan sehari-hari melalui
kegiatan-kegiatan yang ada yang tujuannya untuk mengembangkan nilai karakter ke-Charitasan peserta didik yang didasari oleh kasih. Kegiatan yang
dilakukan; Charitas Friendly Match CFM, peduli lebaran, bakti sosial, sembako murah, orientasi Charitas Oschar, pramuka, Latihan Dasar
Kepemimpinan LDK dll. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut tidak lepas dari visi dan misi sekolah SMP Charitas. Dalam bab IV ini di bahas tentang
implementasi kurikulum pendidikan Charitas berbasis Fransiskus kedalam Pendidikan Agama Katolik, ada dalam silabus PAK yang sudah diolah kembali
oleh penulis dan dalam contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Dalam silabus dari materi pokok nomer satu 1, Kerajaan Allah sebagai pokok
pewartaan Yesus. Pewartaan Fransiskus pun untuk mewartakan Kerajaan Allah
yaitu membawa damai dan mewartakan pertobatan, apa yang menjadi kompetensi dasar bagi peserta didik adalah kompetensi PAK dan menghayati
semangat pertobatan Fransiskus Asisi. Implementasi tersebut bisa dilihat sebagai berikut:
B. Implementasi dalam PAK
SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
Satuan Pendidikan : SMP CHARITAS JAKARTA
Kelas : VIII
Mata pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
Kompetensi inti :
KI 1 : Menerima dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru. KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati berdasarkan
rasa ingin tahu tentang dirinya serta benda-benda dan makhluk hidup yang dijumpainya dirumah dan disekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual secara logis, seni yang menggambarkan keindahan karya yang kreatif, dan tindakan atau
gerakan yang mencerminkan perilaku hidup sehat. KI 5 : Memahami dan meneladani spiritualitas St.Fransiskus Asisi.
KI 6 : Memahami dan meneladani keutamaan pelayanan suster-suster kongregasi Santo Fransiskus Charitas.
KOMPETENSI DASAR
Materi Pokok Pembelajaran
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
Belajar 1.1
Menghayati nilai-nilai
Kerajaan Allah yang
diwartakan Yesus Kristus
melalui sabda dan tindakan
2.1 Bersedia
mewujudkan nilai-nilai
Kerajaan Allah melalui kata
dan perbuatan
3.1 Menemukan
aktualisasi tugas Yesus
Kristus mewartakan
Kerajaan Allah melalui sabda
dan tindakan dalam
kehidupan sehari-hari
4.1. Menceritakan
pengalaman keterlibatan
dalam mewartakan
Kerajaan Allah melalui kata
dan perbuatan
5.1Menghayati semangat
pertobatan St.Fransiskus Asisi
1.Kerajaan Allah
sebagai Pokok
Pewartaan Yesus
Mengamati
Membaca kisah riwayat
hidup Fransiskus
Asisi yg mencermin -
kan kehadi- ran Kerajaan
Allah
Menanya
Menyampai - kan
pertanyaan sehubungan
dengan gagasan
teman tentang pandangan
mengenai kerajaan Allah
Menyampai- kan
pertanyaan kepada guru
tentang hal- hal yang
belum dimengerti
tentang pokok Tes tertulis
2x40’ menit
Pengal aman
siswa dan
guru.
Kitab Suci
Dr. C. Groene
n, OFM,
1998 Peristi
wa- Yesus,
Yogyak arta:
Kanisiu s
Komkat KWI,
2007 Perse-
kutuan Murid-
murid Yesus:
Pendidi kan
Agama
KOMPETENSI DASAR
Materi Pokok Pembelajaran
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
Belajar pewartaan
Yesus
Pengumpulan Data
Mencari perikop dalam
Kitab Suci yang
berbicara tentang
pewartaan Kerajaan
Allah yang disampaikan
Yesus.
Asosiasi
Menemukan pesan Injil Luk
18:18-27, yaitu Kerajaan
Allah yang diwartakan
kehadirannya dalam diri
Yesus sendiri.
Membandingk an pandangan
Kerajaan Allah dalam
Fransiskus dan Yesus
Komunikasi
Mempresenta sikan secara
lisan hasil pemahaman
mereka tentang
Kerajaan Allah dimasa
Yesus
Menuliskan hasil refleksi
tentang Pandangan
tentang Katolik
untuk SMP,
Buku Guru 2,
Yogyak arta:
Kanisiu s
Komkat KWI,2
007 Persek
utuan Murid-
murid Yesus:
Pendidi kan
Agama Katolik
untuk SMP,
Buku Siswa
2A, Yogyak
arta: Kanisiu
s
Komkat KWI,2
012 Pendidi
kan Agama
Katolik, untuk
SMP kelas
VIII, Yogyak
arta:Ka nisius
Dr.C.Gr oenen,
KOMPETENSI DASAR
Materi Pokok Pembelajaran
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
Belajar Kerajaan
Allah yang disampaikan
Yesus 2000
OFM,ki sah 3
sahaba t
Riwaya t Hidup
St.Fran siskus
Asisi, Jakarta
, SEKAF
I
Paul Suparn
o dkk,20
02Pen didikan
Budi pekerti
di sekolah
, Yogyak
arta, Kanisiu
s
2.Yesus Mewartakan
Kerajaan Allah Melalui
Perumpama an
Mengamati
Mendengarka n cerita
tentang kisah perumpamaan
yang disampaikan
oleh Yesus
Menanya
Menyampaika n pertanyaan
sehubungan dengan
pandangan siswa lain
tentang pewartaan
Tes tertulis Unjuk kerja:
Mencari teks Kitab Suci
tentang mukjizat
yang dibuat oleh Yesus.
Menemukan pesan pokok
dari kutipan tersebut.
2x40 menit
Pengala man
siswa dan
guru.
Kitab Suci
Dr.C.Gr oenen,
OFM, 1988
Peristi wa
Yesus, Yogyak
arta: Kanisiu
KOMPETENSI DASAR
Materi Pokok Pembelajaran
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
Belajar Yesus melalui
perumpamaan Menyampaika
n pertanyaan tentang
makna perumpamaan
yang disampaikan
Yesus
Pengumpulan Data
Mencari bacaan Kitab
Suci yang berisi
perumpamaan -
perumpamaan yang
disampaikan Yesus
Asosiasi
Menemukan makna dari
perumpamaan Yang
disampaikan Yesus
Membandingk an
pemahaman mereka
tentang perumpamaan
Yesus dengan ajaran Gereja
Komunikasi Mempresenta
sikan secara lisan
pemahaman tentang
makna perumpamaan
yang s
Komkat KWI,2
007 Persek
utuan Murid-
murid Yesus:
Pendidi kan
Agama Katolik
untuk SMP,
Buku Guru 2,
Yogyak arta:
Kanisiu s,
Komkat KWI,
2007 Persek
utuan Murid-
murid Yesus:
Pendidi kan
Agama Katolik
untuk SMP,
Buku Siswa
2A, Yogyak
arta: Kanisiu
s,
Komkat KWI,
2002 Pendidi
KOMPETENSI DASAR
Materi Pokok Pembelajaran
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
Belajar disampaikan
Yesus Menuliskan
hasil refleksi tentang
pewartaan Yesus melalui
perumpamaan .
kan Agama
Katolik, untuk
SMP kelas
VIII, Yogyak
arta: Kanisiu
s
3.Yesus Mewartakan
Kerajaan Allah Melalui
Tindakan dan Mujizat
Mengamati
Melihat kembali
pengalaman yang dihayati
sebagai pengalaman
luar biasa
Mengamati gambar-
gambar Yesus yang
membuat mujizat
Menanya
Menyampaikn pertanyaan
sehubungan dengan
alasan pewartaan
Yesus menggunakan
tindakan mujizat
Menyampaika n pertanyaan
tentang makna Mujizat
Yesus
Pengumpulan Data
Mencari perikop dalam
Kitab Suci Tes lisan
Unjuk kerja: Melakukan
tindakan nyata peduli
sesama terutama
yang miskin, lemah,
tersingkir dan difabel
secara pribadi.
Menuliskn perasaan-
nya setelah
melakukn tindakan
peduli sesama
tersebut. x40’ menit Pengala
man siswa
dan guru.
Kitab Suci
Dr. C. Groene
n, OFM,1
988 Peristi
wa Yesus,
Yogyak arta:
Kanisiu s
Komkat KWI,2
007 Persek
utuan Murid-
murid Yesus:
Pendidi kan
Agama Katolik
untuk SMP,
Buku Guru 2,