INDIKATOR Pemikiran Dasar Peranan pendidikan Agama Katolik bagi penghayatan nilai-nilai ke Charitasan siswa kelas VIII tahun ajaran 2014/2015 SMP Charitas Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

tersebut siswa mengajukan pertanyaan dari artikel. 1. kebiasaan apa yang dilakukan Abe dalam cerita tersebut? 2. bagaimanakah sikap perangai Abe ketika bertemu dengan petugas Jawa post Amerika Serikat? 3. apa yang dilakukan Abe setelah mendengar maksud dan tujuan dari petugas jawa post Amerika Serikat? 4. benarkah bawa harta milik itu mempunyai fungsi sosial? 5. bagaimana sikapmu terhadap harta milik yang kamu miliki sekarang? c. Eksplorsi tahap 1  siswa berusaha untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang diajukan sebelumnya dengan membaca bukusumber bahan yang telah disediakan artikel, buku tentang riwayat hidup St.Fransiskus, Kitab suci  siswa mencari jawaban atas pertanyaan yang diajukan itu lewat diskusi dengan teman.

d.Asosiasi

 siswa membandingkan jawaban eksplorasi 1 kisah tentang menyimpan sebuah catatan guru mengajak siswa megajukan pertanyaan sesuai dengan cerita.  Guru mengajak dan membimbing siswa untuk menemukan sendiri jawaban dari berbagai pertanyaan yang diajukan dengan membaca buku sumber bahan yang telah disediakan. Artikel , buku tentang riwayat St.Fransiskus,KitabSu ci. Guru membimbing siswa dalam diskusi. Guru mengajak siswa untuk membandingkan jawaban dari eksplorasi 1 3.1 3.2 3.4 12 10 10 dan 2, kemudian menuliskan hasil dari asosiasi tersebut.  Siswa mengumpulkan hasil asosiasi yang telah dituliskan. Langkah kedua Mendalami kisah Fransiskus. 1.Membaca kisah tentang perjumpaan Fransiskus dengan orang kusta terlampir 2.siswa menggali pengalaman cerita dengan berbagai pertanyaan. 3. siswa melakukan aksi dalam bentuk permainan menara korek api sesuai dengan materi yang didapat. 4. siswa menyiapkan 4 kotak korek api 5. siswa membuat menara dari korek api sambil menghitung berapa banyak korek api yang dibutuhkan dan 2 kemudian guru, membimbing siswa untuk menuliskan hasil dari asosiasi tersebut dalam kelompok. Guru mengajak siswa untuk membaca dan menggali pengalaman cerita tentang Fransiskus dengan berbagai pertanyaan berikut: 1. pesan apa yang ingin disampaikan kepada kita melalui cerita Fransiskus dengan orang kusta? 2.bagaimana pendapatmu mengenai Fransiskus terhadap orang sakit kusta? 3. bandingkanlah sikap pemuda dalam injil Luk 18: 18-27 dengan sikap St. Fransiskus dalam cerita tersebut? 4. seandainya kamu yang menjadi orang kaya seperti dalam injil Lukas 18, apa yang akan kamu lakukan? 5. bagaimana sikap orang kaya setelah mendengar jawaban Yesus? Guru mengajak siswa untuk membuat aksi 3.3 3.1 3.3 10 12 untuk membangun menara setinggi 15 cm. 2. Penutup a.Refleksi Siswa mengajukan beberapa refleksi yang ditemukan dan keseluruhan proses pembelajaran termasuk niat yang hendak dibangun lewat materi yang diterima. sebagai wujud konkrit kegiatan siswa dengan permainan “Menara korek api”. Guru meminta siswa menyiapkan empat4 kotak korek api. Guru meminta siswa membuat menara dari korek api serta meminta siswa menghitung banyaknya korek api yang dibutuhkan untuk menara yang tingginya 15cm. Guru membimbing siswa dalam membuat refleksi dan rangkuman dari seluruh proses pembelajaran. Fransiskus memenuhi panggilan Tuhan, ia berani meninggalkan kekayaan, dan apa yang dimilikinya. Dari orang kaya ia menjadi gelandangan, bahkan ia bertobat setelah berjumpa dengan orang kusta. Hal ini sangat bertolak belakang dengan sikap orang muda pada bacaan Injil Luk 18: 18-27. Ia sudah merasa melakukan segalanya, tetapi ketika Tuhan Yesus menyatakan ada satu hal yang belum dilakukan yaitu”meninggalkan segala sesuatu yang ia miliki untuk ikut 3.2 7