Hasil Penelitian Peranan pendidikan Agama Katolik bagi penghayatan nilai-nilai ke Charitasan siswa kelas VIII tahun ajaran 2014/2015 SMP Charitas Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

5. Memahami pelajaran PAK dengan mudah

Tabel 8.5 Peranan guru PAK N=60 No soal pernyataan SS S RR T S STS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 10 Materi yang diberikan guru PAK mudah saya pahami 30 50 20 33. 33 10 16. 66 Sebanyak 30 responden yang merasa sangat setuju bahwa materi yang diberikan guru PAK mudah dipahami oleh peserta didik 50 .

6. Hubungan PAK dan nilai ke Charitasan

Tabel 9.6 Hubungan PAK dan ke Charitasan N= 60 No soal pernyataan SS S RR T S ST S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 11 Saya semakin saling mengasihi dan menghargai adanya pluralitas agama 17 28. 33 32 53. 33 10 16. 67 1 1.6 7 Sebanyak 32 responden yang setuju bahwa ada hubungan PAK dan nilai ke Charitasan bagi peserta didik 53.33

2. Hasil Penelitian penghayatan nilai-nilai ke Charitasan kelas VIII SMP

Charitas , Lebak Bulus Jakarta selatan Untuk mengetahui hal tersebut maka dapat dilihat dari hasil Skala Likert yang disebarkan kepada peserta didik kelas VIII B dan VIII C SMP Charitas, Lebak Bulus, Jakarta Selatan sebagaimana dalam tabel berikut:

1. Memahami arti Charitas

Tabel 10.1 Arti Charitas N=60 No soal Pernyataan S S S RR T S ST S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 Menolong orang lain tanpa membeda- bedakan dengan dasar kasih 1 6 26. 67 31 51. 67 9 15 3 8. 33 1 1. 67 31 responden setuju peserta didik suka menolong orang lain tanpa membeda-bedakan dengan dasar kasih 51.67

2. Mampu memahami nilai-nilai ke Charitasan

Tabel 11.2 Pemahaman nilai-nilai ke Charitasan N= 60 No soal Pernyataan SS S RR T S ST S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13 Saya sudah terbiasa hidup sederhana 12 20 26 43. 33 18 30 3 5 1 1 . 6 7 14 Saya mampu mengampuni teman yang telah menyakiti hati 13 21. 67 25 41. 67 20 33. 33 2 3.3 3 15 Siswa yang tidak mengerjakan PR diberikan sanksi yang sesuai bukan dengan kekerasan fisik 41 23. 34 26 43. 33 13 21. 67 5 8.3 3 2 3 . 3 3 Sebanyak 26 responden setuju sudah terbiasa hidup sederhana 43.33, Sebanyak 25 responden menyatakan setuju bahwa peserta didik mampu mengampuni teman yang telah menyakiti 41.67 , Sebanyak 41 responden yang sangat setuju bahwa peserta didik yang tidak mengerjakan PR diberikan sanksi yang sesuai, bukan dengan kekerasan fisik 68.33.

3. Menghayati nilai-nilai ke Charitasan

Tabel 12.3 Penghayatan nilai-nilai ke Charitasan N= 60 No pernyataan SS S R R TS S T S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 16 Saya tidak iri hati jika teman saya mendapat nilai bagus 14 23.34 26 43.33 13 21.67 5 8.33 2 3.33 26 responden menjawab setuju bahwa peserta didik tidak iri hati jika temannya mendapat nilai yang bagus 43.33 .

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan data-data diatas, diperoleh hasil tentang Peranan Pendidikan Agama katolik dan penghayatan nilai-nilai ke Charitasan kelas VIII, SMP Charitas Lebak Bulus, Jakarta Selatan sebagai berikut:

1. PAK bagi peserta didik kelas VIII SMP Charitas, Lebak Bulus Jakarta

Selatan a. Tujuan Pendidikan Agama Katolik bagi peserta didik sedangkan sebanyak 33 responden 55 menjawab setuju. Dari tabel 4.1 tersebut terlihat bahwa peserta didik mengetahui PAK banyak membantu peserta didik mencapai kematangan hidup sebagai orang kristiani menurut pola hidup Yesus kristus. b. Peranan Pendidikan Agama Katolik Dari Tabel 5.2 juga dapat dilihat bahwa responden yang menjawab setuju sebanyak 33 responden 55 bahwa peranan PAK secara holistik untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan perilaku peserta didik . hal ini ditegaskan kembali pada item no 2 bahwa peserta didik mengetahui peranan PAK, yakni untuk mengembangkan secara serentak baik secara kognitif, afektif, dan psikomotorik. c. Bentuk kegiatan yang mendukung Pendidikan Agama Katolik Dari Tabel 6.3 tersebut dapat dilihat sebanyak 27 responden merasa setuju bahwa peserta didik mengikuti jalan salib setiap hari Jumaat selama masa prapaskah 45. Ini berarti peserta didik tahu bentuk kegiatan yang mendukung PAK salah satunya yaitu Jalan Salib, hal ini ditunjukkan pada item no 3. sejumlah 37 responden 61.66 menjawab setuju. Dari Tabel 6.3 tersebut terlihat bahwa banyak peserta didik telah mengikuti kegiatan yang mendukung PAK yaitu rekoleksi, bahwa rekoleksi membuat peserta didik semakin mengenal Tuhan. sebanyak 26 responden yang menyatakan tidak setuju bahwa renungan pagi sebelum pelajaran mengganggu konsentrasi siswa 43,33. Hal ini berarti bahwa renungan pagi sebelum pelajaran tidak mengganggu konsentrasi peserta didik tetapi menyiapkan hati untuk menerima pelajaran yang akan diterima dari guru, Pada Tabel 6.3 dapat dilihat sebanyak 40 responden yang menjawab setuju bahwa peserta didik semakin menemukan Tuhan dalam pergumulan hidup 66.67 hal ini menunjukkan peserta didik menyadari dan merasakan kehadiran Tuhan dalam pergumulan hidup sehari-hari. d. Peran guru Pendidikan Agama Katolik Dari Tabel 7.4 dapat dilihat sebanyak 29 responden yang menjawab setuju bahwa guru PAK memiliki hati yang tulus dalam mengajar peserta didik 48.33. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik bisa belajar bersama dan peran guru PAK dianggap penting dalam pembelajaran PAK. Pada tabel 7.4 item no 7 diperoleh gambaran guru PAK memiliki hati yang tulus dalam mengajar. Dari data yang diperoleh, guru PAK penuh perhatian dan mau membantu siswa yang mempunyai masalah. Dalam Tabel 7.4 dapat diketahui 27 responden yang setuju bahwa metode yang digunakan dalam mengajar sangat membantu peserta didik 45 hal ini menunjukkan peserta didik dapat memahami peran guru PAK dalam memberikan metode dalam mengajar tidak membosankan sehingga peserta didik dapat terbantu dan termotivasi dalam belajar karena metode yang digunakan tidak monoton. Pada Tabel 7.4 dapat dilihat sebanyak 21 responden yang menjawab setuju bahwa suasana yang dijiwai kebebasan injili dalam kelas sangat menggembirakan peserta didik 35 hal ini menunjukkan suasana didalam kelas kondusif, e. Memahami materi dalam pembelajaran PAK Dalam Tabel 8.5 dapat dilihat sebanyak 30 responden yang menyatakan sangat setuju bahwa materi yang diberikan guru PAK mudah dipahami peserta didik 50 Hal ini bahwa lebih banyak peserta didik mampu memahami materi PAK ,ini berarti PAK memiliki peranan dalam pengembangan bagi iman peserta didik. f. Hubungan PAK dan nilai ke Charitasan Dalam Tabel 9.6 dapat diketahui sebanyak 32 responden yang setuju bahwa peserta didik semakin saling mengasihi dan menghargai adanya pluralitas agama 53.33 , hal tersebut banyak peserta didik mengetahui hubungan PAK dan nilai-nilai ke Charitasan, dapat diketahui pada item no 11. Baik dalam pendidikan Agama Katolik maupun ke Charitasan didasari oleh kasih yang dari Tuhan.

2. Penghayatan nilai-nilai ke Charitasan SMP Charitas, Lebak Bulus,

Jakarta Selatan a. Memahami arti Charitas Pada tabel 10.1 dapat di lihat sebanyak 31 responden yang menyatakan setuju bahwa peserta didik suka menolong orang tanpa membeda-bedakan dengan dasar kasih 51.67. Hal ini bahwa peserta didik memahami arti Charitas, dapat di lihat dari item no 12. b. Memahami nilai-nilai ke Charitasan Pada Tabel 10.2 dapat di ketahui ada 26 responden yang setuju bahwa peserta didik sudah biasa hidup sederhana 43.33 hal ini berarti peserta didik memahami salah satu nilai-nilai ke Charitasan. Sebagaimana dapat di lihat pada item no 13. Pada Tabel 10.2 dapat diketahui sebanyak 25 responden yang setuju bahwa mampu mengampuni teman yang telah menyakiti 41.67 Hal ini berarti belum semua peserta didik mampu mengampuni teman yang menyakiti namun sudah ada usaha untuk berbuat kasih.dapat di lihat no 14. sebanyak 41 responden menyatakan sangat setuju bahwa peserta didik yang tidak mengerjakan PR diberikan sanksi yang sesuai bukan dengan kekerasan fisik 68.33 Hal ini berarti bahwa peserta didik harus dilatih untuk bertanggung jawab bila melakukan kesalahan dengan diberi sanksi yang sesuai dengan kesalahan yang dibuat peserta didik. c. Menghayati nilai-nilai ke Charitasan bagi peserta didik Dalam Tabel 11.3 ada sebanyak 26 responden yang setuju bahwa tidak iri hati jika teman mendapat nilai yang bagus 43.33 berdasarkan data tersebut peserta didik memahami tindakan cinta kasih, mampu menyadari setiap orang memiliki kemampuan masing-masing, tindakan cinta kasih ini telah ditanamkan di sekolah SMP Charitas, bahkan peserta didik sebagian besar menghidupi nilai-nilai karakter ke Charitasan seperti rendah hati sebagaimana diteladankan oleh Santo Fransiskus Asisi dan Moeder Theresia Saelmaerkers.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengalami masih banyak keterbatasan penelitian, antara lain: 1. Penulis memiliki keterbatasan dan kekurangan dari segi pengetahuan dan kemampuan dalam membuat pernyataan yang baik dalam membuat skala Likert yang digunakan untuk memperoleh data, sehingga belum bisa menjelaskan secara singkat tentang peranan Pendidikan Agama Katolik bagi perkembangan karakter siswa secara tepat, dalam arti menjelaskan semua indikator sesuai dengan bahasa responden. 2. Penulis memiliki keterbatasan waktu dalam penelitian sehingga pernyataan- pernyataan yang ada dalam skala Likert belum dapat mencakup keseluruhan teori yang ada, namun hanya sebagian besar saja. Meskipun demikian penulis sudah merasa cukup untuk memenuhi kebutuhan mendapatkan data.

D. Refleksi Kateketis Hasil Penelitian PAK di Sekolah SMP Charitas

Lebak Bulus, Jakarta Masa remaja masa SMP merupakan sebuah periode dalam kehidupan manusia yang batasan usia maupun peranannya sering kali tidak terlalu jelas, masa yang sering kali dianggap sebagai masa peralihan, yang disertai oleh perubahan fisik dan psikologis. dimana saat-saat ketika anak tidak mau diperlakukan sebagai anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisiknya mereka belum dapat dikatakan orang dewasa. Sebagaimana penulis melihat peserta didik di SMP Charitas, Lebak Bulus Jakarta selatan, peserta didik memasuki fase remaja awal karena kebanyakan peserta didik SMP berusia antara 11-15 tahun. Karakteristik anak remaja atau SMP dilihat dalam beberapa aspek, yaitu pertumbuhan fisik, perkembangan seksual, cara berpikir causalitas, emosi yang meluap-luap, perkembangan sosial, perkembangan moral, kepribadian serta perkembangan kesadaran beragama. Beberapa aspek tersebut yang mempengaruhi