Keterbatasan Penelitian Peranan pendidikan Agama Katolik bagi penghayatan nilai-nilai ke Charitasan siswa kelas VIII tahun ajaran 2014/2015 SMP Charitas Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
yang memiliki daya juang dan semangat kompetitif. Peserta didik tidak mudah menyerah atau pun putus asa serta mau bersaing yang sehat. Hal positif yang
diperoleh dari lembaga ini bahwa SMP Charitas pun menerapkan pendidikan yang jauh lebih luas mencakup enam sudut pandang yang berbeda, yaitu fisik,
mental, religiusmoral, sosial, budaya dan spiritual. Artinya, peserta didik tidak hanya memperoleh pengetahuan akademik peserta didik terpelajar, tetapi
karakternya pun dibentuk menjadi pribadi yang utuh peserta didik terdidik atau siswa yang memiliki wawasan kepribadian dan pola pikir yang meluas disertai
etika dan moral. Oleh sebab itu, SMP Charitas melaksanakan Kurikulum Pendidikan Berbasis Fransiskus Charitas, selain mengembangkan dan
melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran KTSP berdasarkan Standar isi, Standar Kompetensi, Kompetensi dasar, Standar Kompetensi Lulusan
dan Muatan Lokal. Artinya, pendidikan karakter ke Charitasan yang dilaksanakan memiliki semangat hidup dari Santo Fransiskus Asissi dan pendiri Kongregasi
Suster-suster Charitas, yaitu Moeder Theresia Saelmaerkers yang dikemas dalam pembelajaran Pendidikan Karakter ke-Charitasan PKC. Nilai-nilai ke Charitasan
;gembira, sederhana, rendah hati, persaudaraan, kemurahan hati dan pengampunan.
Pendidikan Karakter Charitas menjadi salah satu perhatian khusus sekolah untuk mengembangkan kepribadian peserta didik . Artinya, peserta didik
dibimbing untuk disiplin, taat pada aturan, menghormati guru, orang tua, dan sesama sebagaimana diajarkan oleh Santo Fransiskus Asisi yang menjadi dasar
hidup bakti para suster Fransiskus Charitas FCh dala m menghayati “kemiskinan
dan suka cita” mencari keseimbangan berdoa dan bekerja. Hal ini menjadi salah
satu ciri khas para suster dalam setiap pertemuan atau bimbingan, agar peserta didik dibantu untuk menanamkan nilai-nilai karakter dalam diri, seperti
kejujuran, ketaatan, sikap penuh perhatian, tahu berterima kasih, persamaan derajat, ketertiban, ketaatan, kemurahan hati, pengampunan, ketulusan hati,
kebajikan, dan hidup sederhana serta kegembiraan.