Singkatan Kitab Suci Singkatan Dokumen Resmi Gereja

Karena itu, bentuk pelaksanaan pendidikan iman sebagai kelanjutan dari pendidikan dan penghayatan iman yang diberikan oleh orang tua di rumah adalah pendidikan iman secara formal di sekolah yang sering disebut sebagai Pendidikan Agama Katolik PAK. PAK merupakan salah satu realisasi tugas dan perutusan untuk menjadi pewarta dan saksi kabar Gembira Yesus Kristus. PAK di sekolah sering dirumuskan dengan perkembangan pengetahuan, sikap, dan tindakan berpegang pada nilai-nilai dan moral. PAK bukan merupakan kepentingan Gereja saja, tetapi juga kepentingan Negara, sehingga pemerintah mengaturnya dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Gereja mempertimbangkan dalam rangka pewartaan. Lebih dari itu, peran PAK bukan soal mengetahui mana yang benar atau yang salah, tetapi mengetahui dan melakukannya, seperti dikatakan oleh S anto Yakobus: “Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan- perbuatan adalah mati” Yak. 2: 26. Hal ini dimaknai secara praktis bahwa PAK tidak hanya menambah wawasan keagamaan, tetapi mengasah “keterampilan beragama” dan mewujudkan sikap beragama bagi peserta didik. Sikap beragama yang utuh dan berimbang, mencakup hubungan manusia dengan penciptanya dan hubungan manusia dengan sesama serta lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, peserta didik tidak hanya berkembang dalam satu sisi atau satu segi saja. Hal ini berarti belajar bukanlah sekedar untuk tahu, melainkan dengan belajar seseorang menjadi tumbuh dan berubah serta mengubah keadaan. Sekolah Menengah Pertama Charitas Lebak Bulus Jakarta Selatan merupakan sebuah lembaga pendidikan yang menjadikan PAK sebagai salah satu mata pelajaran yang lebih memprioritaskan penghayatan akan nilai-nilai ke Charitasan, SMP ini telah menambah jam pelajaran pada setiap mata pelajaran, tetapi hasil yang dicita-citakan belum maksimal atau kurang memuaskan. Hal ini disebabkan karena banyak peserta didik menganggap PAK membosankan dan kurang menarik sehingga peserta didik masih ada yang mencontek, terlambat sekolah, persaingan antar peserta didik, kurang disiplin, pergaulan bebas yang membahayakan siswa, dan terjadinya kesalahpahaman melalui tutur kata yang kurang baik. Selain itu, peserta didik berasal dari keluarga yang sangat sibuk, taraf ekonomi yang variatif, karakter orang tua yang beragam, waktu untuk anak sangat kurang, sehingga kecenderungan peserta didik membuat keonaran atau masalah yang merugikan diri peserta didik itu sendiri, juga pihak sekolah dan keluarga. Oleh karena itu, penulis beranggapan bahwa PAK sangat berperanan dalam meningkatkan iman dan penghayatan nilai-nilai ke Charitasan peserta didik Sekolah Menengah Pertama Charitas Lebak Bulus Jakarta Selatan. Dengan demikian, tingkah laku, sikap, dan nilai-nilai ke Charitasan seperti kegembiraan, sederhana, cintakasih dan persaudaraan sesungguhnya mencerminkan hadirnya Kerajaan Allah di dunia. Karena itu, penulis mengambil judul: “PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK BAGI PENGHAYATAN NILAI- NILAI KE CHARITASAN SISWA KELAS VIII TAHUN AJARAN 2014 2015 SMP CHARITAS LEBAK BULUS, JAKARTA SELATAN’’ sebagai skripsi, dengan besar harapan agar bisa bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan yang lebih baik, khususnya pendidikan SMP Charitas Lebak Bulus Jakarta Selatan.

B. Identifikasi masalah

Identifikasi ini dimaksudkan sebagai penegasan batas-batas permasalahan, sehingga cakupan penelitian tidak keluar dari tujuannya. Azwar., 1997:28 Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan dalam penelitian ini dapat di identifikasikan sebagai berikut: PAK di sekolah dianggap kurang penting dan membosankan pada hal itu pembentukan pribadi peserta didik dalam menghayati nilai-nilai ke Charitasan. Kendala dalam penghayatan nilai-nilai ke Charitasan misalnya kegembiraan, sederhana, cintakasih dan persaudaraan. kurang disiplin, terjadinya kesalahpahaman melalui tutur kata yang kurang baik serta peserta didik tersebut berasal dari keluarga yang sangat sibuk, kurang perhatian dari orang tua sehingga peserta didik membuat masalah di sekolah. Selain itu beragam masalah, menjadi kendala dalam pelaksanaan PAK. Di SMP Charitas disajikan juga pengetahuan tentang ke Charitasan di harapkan PAK mendukung nilai-nilai ke Charitasan.

C. Batasan Masalah

Penulis menyadari bahwa topik tersebut sangat luas dan berbagai keterbatasan yang ada, maka penelitian ini akan dibatasi pada Peranan Pendidikan Agama Katolik bagi Penghayatan nilai-nilai ke Charitasan siswa Kelas VIII Tahun Ajaran 2014 2015 SMP Charitas Lebak Bulus, Jakarta Selatan