Relasi antara sikap konsumen terhadap WOM konvensional dan Relasi antara sikap konsumen terhadap WOM online eWOM dan

C. Rumusan Hipotesis

1. Relasi antara sikap konsumen terhadap WOM konvensional dan

sikap terhadap produk kendaraan roda empat merek HONDA WOM konvensional berkaitan erat dengan pengalaman penggunaan suatu merek produk. WOM konvensional merupakan suatu cara untuk mengurangi ketidakpastian, karena dengan bertanya kepada teman dan kerabat atau orang yang sudah pernah menggunakan produk tersebut informasinya lebih dapat dipercaya, sehingga akan mengurangi penelusuran dan evaluasi merek. Inilah yang membuat WOM konvensional memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. Selain memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi, WOM konvensional juga semakin diperhatikan karena konsumen lebih mudah dalam memahami bahasa WOM konvensional dibandingkan iklan-iklan yang ada sekarang ini. Jangankan mengerti pesan iklan-iklan itu, untuk mengingatnya pun sudah sulit. Jika dilihat dari proses pengambilan keputusan oleh konsumen, pengaruh WOM konvensional akan semakin besar dibanding iklan pada tahap-tahap akhir proses pengambilan keputusan. Pada tahap awal, yaitu pada tahap pengumpulan informasi tentang barang atau brand apa saja yang ingin dibeli, konsumen akan menggunakan iklan untuk mengetahui nama produk atau brand. Ketika masuk pada tahap penilaian informasi, konsumen akan membandingkan kualitas antara produk yang satu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan yang lainnya. Pada tahap ini konsumen cenderung menggunakan informasi WOM konvensional daripada iklan. Berdasarkan argumen tersebut, maka penelitian ini mengajukan Hipotesis 1 sebagai berikut. H1: Sikap terhadap WOM konvensional berpengaruh positif pada sikap terhadap produk kendaraan roda empat merek HONDA.

2. Relasi antara sikap konsumen terhadap WOM online eWOM dan

sikap terhadap produk kendaraan roda empat merek HONDA Sebuah komunikasi WOM online eWOM akan berpengaruh pada konsumen yang tertarik dengan saran dari orang yang telah berpengalaman terhadap suatu produk tertentu. Konsumen yang merasa tidak yakin terhadap suatu produk akan mencari informasi melalui internet yaitu berupa komentar online dalam web berbasis opini. Komentar-komentar online tersebut membantu konsumen dalam penambahan informasi karena dalam komentar online terdapat banyak pendapat dari pengguna produk di berbagai daerah dan hanya dengan melihat komentar online, konsumen merasa mudah dan nyaman dalam melakukan keputusan pembelian. WOM online eWOM positif dapat mempersuasi pelanggan potensial dan mempengaruhi purchase intentions pelanggan terhadap produk yang direkomendasikan pelanggan lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan argumen tersebut, maka penelitian ini mengajukan Hipotesis 2 sebagai berikut. H2: Sikap konsumen terhadap WOM online eWOM berpengaruh positif pada sikap terhadap produk kendaraan roda empat merek HONDA. 3. Perbedaan sikap konsumen terhadap WOM konvensional dan WOM online eWOM dilihat dari kelas sosial ekonomi Kelas sosial adalah pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama, dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah. Ada tiga kelas sosial yang sudah kita kenal, yaitu: a. Kelas sosial golongan atas dikenal memiliki kecenderungan membeli barang-barang yang mahal dan bermerek terkenal. Dengan uang yang mereka miliki, mereka cenderung melakukan pemborosan uang dan terkadang mereka membeli sesuatu tanpa ada pertimbangan yang baik. Karena merasa memiliki banyak uang, bagi mereka tidak perlu berpikir lama-lama untuk membeli suatu produk tertentu. b. Kelas sosial golongan menengah cenderung berkeinginan membeli barang mahal dengan kualitas cukup memadai dan harga yang sesuai. Untuk kelas sosial golongan menengah, sebelum membeli PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI produk mereka akan mulai melakukan beberapa pertimbangan terlebih dahulu. c. Kelas sosial golongan rendah cenderung mengutamakan membeli barang yang dibutuhkan, memberikan manfaat yang baik, dan harga yang terjangkau. Sebelum membeli produk tertentu, akan ada banyak hal yang menjadi pertimbangan mereka dalam pengambilan keputusan pembelian produk, misalnya dalam hal informasi manfaat, kelebihan dan kekurangan produk, serta spesifikasi lainnya. Dapat dikatakan bahwa kelas sosial untuk golongan ini cenderung lebih teliti dalam membeli suatu produk tertentu untuk menghindari kerugian atau penyesalan di akhir. Bagi kelas sosial golongan atas, informasi melalui satu saluran WOM atau eWOM sudah cukup sehingga tidak perlu berlama-lama atau bersusah-susah dalam mencari informasi yang lengkap mengenai produk tersebut. Asal memiliki uang untuk membeli produk tersebut, pertimbangan lain seringkali kurang diperhatikan oleh mereka. Tidak masalah bagi mereka jika produk yang dibeli tidak sepenuhnya sesuai dengan keinginan mereka. Berbeda dengan kelas sosial golongan menengah dan bawah, sangat dibutuhkan informasi yang lengkap mengenai suatu produk tertentu dengan mencari informasi sebanyak- banyaknya dari berbagai saluran komunikasi pemasaran WOM dan eWOM sebelum mengambil keputusan pembelian produk. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko ketidakpastian atau penyesalan. Berdasarkan argumen tersebut, maka penelitian ini mengajukan Hipotesis 3 sebagai berikut. H3: Ada perbedaan sikap konsumen terhadap komunikasi pemasaran WOM konvensional dibanding WOM online eWOM dilihat dari kelas sosial ekonomi. 4. Relasi antara sikap terhadap produk dan keputusan pembelian kendaraan roda empat merek HONDA Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari, ini berarti bahwa sikap yang berkaitan dengan perilaku membeli terbentuk sebagai hasil dari pengalaman langsung mengenai produk, informasi secara lisan yang diperoleh dari orang lain atau terpapar oleh iklan di media masa, internet dan berbagai bentuk pemasaran langsung. Sikap dapat mendorong konsumen kearah perilaku tertentu atau menarik konsumen dari perilaku tertentu. Sikap konsumen terhadap suatu produk dapat bervariasi bergantung pada apa yang menjadi orientasi. Berkenaan dengan sikap, pemasar diharapkan mengidentifikasi segmen konsumen berdasarkan manfaat produk yang diinginkan oleh konsumen. Konsumen yang suka atau bersikap positif terhadap suatu produk akan cenderung memiliki keinginan yang kuat untuk memilih dan membeli produk yang disukainya tesebut. Sebaliknya, kalau konsumen bersikap negatif terhadap suatu produk, maka biasanya akan tidak memperhitungkan produk tersebut sebagai pilihan pembelian, bahkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tidak jarang akan menyampaikan ketidaksukaannya tersebut kepada teman, kerabat atau tetangganya. Berdasarkan argumen tersebut, maka penelitian ini mengajukan Hipotesis 4 sebagai berikut. H4: Sikap terhadap produk berpengaruh positif pada keputusan pembelian kendaraan roda empat merek HONDA.

D. Kerangka Konseptual