43 mengandung obat adalah yang digunakan dalam uji iritasi kulit.
Larutan etil asetat diaplikasikan pada permukaan dorsal kiri pada tikus, di mana sediaan yang akan diuji diletakkan di permukaan kanan dorsal.
Sediaan dilepas setelah 24 jam dengan bantuan alkohol. Kemudian kulit diperiksa apakah terdapat eritemaedema Shirsand et al., 2012.
3.6.15. Uji Aktivitas Hydrocolloid Matrix Piroksikam
Enam ekor tikus putih jantan umur 2-3 bulan dengan berat 150- 180 gram, dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan
terdiri dari 3 ekor tikus diabetes dengan kadar gula darah 250 mgdL dan 3 ekor tikus tidak diabetes sebagai kelompok kontrol. Tikus
diabetes diperoleh dengan menginjeksi aloksan monohidrat secara intraperitoneal dengan dosis 150 mgkgBB. Setiap tikus diberi olesan
krim Veet
®
pada bagian punggungnya dan didiamkan selama 5 menit. Lalu dibilas dengan kapas yang dibasahi air bersih. Tikus dibiarkan
selama 48 jam sebelum diberi luka eksisi. Kemudian tikus dianestesi dengan ketamin 0,5 mLkgBB secara intramuskular pada bagian paha.
Setelah 30 menit, kulit punggung tikus dibasahi dengan etanol 70 dan dibuat 5 luka eksisi menggunakan biopsy punch berdiameter 5 mm ke
punggung tikus yang sudah dicukur sebelumnya hari ke-0. Kelima luka eksisi pada 1 ekor tikus diberi perlakuan berbeda, yaitu: kontrol
tanpa perlakuan, hydrocolloid matrix HPMC tanpa piroksikam, hydrocolloid matrix PVP tanpa piroksikam, hydrocolloid matrix
HPMC piroksikam, dan hydrocolloid matrix PVP piroksikam. Hydrocolloid matrix dengan atau tanpa piroksikam berdiameter 1 cm
dilekatkan pada luka eksisi dengan batuan plester hypavix. Penggantian sediaan dilakukan setiap 24 jam sampai luka menutup. Luka eksisi
kemudian dimonitor dan area luka dihitung. Setelah luka sembuh, tikus dieutanasia dengan injeksi ketamin dosis letal 100 mgkgBB. Kulit
punggung diambil dengan ukuran 2x2 cm dan disimpan dalam pot berisi formalin 10.
Gambar 5. Pola Perlakuan Luka pada Punggung 2 Kelompok Tikus
c b
a d
e
44
Tabel 3. Keterangan Pola Luka pada Punggung 2 Kelompok Tikus
Keterangan Tikus 1
Tikus 2 Tikus 3
Cad D Cad ND
a Kontrol
HM HPMC
Pxm HM
PVP Pxm
Basis HM
PVP Basis
HM HPMC
b
Basis HM
HPMC HM
PVP Pxm
Kontrol HM
HPMC Pxm
Basis HM
PVP
c
Basis HM
PVP Kontrol
Basis HM
HPMC HM
PVP Pxm
HM HPMC
Pxm
d
HM HPMC
Pxm Basis HM
HPMC Basis
HM PVP
Kontrol HM
PVP Pxm
e
HM PVP
Pxm Basis HM
PVP HM
HPMC Pxm
Basis HM
HPMC Kontrol
3.6.16. Uji histopatologi – pengecatan Hematoxylin-Eosin HE