Polimer Hidroksipropil Metilselulosa HPMC Landasan Teori

33 digunakan sebagai matriks pembawa dalam sediaan yang kering, dan akan mengembang selama terjadinya pelepasan obat, sehingga PVP dapat digunakan sebagai polimer pembentuk matriks untuk obat hidrofobik. Suatu sistem matriks dengan pelepasan obat yang terkontrol, obat akan tersuspensi, dan terperangkap dalam suatu membran polimer. Obat dan polimer membentuk suatu microcapsule atau hollow fibre, sehingga obat yang lepas dikontrol oleh sifat masing-masing microcapsule atau hollow fibre. Pelepasan obat juga tergantung dari laju pengembangan polimer matriks, seperti pada Gambar 4 dan 5 Hincal and Kas, 1998. PVP memiliki massa molekul 111,14 gmol, titik didih 90 o C, dan titik leleh 13,9 o C. PVP mudah larut dalam air, etanol dan kloroform International CHEMTREC, 2015. PVP adalah salah satu dari sekian banyak bahan tambahan dalam bidang kefarmasian yang dapat digunakan secara luas Buhler, 2005. Menurut Rowe et al. 2009 fungsi PVP sebagai pembawa obat berada pada range konsentrasi 10-25 dari seluruh bobot sediaan. Semua kelas dari PVP dapat digunakan sebagai polimer hidrofilik untuk menstabilkan suspensi yang terbentuk. Fungsi yang paling penting dan utama polimer dalam suspensi adalah sebagai pelindung koloid, di mana akan menghidrofil partikel solid yang tunggal dan memisahkannya secara sterik. Selain itu, PVP mencegah kristalisasi zat aktif sehingga dapat meningkatkan kelarutannya Kadajji and Betageri, 2011. PVP K-30 digunakan karena memiliki fungsi secara khusus sebagai film-forming agent dibanding PVP K- 15, PVP K-60, maupun PVP K-90 GreenCo Group, 2011.

2.7. Polimer Hidroksipropil Metilselulosa HPMC

Gambar 4. Struktur Molekul HPMC Rowe et al. 2009. HPMC banyak digunakan sebagai polimer dalam formulasi sediaan topikal karena sifatnya yang tidak beracun, tidak mengiritasi, dan kompatibel dengan berbagai macam bahan obat ataupun eksipien. Fungsi HPMC antara lain sebagai bioadhesive material, agen pelepasan terkontrol dan agen penstabil, dapat mendukung sistem penghantaran obat dalam hydrocolloid. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 Selain itu, HPMC juga berfungsi sebagai dissolution enhancer sehingga dapat meningkatkan disolusi obat-obatan dengan kelarutan dalam air yang buruk, seperti piroksikam Rowe et al. 2009.

2.8. Landasan Teori

Luka adalah keadaan di mana ditemukannya suatu infeksi, tukak atau destruksi ke jaringan kulit paling dalam. Secara normal, tubuh akan memproses luka melalui suatu proses yang dapat membuat kulit kembali normal dengan 4 fase, namun penyakit diabetes dapat menyebabkan gangguan terhadap penyembuhan luka, di mana menghambat fase proliferasi dan remodelling. Faktor utama penyebab ulkus kaki diabetik adalah neuropati perifer gangguan saraf sensorik, motorik dan otonom dan iskemik, yang menyebabkan terjadinya gangguan ikatan kolagen atau collagen cross-linking, gangguan fungsi matriks metalloproteinase, dan gangguan imunologi dan penderita diabetes memiliki sifat kulit yang mudah mengelupas dan mengalami infeksi. Pada ulkus kaki diabetik terjadi peningkatan apoptosis fibroblas, dan penurunan proliferasi sel fibroblas, reaksi inflamasi memanjang, dan adanya neutrofil granulosit dalam jumlah besar dalam luka. Neutrofil granulosit mensekresi sitokin proinflamasi terutama TNF- α dan interleukin-1 β IL-1β, di mana kedua sitokin ini merangsang sintesis matrix metaloprotease MMP terutama MMP-9, yang menyebabkan degradasi matriks protein dan faktor pertumbuhan sehingga penyembuhan luka menjadi terputus dan tidak terkoordinasi. Selain itu, sekresi mediator inflamasi PGE 2 juga meningkatkan sekresi MMP-9. Mekanisme ini juga menyebabkan sekresi eksudat yang berlebihan pada ulkus. Piroksikam dapat memberikan efek neuroproteksi dengan menghambat MMP-2 dan MMP-9, sehingga menghambat remodeling matriks ekstraseluler. Penghambatan MMP-9 oleh piroksikam diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhan ulkus kaki diabetik pada pasien DM. Selain itu, penghambatan enzim COX oleh piroksikam mengakibatkan terhambatnya sistesis prostaglandin PGE 2 , serta dapat mengurangi skresi MMP-9. Hydrocolloid patch merupakan salah satu jenis wound dressing yang aplikasinya langsung pada kulit dan langsung mengenai luka dan cocok digunakan untuk ulkus kaki diabetik, di mana memiliki stratum corneum yang sudah rusak, dapat menghasilkan efek terapi yang baik dan dapat membuat luka menjadi sembuh. Hydrocolloid patch mendorong terjadiya angiogenesis, dan meningkatkan fibroblas, menstimulasi produksi jaringan granulasi dan sintesis kolagen. Selain itu, hydrocolloid patch juga membantu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 rehidrasi jaringan yang nekrosis, sehingga penyembuhan luka akan berjalan lebih cepat. Hydrocolloid patch memiliki bagian bernama matrix yang dapat menjerat eksudat yang dikeluarkan oleh luka dan memberi kelembaban untuk ulkus kaki diabetik serta dapat memberikan proteksi pada luka selama penggunaan. Selain itu, hydrocolloid matrix akan menahan uap air yang keluar dari luka, sehingga tetap menjaga kelembaban luka. Hydrocolloid matrix juga dapat menghantarkan obat selama periode waktu yang diinginkan, jika digunakan polimer yang sesuai, di mana dapat menghantarkan obat secara terkontrol dan juga berfungsi sebagai pelindung yang mencegah hilangnya obat, dan lapisan dalam bertugas sebagai adhesive yaitu pengontrol laju. HPMC sebagai sistem matriks wound dressing mampu menghasilkan penghantaran obat yang larut maupun sukar larut air secara terkontrol. PVP merupakan sebuah polimer hidrofilik yang beraksi sebagai carrier drugs yang memainkan peranan penting dalam meningkatkan kelarutan obat dalam matriks. Kelarutan obat menjadi tinggi yang dapat dilihat dari penetrasi obat dalam medium disolusi, sehingga dapat memperpanjang waktu aksi obat dan mengontrol pelepasannya. Konsentrasi PVP yang optimal sebagai polimer hydrocolloid matrix akan meningkatkan penghantaran piroksikam pada luka. Dengan adanya sediaan ini, diharapkan pasien lebih mudah menggunakan sediaan dan meningkatkan kepatuhan pasien sehingga dapat mengurangi prevalensi amputasi ulkus kaki diabetik. 2.9. Hipotesis a. Konsentrasi polimer PVP tertentu menghasilkan hydrocolloid matrix piroksikam diabetic wound healing yang optimal. b. Peningkatan konsentrasi polimer PVP memberikan pengaruh terhadap sifat dan stabilitas fisika kimia hydrocolloid matrix piroksikam diabetic wound healing. 36

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN