Variabel penelitian Definisi Operasional

36

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian yang berjudul “Optimasi Konsentrasi Polivinil Pirolidon PVP sebagai Polimer Hydrocolloid Matrix Diabetic Wound Healing dengan Zat Aktif Piroksikam ” ini termasuk penelitian eksperimental murni. 3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1. Variabel penelitian

a. Variabel bebas: variasi konsentrasi polivinil pirolidon PVP dalam sediaan hydrocolloid matrix diabetic wound healing. b. Variabel tergantung: Sifat dan stabilitas fisika kimia sediaan hydrocolloid matrix diabetic wound healing. c. Variabel pengacau: 1 Variabel pengacau terkendali: produsen obat dan bahan kimia untuk formula, prosedur pembuatan dan pengujian, kondisi penyimpanan, serta wadah penyimpanan hydrocolloid matrix. 2 Variabel pengacau tak terkendali: kondisi ruangan selama pembuatan dan pengujian sediaan.

3.2.2. Definisi Operasional

a. Hydrocolloid matrix piroksikam: sediaan yang mengandung PVP, HPMC, etanol, propilen glikol, acetone, dan akuades sebagai basis yang kemudian ditambahkan zat aktif piroksikam lalu dibentuk hydrocolloid film. b. PVP: polimer yang ditambahkan ke dalam hydrocolloid matrix piroksikam dengan tiga konsentrasi berbeda yaitu sebesar 1,5; 2; dan 2,5. c. Sifat fisika kimia hydrocolloid matrix: parameter kualitas fisik matrix yang meliputi organoleptis, keseragaman bobot matrix, ketebalan matrix, pH, persentase moisture absorption, ketahanan pelipatan folding endurance, keseragaman kandungan obat dalam matrix, pelepasan obat dari matrix, dan iritabilitas matrix. d. Stabilitas fisika kimia hydrocolloid matrix: parameter kestabilan hydrocolloid matrix meliputi, perubahan fisik dan kandungan obat setelah diberi perlakuan suhu yang berbeda selama penyimpanan. e. Sterilitas hydrocolloid matrix piroksikam: uji mikrobiologi yang menunjukkan bahwa hydrocolloid matrix yang dibuat steril. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 f. Organoleptis: uji penampakan fisik hydrocolloid matrix piroksikam, yang memiliki warna seragam, keruh, dan halus. g. Keseragaman bobot sediaan: uji terkait variasi bobot hydrocolloid matrix piroksikam yang menunjukkan hasil homogen dengan nilai CV 10. h. Ketebalan sediaan: uji terkait variasi ketebalan hydrocolloid matrix piroksikam yang menunjukkan hasil homogen dengan target ketebalan 0,5 mm. i. pH larutan sediaan: uji terkait pH larutan hydrocolloid matrix piroksikam yang berada pada range pH 4-7. j. Persentase moisture content sediaan: uji terkait kelembaban yang terkandung dalam hydrocolloid matrix piroksikam, ditunjukkan dengan nilai persentasi moisture content terendah dipertimbangkan sebagai formula optimal. k. Persentase moisture absorption sediaan: uji terkait penyerapan kelembaban oleh hydrocolloid matrix piroksikam sampai mencapai titik jenuh yang ditunjukkan dengan nilai persentase moisture absorption. Formula dengan nilai persentase moisture absorption tertinggi dipertimbangkan sebagai formula optimal. l. Folding endurance sediaan: uji untuk mengetahui fleksibilitas hydrocolloid matrix piroksikam ditunjukkan oleh formula dengan nilai ketahanan pelipatan sampai 300 kali. m. Keseragaman kandungan obat dalam hydrocolloid matrix: uji untuk mengetahui keseragaman dan dispersi obat dalam sediaan, ditunjukkan dengan nilai CV 2. n. Pelepasan obat dari hydrocolloid matrix piroksikam: uji untuk mengetahui pelepasan obat dari sediaan, ditunjukkan oleh formula optimal dengan nilai pelepasan obat paling mendekati 100 dalam waktu uji tertentu. o. Iritabilitas sediaan: uji untuk mengetahui iritabilitas hydrocolloid matrix piroksikam yang menunjukkan bahwa sediaan tidak mengiritasi kulit yaitu dengan tidak terdapatnya eritema atau edema pada kulit. p. Formula hydrocolloid matrix optimum: merupakan hydrocolloid matrix yang memenuhi kriteria semua sifat dan stabilitas fisika kimia. q. Tikus putih galur Wistar jantan terinduksi aloksan: merupakan tikus putih galur Wistar jantan yang menderita diabetes dengan kadar glukosa darah 250 mgdL akibat diinduksi aloksan sebanyak 125 mgkgBB. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 r. Uji aktivitas hydrocolloid matrix piroksikam: uji yang menunjukkan bahwa sediaan memiliki aktivitas diabetic wound healing, dilihat dari kecepatan penyembuhan luka dengan nilai wound closure 100 dan dihitung lamanya waktu penyembuhan pada luka eksisi tikus diabetes setelah diaplikasikan sediaan hydrocolloid matrix piroksikam dibandingkan dengan tikus yang tidak diinduksi aloksan dan diberi perlakuan yang sama dengan tikus diabetes. s. Uji histopatologi: pengamatan morfologi kulit tikus hasil perlakuan dan kulit tikus kontrol secara mikroskopik menggunakan mikroskop cahaya dengan bantuan zat pewarna. 3.3. Subjek dan Bahan Penelitian 3.3.1. Subjek Penelitian