Alat Penelitian Skema Kerja Penelitian Interday Replikasi 1 Formula PVP 1

38 r. Uji aktivitas hydrocolloid matrix piroksikam: uji yang menunjukkan bahwa sediaan memiliki aktivitas diabetic wound healing, dilihat dari kecepatan penyembuhan luka dengan nilai wound closure 100 dan dihitung lamanya waktu penyembuhan pada luka eksisi tikus diabetes setelah diaplikasikan sediaan hydrocolloid matrix piroksikam dibandingkan dengan tikus yang tidak diinduksi aloksan dan diberi perlakuan yang sama dengan tikus diabetes. s. Uji histopatologi: pengamatan morfologi kulit tikus hasil perlakuan dan kulit tikus kontrol secara mikroskopik menggunakan mikroskop cahaya dengan bantuan zat pewarna. 3.3. Subjek dan Bahan Penelitian 3.3.1. Subjek Penelitian a. Populasi: tikus putih galur Wistar jantan yang terinduksi aloksan, dan yang tidak terinduksi aloksan, serta kelinci albino jantan. b. Sampel: 3 ekor tikus putih galur Wistar jantan yang terinduksi aloksan dan 3 ekor tikus putih galur Wistar jantan tidak terinduksi aloksan dengan berat badan 150-180 g, serta 3 ekor kelinci albino jantan dengan berat badan 1,8-2,2 kg.

3.3.2. Bahan Penelitian

Piroksikam yang diperoleh dari PT. Sanbe Farma, etanol 96, PVP, propilen glikol, etanol, acetone, akuades, silika gel, PBS pH 6,4, krim Veet ® , kapas Medisoft ® Cotton Ball, membran Milipore, aloksan, etanol 70, alkohol 70, ketamin, Nutrient Agar Oxoid, larutan formalin, larutan Harris Hematoxylin, larutan acid alkohol, larutan ammonium, larutan stok Eosin alkohol 1, larutan working Eosin, injeksi fenobarbital.

3.4. Alat Penelitian

Gelas beker, spuit injeksi, jarum suntik, tube eppendorf, sentrifugator, MicroLab, Spektrofotometer UV-Vis, Universal Testing Machine, pH meter, timbangan, mortir, stamper, aluminium foil, batang pengaduk, gelas ukur, autoklaf, oven, kabinet LAF, cawan petri, bunsen, jarum ose, hotplate magnetic stirrer, stirrer, jangka sorong, termometer, pinset, gunting, biopsy punch, kaca objek dan kaca penutup, pipet tetes, plastic wrap, kaca bundar, dan mikroskop cahaya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39

3.5. Skema Kerja Penelitian

3.6. Tata Cara Penelitian 3.6.1. Sterilisasi Ruang, Alat, dan Bahan Kabinet LAF dibersihkan dengan menggunakan etanol 70 kemudian lampu UV dinyalakan selama 24 jam. Proses ini dilakukan sebelum proses pembuatan hydrocolloid matrix piroksikam. Cawan petri disterilisasi dengan uap air menggunakan autoklaf dengan suhu 212 o C selama 15 menit. Proses selanjutnya adalah pembuatan sediaan hydrocolloid matrix. Sediaan yang telah dibuat disterilisasi secara terminal dengan menggunakan autoklaf dengan suhu 115 o C selama 15 menit. 3.6.2. Pembuatan patch hydrocolloid piroksikam diabetic wound healing Dasar dari pemilihan formula dalam penelitian ini adalah formula transdermal oleh Pudyastuti, Nugroho dan Martono, 2014 sebagai berikut: Tabel 1. Formula Hydrocolloid Film Formula Hydrocolloid Film Pentagamavunon 7,32 mg PVP 300 mg HPMC 675 mg Propylene glicol 1,5 mL Etanol 2,15 mL Akuades 2,15 mL Pudyastuti, Nugroho dan Martono, 2014. Sterilisasi Ruangan Bahan dan Alat Pembuatan hydrocolloid matrix piroksikam diabetic wound Uji Sterilitas sediaan hydrocolloid matrix piroksikam diabetic wound Uji Sifat dan Stabilitas Fisika Kimia hydrocolloid matrix piroksikam diabetic wound Uji Aktivitas Formula Optimal hydrocolloid matrix piroksikam diabetic wound Tata Cara Hasil Analsis 40 Modifikasi formula yang dilakukan pada penelitian kali ini adalah sebagai berikut: Tabel 2. Formula hydrocolloid matrix Piroksikam Hasil Modifikasi Formula PIR 1 PIR 2 PIR 3 Piroksikam 0,09 g 0,09 g 0,09 g PVP 0,375 g 0,5 g 0,625 g HPMC 1,125 g 1,125 g 1,125 g Propylene glycol 2,5 g 2,5 g 2,5 g Acetone 3,51 g 3,51 g 3,51 g Etanol 8,7 g 8,65 g 8,6 g Akuades 8,7 g 8,65 g 8,6 g PVP dan HPMC ditimbang sesuai dengan formula. HPMC dilarutkan dalam akuades dan etanol dan diaduk dengan stirrer hingga terbentuk gel dan kemudian didiamkan. Piroksikam ditimbang sebanyak 0,09 gram dan dilarutkan dalam 4,5 mL acetone. PVP dilarutkan dengan larutan obat piroksikam dan diaduk dengan stirrer, kemudian ditambahkan propylene glycol. Larutan HPMC ditambahkan ke dalam larutan PVP dan diaduk hingga homogen. Campuran gel tersebut kemudian dituang ke dalam cawan petri sebanyak 12,5 gram. Gel tersebut kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 45°C selama 48 jam. Hydrocolloid matrix yang terbentuk kemudian disimpan dalam suhu ruang Pudyastuti, Nugroho dan Martono, 2014.

3.6.2. Uji Sterilitas

Kabinet LAF dibersihkan dengan menggunakan etanol 70 lalu disinari lampu UV selama 24 jam. Proses ini dilakukan selama 24 jam sebelum proses pembuatan hydrocolloid matrix piroksikam. Peralatan yang akan digunakan juga disterilkan sebelumnya menggunakan autoklaf pada 121 o C selama 15 menit. Nutrient Agar Oxoid sebanyak 21 gram ditambah 750 mL akuades diaduk homogen dengan batang pengaduk. Media dipanaskan dengan hotplate magnetic stirrer sampai tercampur homogen. Media dituangkan ke dalam tabung reaksi masing-masing sebanyak 15 mL, kemudian seluruh media dalam tabung reaksi disterilkan dengan autoklaf selama 15 menit dengan tekanan 1 kgfcm 2 dan suhu 121 o C. Media yang telah steril kemudian dituang ke cawan petri dan dibiarkan memadat. Hydrocolloid matrix piroksikam disiapkan, kemasannya dibersihkan dengan menggunakan alkohol 70. Hydrocolloid matrix piroksikam diambil dari wadah 41 penyimpanannya secara aseptis dekat nyala bunsen, kemudian diletakkan di permukaan media agar. Tiap petri diberi label dan dibungkus plastic wrap, lalu diinkubasi terbalik dalam LAF selama 24 jam.

3.6.3. Uji Organoleptis

Dilakukan dengan mengamati dan meneliti warna, kejernihan dan kehalusan dari hydrocolloid matrix piroksikam yang telah dibuat Shirsand et al. 2012. 3.6.4. Uji Keseragaman Bobot Sebanyak 10 hydrocolloid matrix piroksikam berdiameter 1x1 cm dari masing-masing formula satu persatu ditimbang dan dihitung rata-rata bobot sediaan British Pharmacopoeia, 1993. 3.6.5. Uji Ketebalan Ketebalan hydrocolloid matrix piroksikam berdiameter 1 cm dihitung pada 5 titik berbeda keempat sudut dan bagian tengah dengan jangka sorong, kemudian dihitung rata-ratanya El-Gendy et al. 2009.

3.6.6. Uji pH Larutan Sediaan

Setiap formula hydrocolloid matrix piroksikam berdiameter 1 cm direndam dalam 20 mL akuades pada suhu 36,5 o C- 37,5 o C selama 24 jam, kemudian pH larutan tersebut diukur dengan pH meter British Pharmacopoeia, 1993.

3.6.7. Uji Persentase Moisture Content

Setiap hydrocolloid matrix piroksikam berdiameter 1 cm dikondisikan dalam sebuah desikator berisi silika selama 24 jam. Setelah itu masing-masing hydrocolloid matrix ditimbang sampai didapatkan bobot yang tetap dan konstan Toshkani et al. 2013.

3.6.8. Uji Persentase Moisture Absorption

Setiap hydrocolloid matrix piroksikam berdiameter 1 cm yang sudah diuji moisture content-nya diletakkan dalam desikator berisi 100 mL larutan jenuh kalium klorida yang setara dengan 80-90 RH selama 24 jam. Sediaan kemudian diambil dan ditimbang kembali Toshkani et al. 2013.

3.6.9. Uji Ketahanan Pelipatan Folding Endurance

Hydrocolloid matrix piroksikam berdiameter 1 cm dilipat secara berulang pada posisi yang sama hingga rusak. Jumlah pengulangan pelipatan tanpa merusak sediaan merupakan nilai dari ketahanan pelipatan Shirsand et al. 2012.

3.6.10. Pembuatan Kurva Baku Piroksikam

42 Sebanyak 20 mg piroksikam ditimbang seksama, dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL dan dilarutkan dalam 15 mL metanol. Kemudian ditambah dengan PBS pH 6,4 untuk memperoleh konsentrasi 200 µgmL. Dari larutan stok tersebut diambil 10 mL dan dipindahkan ke dalam labu takar 100 mL, lalu dilarutkan dengan pelarut yang sama untuk memperoleh konsentrasi 20 µgmL. Dari larutan intermediet tersebut, diambil 1,0; 2,0; 3,0; 4,0; 5,0; 6,0; 7,0; 8,0; dan 9,0 mL, dipindahkan ke dalam labu takar 10 mL dan dilarutkan dengan pelarut yang sama untuk memperoleh konsentrasi 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18 µgmL. Panjang gelombang maksimal ditentukan dari larutan intermediet konsentrasi 20 µgmL yang dibaca menggunakan spektrofotometer UV pada rentang 200-400 nm. Kemudian seluruh larutan seri dianalisis pada panjang gelombang maksimal Garg et al. 2014.

3.6.11. Uji Keseragaman Kandungan Obat dalam Patch

Sebanyak 3 hydrocolloid matrix piroksikam berdiameter 1 cm dari masing-masing formula dilarutkan dalam 15 mL metanol dan 35 mL PBS pH 6,4. Kemudian absorbansi larutan diukur pada panjang gelombang 230 nm menggunakan spektrofotometer UV. Blanko yang digunakan sebagai pembanding adalah methanol Shirsand et al. 2012.

3.6.12. Uji Pelepasan Obat secara In Vitro

Uji pelepasan piroksikam dari sediaan dilakukan menggunakan Franz Diffusion Cell pada suhu 37 ± 1 o C. Sebanyak 15 mL metanol dan 15 mL PBS pH 6,4 dimasukkan pada sel difusi sebagai kompartemen aseptor. Membran Millipore 0,45 mm sebelumnya direndam dalam larutan aseptor selama 1 jam, kemudian hydrocolloid berdiameter 1 cm dipasang pada sel difusi. Pada tiap waktu tertentu kompartemen aseptor disampling dan diukur absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 230 nm. Kadar obat ditentukan dengan plot kurva baku piroksikam. Nilai dissolution efficiency dihitung sampai waktu ke-360 menit DE 360 Pudyastuti, Nugroho dan Martono, 2014. 3.6.13. Uji Stabilitas Hydrocolloid Matrix Piroksikam Setiap formula hydrocolloid matrix piroksikam berdiameter 1 cm disimpan dalam paparan suhu 37°C dan 45°C selama 4 minggu. Analisis fisik dan analisis kandungan obat pada hydrocolloid matrix dilakukan setiap akhir minggu. Replikasi dilakukan sebanyak 3 kali Amjad et al. 2011.

3.6.14. Uji Iritasi Kulit

Uji iritasi kulit dilakukan dengan menggunakan 3 kelinci albino dengan bobot 1,8 –2,2 kilogram. Hydrocolloid matrix yang tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 mengandung obat adalah yang digunakan dalam uji iritasi kulit. Larutan etil asetat diaplikasikan pada permukaan dorsal kiri pada tikus, di mana sediaan yang akan diuji diletakkan di permukaan kanan dorsal. Sediaan dilepas setelah 24 jam dengan bantuan alkohol. Kemudian kulit diperiksa apakah terdapat eritemaedema Shirsand et al., 2012.

3.6.15. Uji Aktivitas Hydrocolloid Matrix Piroksikam

Enam ekor tikus putih jantan umur 2-3 bulan dengan berat 150- 180 gram, dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan terdiri dari 3 ekor tikus diabetes dengan kadar gula darah 250 mgdL dan 3 ekor tikus tidak diabetes sebagai kelompok kontrol. Tikus diabetes diperoleh dengan menginjeksi aloksan monohidrat secara intraperitoneal dengan dosis 150 mgkgBB. Setiap tikus diberi olesan krim Veet ® pada bagian punggungnya dan didiamkan selama 5 menit. Lalu dibilas dengan kapas yang dibasahi air bersih. Tikus dibiarkan selama 48 jam sebelum diberi luka eksisi. Kemudian tikus dianestesi dengan ketamin 0,5 mLkgBB secara intramuskular pada bagian paha. Setelah 30 menit, kulit punggung tikus dibasahi dengan etanol 70 dan dibuat 5 luka eksisi menggunakan biopsy punch berdiameter 5 mm ke punggung tikus yang sudah dicukur sebelumnya hari ke-0. Kelima luka eksisi pada 1 ekor tikus diberi perlakuan berbeda, yaitu: kontrol tanpa perlakuan, hydrocolloid matrix HPMC tanpa piroksikam, hydrocolloid matrix PVP tanpa piroksikam, hydrocolloid matrix HPMC piroksikam, dan hydrocolloid matrix PVP piroksikam. Hydrocolloid matrix dengan atau tanpa piroksikam berdiameter 1 cm dilekatkan pada luka eksisi dengan batuan plester hypavix. Penggantian sediaan dilakukan setiap 24 jam sampai luka menutup. Luka eksisi kemudian dimonitor dan area luka dihitung. Setelah luka sembuh, tikus dieutanasia dengan injeksi ketamin dosis letal 100 mgkgBB. Kulit punggung diambil dengan ukuran 2x2 cm dan disimpan dalam pot berisi formalin 10. Gambar 5. Pola Perlakuan Luka pada Punggung 2 Kelompok Tikus c b a d e 44 Tabel 3. Keterangan Pola Luka pada Punggung 2 Kelompok Tikus Keterangan Tikus 1 Tikus 2 Tikus 3 Cad D Cad ND a Kontrol HM HPMC Pxm HM PVP Pxm Basis HM PVP Basis HM HPMC b Basis HM HPMC HM PVP Pxm Kontrol HM HPMC Pxm Basis HM PVP c Basis HM PVP Kontrol Basis HM HPMC HM PVP Pxm HM HPMC Pxm d HM HPMC Pxm Basis HM HPMC Basis HM PVP Kontrol HM PVP Pxm e HM PVP Pxm Basis HM PVP HM HPMC Pxm Basis HM HPMC Kontrol

3.6.16. Uji histopatologi – pengecatan Hematoxylin-Eosin HE

Sampel berupa jaringan kulit dari perlakuan diambil, kemudian dilakukan pengecatan dengan hematoxylin-eosin, lalu dilihat dibawah mikroskop untuk melihat perubahan histopatologisnya. a. Trimming. Pemotongan tipis jaringan dengan skalpel. b. Dehidrasi. Dilakukan untuk mengeluarkan air yang terkandung dalam jaringan dengan menggunakan reagen pembersih, lalu dilakukan impregnasi penetrasi parafin ke dalam jaringan. c. Embedding dan cutting. Jaringan yang sudah didehidrasi diletakkan di atas sebuah balok kayu embedding sebagai alas pemotongan jaringan dengan pisau mikrotom cutting. d. Staining. Rangkaian pewarnaannya adalah sebagai berikut: xylol I 5 menit; xylol II 5 menit; xylol III 5 menit; alkohol absolut I 5 menit; alkohol absolut II 5 menit; akuades 1 menit; Harris Hematoxylin 20 menit; akuades 1 menit; acid alkohol 2-3 celupan; akuades 1 menit; akuades 15 menit; eosin 2 menit; alkohol 96 I 3 menit; alkohol 96 II 3 menit; alkohol absolut III 3 menit; alkohol absolut IV 3 menit; xylol IV 5 menit; dan xylol V 5 menit. e. Mounting. Menutup kaca objek dengan kaca penutup PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 f. Pembacaan slide dengan mikroskop. Pengamatan histopatologi dilakukan dengan menggunakan mikroskop cahaya Olympus tipe BH-2, Olympus Corp., Jepang.

3.6.17. Tata Cara Analisis Hasil

Data yang akan diperoleh pada penelitian ini adalah data sifat fisik dan stabilitas hydrocolloid marix piroksikam diabetic wound healing, dan data kecepatan penyembuhan luka pada tikus. Beberapa uji dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: a. Persentase moisture content: Moisture content = � �� � − � �� ℎ�� � �� ℎ�� b. Persentase moisture absorption: Moisture absorption = � �� ℎ��− � �� � � �� � c. Nilai dissolution efficiency DE pada uji pelepasan obat dihitung dengan persamaan: = �� − d. Kecepatan penyembuhan luka pada tikus: Wound closure = area luka pada hari ke − − area luka pada hari ke − n area luka pada hari ke − x e. Data hasil tiap uji pengukuran diuji statistik menggunakan software R for statistic ver. 3.2.3 dengan penggunaan uji tertentu, yaitu: 1. Uji T-Berpasangan dilakukan pada taraf kepercayaan 95, untuk membandingkan data sebelum dan sesudah dilakukannya uji stabilitas. Uji normalitas data diakukan dengan menggunakan Shapiro test, sedangkan uji homogenitas data tidak dilakukan karena data hanya 1 variasi. 2. Uji ANAVA dan Post Hoc test dilakukan pada taraf kepercayaan 95 untuk membandingkan ada tidaknya perbedaan pada tiap data beberapa uji Uji keseragaman bobot, moisture content, keseragaman kandungan, pelepasan obat, dan uji aktivitas. Uji normalitas data diakukan dengan menggunakan Shapiro test, kemudian dilakukan pengujian homogenitas variansi data menggunakan Levene’s test. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 Lampiran 2. Ethical Clearance Penelitian 47 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 Lampiran 3. Certificate of Analysis Piroksikam 49 Lampiran 4. Certificate of Analysis PVP K-30 50 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 Lampiran 5. Certificate of Analysis HPMC 52 Lampiran 6. Data Sifat Fisik Hydrocolloid Matrix Piroksikam 1. Data Uji Sterilitas Formula Sterilitas Basis 1 √ Basis 2 √ Basis 3 √ PVP 1 √ PVP 2 √ PVP 3 √ √: Steril

2. Data Uji Organoleptis Formula

Warna Kejernihan Kehalusan Kelengketan Basis 1 Bening Jernih Halus - Basis 2 Bening Jernih Halus - Basis 3 Bening Jernih Agak kasar ada gelembung Agak lengket basah PVP 1 Kuning Terdispersi Halus - PVP 2 Kuning Terdispersi Halus - PVP 3 Kuning Terdispersi Agak kasar ada gelembung Agak lengket basah

3. Data Uji Keseragaman Bobot

Basis 1 Basis 2 Basis 3 PVP 1 PVP 2 PVP 3 1 0.0216 0.0366 0.0127 0.0124 0.0156 0.0302 2 0.0245 0.0364 0.0144 0.0127 0.0157 0.0294 3 0.0264 0.0362 0.0123 0.0119 0.0158 0.0201 4 0.0200 0.0351 0.0142 0.0128 0.0154 0.0301 5 0.0210 0.0322 0.0131 0.0118 0.0155 0.0271 6 0.0268 0.0315 0.0105 0.0122 0.0160 0.0232 7 0.0291 0.0285 0.0124 0.0130 0.0167 0.0222 8 0.0222 0.0315 0.0149 0.0116 0.0167 0.0223 9 0.0233 0.0330 0.0158 0.0124 0.0165 0.0283 10 0.0214 0.0316 0.0158 0.0125 0.0168 0.0289 �̅ 0.02363 0.03326 0.01361 0.01233 0.01607 0.02618 SD 0.00282 0.00257 0.00162 0.00043 0.00052 0.00362 CV 11.95 7.71 11.89 3.50 3.25 13.84 53

4. Data Uji Ketebalan

Basis 1 Basis 2 Basis 3 PVP 1 PVP 2 PVP 3 1 0.25 0.30 0.20 0.15 0.25 0.25 2 0.25 0.35 0.20 0.15 0.30 0.30 3 0.25 0.30 0.20 0.20 0.25 0.30 4 0.25 0.30 0.15 0.15 0.30 0.30 5 0.25 0.35 0.15 0.15 0.30 0.30 �̅ 0.25 0.32 0.18 0.16 0.28 0.29 SD 0.00 0.03 0.03 0.02 0.03 0.02 CV 0.00 8.56 15.21 13.98 9.78 7.71

5. Data Uji pH Sediaan

pH Basis 1 6.9 Basis 2 6.9 Basis 3 6.9 PVP 1 6.9 PVP 2 6.8 PVP 3 6.9 Kontrol: 6.8 6. Data Uji Moisture Content dan Moisture Absorption Bobot awal Bobot akhir Bobot akhir MC �̅ MC SD CV MA �̅ MA SD CV B1 1 0.0079 0.0075 0.0082 5.333 3.042 1.811 59.55 9.333 6.290 3.881 61.69 2 0.0347 0.0332 0.0358 4.518 7.831 3 0.0117 0.0115 0.0118 1.739 2.609 4 0.0181 0.0179 0.0182 1.117 1.676 5 0.0164 0.0160 0.0176 2.500 10.000 B2 1 0.0066 0.0063 0.0070 4.762 4.805 2.652 55.19 11.111 6.009 4.021 66.92 2 0.0102 0.0098 0.0103 4.082 5.102 3 0.0068 0.0066 0.0072 3.030 9.091 4 0.0164 0.0150 0.0155 9.333 3.333 5 0.0219 0.0213 0.0216 2.817 1.408 B3 1 0.0111 0.0103 0.0113 7.767 4.972 3.066 61.65 9.709 5.614 4.414 78.62 2 0.0098 0.0096 0.0103 2.083 7.292 3 0.0088 0.0086 0.0094 2.326 9.302 4 0.0113 0.0104 0.0105 8.654 0.962 5 0.0129 0.0124 0.0125 4.032 0.806 P1 1 0.0194 0.0187 0.0199 3.743 4.085 2.081 50.93 6.417 6.712 3.251 48.43 54 2 0.0135 0.0128 0.0140 5.469 9.375 3 0.0087 0.0086 0.0095 1.163 10.465 4 0.0240 0.0232 0.0238 3.448 2.586 5 0.0226 0.0212 0.0222 6.604 4.717 P2 1 0.0218 0.0212 0.0234 2.830 5.166 2.968 57.45 10.377 8.980 3.608 40.17 2 0.0260 0.0257 0.0285 1.167 10.895 3 0.0172 0.0161 0.0179 6.832 11.180 4 0.0207 0.0193 0.0198 7.254 2.591 5 0.0153 0.0142 0.0156 7.746 9.859 P3 1 0.0251 0.0239 0.0262 5.021 2.220 1.719 77.41 9.623 9.352 0.459 4.90 2 0.0266 0.0265 0.0291 0.377 9.811 3 0.0161 0.0158 0.0173 1.899 9.494 4 0.0265 0.0261 0.0285 1.533 9.195 5 0.0225 0.0220 0.0239 2.273 8.636

7. Data Uji Ketahanan Pelipatan

Frekuensi Basis 1 24 Basis 2 45 Basis 3 44 PVP 1 77 PVP 2 50 PVP 3 25 55 Lampiran 7. Data Perhitungan Dosis dan Kandungan Obat Hydrocolloid Matrix Piroksikam

1. Data Perhitungan Dosis Piroksikam dalam Setiap Sediaan Siap Pakai

Diameter sediaan = 1 cm Diameter petri = 9.5 cm Luas lingkaran sediaan = � = � .7 = 70.911 cm 2 Luas lingkaran petri = � = � . = 0.786 cm 2 Dosis obat yang dimasukkan dalam setiap formula: P1 = 184.70 mg P2 = 182.70 mg P3 = 182.00 mg Dari setiap formula dapat dibuat menjadi 3 petri, maka dosis setiap petri: P1 = . � = 61.657 mg P2 = . � = 60.900 mg P3 = . � = 60.667 mg Perbandingan: � � � � � � � � � � � � � � � � = � ��� � � � � � � � ��� P1 = . �� . �� � . �� = 0.682179 mg = 682.179 �g P2 = . �� . �� � . �� = 0.674792 mg = 674.792 �g P3 = . �� . �� � . �� = 0.672207 mg = 672.207 �g

2. Data Perhitungan Larutan Baku Piroksikam

C = mg � = 0,2 mg mL = 200 �gmL

3. Data Perhitungan Larutan Intermediet Piroksikam

10 mL x 0,2 mgmL = C 2 x 100 mL = 0.02 mg mL = 20 �gmL

4. Konsentrasi Larutan Seri Piroksikam

Seri 1 1.0 mL x 0.02 mgmL = C 1 x 10 mL C 1 = 2 �gmL Seri 2 2.0 mL x 0.02 mgmL = C 1 x 10 mL C 1 = 4 �gmL Seri 3 3.0 mL x 0.02 mgmL = C 1 x 10 mL C 1 = 6 �gmL 56 Seri 4 4.0 mL x 0.02 mgmL = C 1 x 10 mL C 1 = 8 �gmL Seri 5 5.0 mL x 0.02 mgmL = C 1 x 10 mL C = 10 �gmL Seri 6 6.0 mL x 0.02 mgmL = C 1 x 10 mL C 1 = 12 �gmL Seri 7 7.0 mL x 0.02 mgmL = C 1 x 10 mL C 1 = 14 �gmL Seri 8 8.0 mL x 0.02 mgmL = C 1 x 10 mL C 1 = 16 �gmL Seri 9 9.0 mL x 0.02 mgmL = C 1 x 10 mL C 1 = 18 �gmL Seri 10 10.0 mL x 0.2 mgmL = C 1 x 100 mL C 1 = 20 �gmL 5. Kurva Kalibrasi Piroksikam Konsentrasi Abs �̅ Abs SD CV µgml 1 2 3 0.2 0.010 0.008 0.009 0.0090 0.0010 11.111 0.4 0.018 0.021 0.016 0.0183 0.0025 13.727 0.6 0.035 0.034 0.033 0.0340 0.0010 2.941 0.8 0.040 0.039 0.039 0.0393 0.0006 1.468 1 0.045 0.046 0.045 0.0453 0.0006 1.274 1.2 0.058 0.058 0.059 0.0583 0.0006 0.990 1.4 0.066 0.067 0.067 0.0667 0.0006 0.866 1.6 0.075 0.076 0.076 0.0757 0.0006 0.763 1.8 0.084 0.083 0.084 0.0837 0.0006 0.690 2 0.101 0.099 0.099 0.0997 0.0012 1.159 4 0.198 0.197 0.188 0.1943 0.0055 2.834 6 0.297 0.296 0.290 0.2943 0.0038 1.286 8 0.387 0.391 0.385 0.3877 0.0031 0.788 10 0.488 0.491 0.475 0.4847 0.0085 1.755 12 0.582 0.588 0.590 0.5867 0.0042 0.710 14 0.682 0.686 0.673 0.6803 0.0067 0.979 16 0.778 0.784 0.774 0.7787 0.0050 0.646 18 0.867 0.867 0.860 0.8647 0.0040 0.467 20 0.963 0.963 0.944 0.9567 0.0110 1.147 57 Gambar 1. Kurva Kalibrasi Piroksikam

6. Linearitas dan Sensitivitas Metode Parameter

Nilai λ Panjang Gelombang Max. 354 Rentang Linearitas 0.2 – 2.0 µgmL Slope 0.0009 Intercept 0.0482 Correlation Coefficient R 2 0.9998 LOD µgmL 0.0897 LOQ µgmL 0.2719

7. Data Kandungan Obat Sediaan Hydrocolloid Matrix Piroksikam

Persamaan kurva kalibrasi: y = 0.0482x + 0.0009 X = kadar ; Y = AUC Tabel Kandungan Obat Piroksikam dalam Sediaan Formula Abs Kadar Terukur µgmL Q Obat µg Q Obat mg �̅ Q Obat SD CV Q Obat Teoritis mg Recovery PVP 1 1 0.683 14.151 707.573 0.708 0.612 0.064 10.458 0.682 89.726 2 0.567 11.745 587.241 0.587 3 0.590 12.222 611.100 0.611 4 0.601 12.450 622.510 0.623 5 0.513 10.624 531.224 0.531 PVP 2 1 0.528 10.936 546.784 0.547 0.642 0.125 19.485 0.675 95.174 2 0.635 13.156 657.780 0.658 3 0.558 11.558 577.905 0.578 4 0.824 17.077 853.838 0.854 y = 0.0482x + 0.0009 R² = 0.9998 0.0000 0.2000 0.4000 0.6000 0.8000 1.0000 1.2000 5 10 15 20 25 A b so rb a n si Kosentrasi µgml Kurva Kalibrasi Piroksikam 58 5 0.556 11.517 575.830 0.576 PVP 3 1 0.645 13.363 668.154 0.668 0.559 0.073 13.074 0.672 83.219 2 0.481 9.961 498.029 0.498 3 0.484 10.023 501.141 0.501 4 0.512 10.604 530.187 0.530 5 0.578 11.973 598.651 0.599

8. Data Presisi Kandungan Piroksikam dalam Matriks Hidrokoloid a. Intraday

Hari ke- Konsentrasi µgml Abs �̅ Abs C terukur µgml �̅ C ukur µgml Recovery �̅ Rec SD CV No adisi 1 5.312 0.263 0.265 5.438 5.472 102.367 103.018 0.813 0.789 2 5.312 0.267 5.521 103.930 3 5.312 0.264 5.459 102.758 Adisi 1 1 7.312 0.326 0.328 6.745 6.779 71.641 73.370 1.585 2.160 2 7.312 0.329 6.807 74.753 3 7.312 0.328 6.786 73.715 Adisi 2 1 9.312 0.430 0.433 8.902 8.972 89.762 91.491 2.559 2.796 2 9.312 0.431 8.923 90.281 3 9.312 0.439 9.089 94.430 Adisi 3 1 11.312 0.510 0.511 10.562 10.576 87.504 87.735 0.200 0.228 2 11.312 0.511 10.583 87.850 3 11.312 0.511 10.583 87.850

b. Interday

Hari ke- Konsentrasi µgml Abs �̅ Abs C terukur µgml �̅ C ukur µgml Recovery �̅ Rec SD CV No adisi 1 5.343 0.225 0.249 4.649 5.154 87.018 95.738 7.654 7.995 2 5.468 0.268 5.541 101.344 3 5.333 0.255 5.272 98.852 Adisi 1 1 7.343 0.350 0.348 7.243 7.208 94.987 91.341 4.257 4.661 2 7.468 0.348 7.201 86.662 3 7.333 0.347 7.180 92.375 Adisi 2 1 9.343 0.409 0.429 8.467 8.882 78.095 87.510 10.028 11.459 2 9.468 0.431 8.923 86.381 3 9.333 0.447 9.255 98.055 Adisi 3 1 11.343 0.560 0.538 11.600 11.150 104.276 96.146 7.193 7.481 2 11.468 0.535 11.081 93.549 3 11.333 0.520 10.770 90.612 59 Lampiran 8. Data Uji Pelepasan In Vitro Sediaan Hydrocolloid Matrix Piroksikam 1. Data Uji Pelepasan In Vitro

a. Replikasi 1 Formula PVP 1

Waktu menit Abs Kadar sebenarnya µgmL Q obat 3 mL µg Q obat 15 mL µg Q kum µg release AUC DE 15 0.018 0.355 1.064 5.322 5.322 0.870 34.564 19.214 30 0.071 1.454 4.363 21.815 22.880 3.739 98.048 45 0.167 3.446 10.338 51.691 57.118 9.334 182.815 60 0.246 5.085 15.255 76.276 92.041 15.041 542.030 90 0.316 6.537 19.612 98.060 129.081 21.094 655.723 120 0.283 5.853 17.558 87.790 138.423 22.621 1342.632 180 0.217 4.483 13.450 67.251 135.442 22.134 1363.442 240 0.197 4.068 12.205 61.027 142.668 23.314 1364.114 300 0.135 2.782 8.346 41.732 135.579 22.156 1333.661 360 0.111 2.284 6.853 34.263 136.456 22.299 AUC 6917.029 Luas Area 100 36000 Formula PVP 2 Waktu menit Abs Kadar sebenarnya µgmL Q obat 3 mL µg Q obat 15 mL µg Q kum µg release AUC DE 15 0.067 1.371 4.114 20.571 20.571 3.202 106.603 59.022 30 0.215 4.442 13.326 66.629 70.743 11.012 236.321 45 0.368 7.616 22.849 114.243 131.683 20.498 369.744 60 0.466 9.649 28.948 144.741 185.029 28.802 1045.718 90 0.623 12.907 38.720 193.600 262.836 40.913 1397.726 120 0.733 15.189 45.566 227.832 335.788 52.269 3562.537 180 0.880 18.239 54.716 273.579 427.102 66.483 4383.975 240 0.976 20.230 60.691 303.454 511.693 79.650 4967.951 300 0.911 18.882 56.645 283.226 552.156 85.948 5177.277 360 0.743 15.396 46.189 230.944 556.519 86.628 AUC 21247.853 Luas Area 100 36000 Formula PVP 3 60 Waktu menit Abs Kadar sebenarnya µgmL Q obat 3 mL µg Q obat 15 mL µg Q kum µg release AUC DE 15 0.029 0.583 1.749 8.745 8.745 1.564 85.902 45.257 30 0.173 3.571 10.712 53.558 55.307 9.890 205.284 45 0.275 5.687 17.060 85.301 97.761 17.481 328.506 60 0.379 7.844 23.533 117.666 147.187 26.319 967.897 90 0.517 10.707 32.122 160.612 213.666 38.207 1254.909 120 0.544 11.268 33.803 169.015 254.191 45.454 2965.311 180 0.578 11.973 35.919 179.595 298.575 53.390 3324.309 240 0.535 11.081 33.243 166.214 321.112 57.420 3484.977 300 0.452 9.359 28.077 140.384 328.525 58.746 3675.361 360 0.452 9.359 28.077 140.384 356.602 63.766 AUC 16292.456 Luas Area 100 36000

b. Replikasi 2 Formula PVP 1