Dengan menerjemahkan ukuran defect – biasanya DPMO – dengan menggunakan tabel konversi, namun jika nilai DPMO tidak terdapat pada
tabel konversi maka dilakukan interpolasi.
B. Penentuan Kapabilitas Proses untuk Data Variabel
Data variabel merupakan data kuantitatif yang dihitung menggunakan alat pengukuran tertentu untuk keperluan pencatatan dan analisis. Data variabel
bersifat kontinyu. Jika suatu catatan dibuatberdasarkan keadaan aktual, diukur secara langsung, maka karakteristik kualitas yang diukur itu disebut variable.
Contoh data variabel karakteristik kualitas adalah : diameter pipa, ketebalan produk kayu lapis, berat semen dalam kantong, konsentrasi elektrolit dalam
persen, dll. Ukuran-ukuran berat, panjang, lebar, tingi, diameter, volume merupakan variabel.
Teknik penentuan kapabilitas proses untuk data variabel adalah sebagai berikut :
a Menentukan proses yang ingin diukur. b Menentukan nilai batas spesifikasi atas dan batas spesifikasi bawah.
c Menentukan nilai target yang ingin dicapai. d Menghitung nilai rata-rata dan standar deviasi dari proses.
e Menghitung nilai DPMO, dengan menggunakan formula sebagai berikut : DPMO = [ P { Z
≥ USL – X-bar S } x 1juta ] + [ P { Z
≤ LSL – X-bar S } x 1juta ] 2.1 Dimana , USL : Batas spesifikasi atas
LSL : Batas spesifikasi bawah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
X-bar : Nilai rata-rata S
: Standart deviasi f Mengkonversikan nilai DPMO kedalam nilai sigma.
g Menghitung kemampuan proses didalam nilai sigma. h Menghitung kapabilitas proses didalam indeks kapabilitas proses, dengan
formula sebagai berikut : Cpm = USL – LSL {6
√X-bar – T² + S²} 2.2
Dimana, Cpm : Indeks kapabilitas proses T
: Nilai spesifikasi target Beberapa keuntungan penggunaan indeks Cpm :
1. Indeks Cpm dapat diterapkan pada suatu interval spesifikasi yang tidak simetris asymetrical spesification interval, dimana nilai
spesifikasi target kualitas T tidak berada tepat ditengah nilai USL dan LSL.
2. Indeks Cpm dapat dihitung untuk type distribusi apa saja, tidak
mensyaratkan data harus berdistribusi normal.Gasperz,2002 Bersamaan dengan penggunaan indeks Cpm, juga digunakan indeks Cpmk
yang mengukur tingkat pada mana output proses itu berada dalam batas-batas toleransi batas-batas spesifikasi atas dan bawah, USL dan LSL yang diinginkan
oleh pelanggan. Indeks Cpmk dapat dihitung dengan menggunakan formula : Cpmk = Cpk
√1 + {X-bar – T S}² 2.3
Dimana, Cpk = minimum {X-bar – LSL 3S ; USL – X-bar 3S} 2.4
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.3 DMAIC