2. Pembuatan Diagram Sebab Akibat atau fishbone Analisa ini menunjukkan hubungan karakteristik mutu dan faktor, dimana
kita dapat menentukan struktur hubungan sebab akibat dengan mengamatinya secara sistematik.
3. Penentuan Kapabilitas Proses Kapabilitas proses digunakan untuk mengetahui DPMO Defects per
Million Opportunities dengan cara jumlah cacat dibagi dengan jumlah
pengamatan dikalikan dengan 1 juta dari persejuta kesempatan serta dapat menentukan nilai sigma.
Contoh formulasi model perhitungan DPMO •
Jumlah pemeriksaan cacat = 51 kali
• Jumlah pengamatan yang diperiksa
= 100 kali •
Jumlah CTQ yang potensial `
= 1 CTQ DPMO =
000 .
000 .
1 _
_ _
_ ×
× CTQ
diperiksa yang
unit Banyaknya
cacat Banyaknya
= 000
. 000
. 1
1 100
51 ×
× = 510.000
Sigma level = 1.47
3.5 Langkah-Langkah Penelitian dan Pemecahan Masalah
Perbaikan kualitas merupakan suatu hal yang sangat kompleks, hal tersebut diakibatkan dari faktor-faktor yang terukur secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk memperjelas uraian diatas maka peneliti membuat langkah- langkah pemecahan masalah sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 3.1 Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Mulai Survey
Pendahuluan Studi
Literatur Identifikasi dan Perumusan Masalah
Identifikasi Variabel CTQ
Mengukur Kapabilitas Proses
Apakah tingkat kapabilitas mencapai
6 sigma
Tidak Ya
Pengumpulan dan Pengolahan Data
TAHAP DEFINE
TAHAP MEASURE
Kesimpulan dan Saran Selesai
Menganalisa Kapabilitas Proses
Memberikan usulan tindakan perbaikan mengunakan FMEA
Menentukan faktor penyebab tingkat kegagalan tinggi
Usulan rencana pengendalian
TAHAP ANALYZE
Penetapan Tujuan Penelitian
TAHAP IMPROVE
TAHAP CONTROL
Hasil dan pembahasan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Penjelasan langkah-langkah Pemecahan Masalah:
1 Mulai Pada tahap ini dilakukan penentuan tema tujuan pembuatan skripsi
berdasarkan kondisi perusahaan yang terjadi sebenarnya. 2 Studi Pustaka
Tujuan dilakukannya studi literatur adalah untuk memperluas dan memperdalam wawasan serta pengetahuan peneliti mengenai teori-teori yang
berhubungan dengan Six Sigma 3 Studi Lapangan
Pada tahap ini dilakukan survey pendahuluan pada PT. Garuda Food putra putrid jaya Pada tahap Studi lapangan survey ini dimaksudkan untuk
mengetahui kondisi real obyek yang diteliti, yang meliputi : a.
Studi mengenai proses produksi yang berlangsung di perusahaan. b.
Studi mengenai proses pengemasan produk tory chese crekcer 16 g, yang berkaitan dengan atribut yang akan diteliti.
4 Perumusan Masalah Tahap ini menjelaskan langkah awal sebelum penelitian ini dimulai, yaitu
tahap pengamatan pada proses produksi. Survey yang dilakukan akan membawa penelitian pada tahap analisa perumusan masalah.
5 Tujuan Penelitian Setelah perumusan masalah dilanjutkan dengan perumusan tujuan penelitian
terhadap permasalahan sehingga tujuan yang dibuat dapat menyelesaikan permasalahan. Dengan demikian tujuan penelitian disusun sebagai arahan dan
petunjuk langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian. Adapun tujuan dari
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
penelitian ini adalah Mengidentifikasi variabel respon atau critical to quality CTQ pada kemasan produk yang perlu dilakukan perbaikan.
6 Define Proses mendefinisikan variabel–variabel CTQ yang merupakan proses
penentuan dalam merumuskan suatu tujuan penelitian, dengan cara mengidentifikasi permasalahan yang muncul, sehingga dapat mengidentifikasi
critical to quality. 7 Measure
Selanjutnya yaitu proses pengumpulan dan pengolahan data. Dan dilakukan pengukuran DPMO kemasan tory chese crekcers. DPMO adalah ukuran
kegagalan dalam program peningkatan kualitas Six Sigma yang menunjukkan kegagalan per sejuta kesempatan.
8 Penetapan Tingkat Kapabilitas Proses dan Tingkat Sigma Pada tahapan ini variabel dilakukan pengukuran kapabilitas prosesnya apakah
sudah sesuai dengan kriteria rule of tumb Six Sigma, dan seberapa besar pencapaian Sigma yang ideal dengan kondisi perusahaan saat ini.
9 Analyze Untuk mencapai hasil kemasan dengan kualitas yang baik, maka produksi
yang ada diperlukan tahap analisa tentunya dengan kapabilitas proses yang baik supaya dihasilkan kemasan yang baik.
10 Improve Dari hasil analisa, maka pada tahap ini dibuat usulan perbaikan. Dimana
usulan perbaikan yang dibuat dapat memberikan masukan sehingga jumlah defect
cacat dapat dikurangi. Usulan perbaikan yang difokuskan pada
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
potential cause , dimana alat yang digunakan adalah FMEA. Tahap ini
dilakukan dengan cara memberikan usulan untuk menurunkan DPMO dan meningkatkan level sigmanya.
11 Control Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah memberikan usulan
pemantauan proses apakah hasil dari tahap improve terjadi peningkatan atau tidak. Perubahan dapat diketahui dari nilai sigmanya.
12 Hasil dan Pembahasan Pada tahap ini akan dibahas hasil analisa penyebab potensial dari kecacatan
dan usulan rencana perbaikan action plan untuk melakukan perbaikan kualitas.
13 Kesimpulan dan Saran Dari hasil analisa dan perhitungan DPMO produksi maka akan ditarik
beberapa hal untuk menyimpulkan keseluruhan hasil penelitian yang dilakukan. Selain itu akan diajukan beberapa saran sebagai acuan perusahaan
yang berkaitan dengan perbaikan proses produksi yang tepat. 14 Selesai
Pada tahap ini merupakan akhir dari aliran penelitian yang di gambarkan dalam flow chart diatas.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Data yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari perusahaan. Pengumpulan data dilakukan periode
Novenber 2009 – April 2010. Untuk pengumpulan data produksi, diperoleh dari laporan mingguan hasil produksi yang didalamnya berisi output produk, dari
laporan mingguan tersebut diakumulasikan kedalam data bulanan sedangkan pengumpulan data tingkat penyimpangan atau defect produk diperoleh dari
departement QMS Quality Management System yang setiap harinya membuat laporan tentang mutu produk.
Tahap-tahap dalam Six Sigma mempresentasikan 5 lima tahap yaitu DMAIC. Tahap DMAIC merupakan langkah-langkah yang perlu dilakukan secara
berurutan dan berguna untuk mencapai hasil yang diinginkan. Akronim DMAIC dalam metode six sigma, yaitu Pendefinisian Define, Pengukuran Measure,
Analisa Analysis, Perbaikan Improve, dan Pengendalian Control. Selanjutnya akan dibahas secara rinci mengenai hal-hal tersebut
4.1 Tahap
Define
Tahap pertama dalam penelitian ini adalah tahap define, pada tahap ini menetapkan masalah yang diprioritaskan untuk diselesaikan dan identifikasi CTQ
Critical To Quality. Secara detail, langkah-langkah tersebut dapat dijelaskan
pada beberapa sub bab dibawah ini.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.