berada diantara 1,00 – 1,99 memiliki kesempatan terbaik dalam melakukan program peningkatan kualitas Six Sigma.
c C
pm
1,00; maka proses dianggap tidak mampu dan tidak kompetitif untuk bersaing dipasar global.
Indeks kapabilitas proses C
pm
digunakan untuk mengukur tingkat pada mana suatu output proses berada pada nilai spesifikasi target kualitas T yang
diinginkan oleh pelanggan. Semakin tinggi nilai C
pm
menunjukkan bahwa output proses itu semakin mendekati nilai spesifikasi target kualitas T yang diinginkan
oleh pelanggan, yang berarti pula bahwa tingkat kegagalan dari proses semakin berkurang menuju target tingkat kualitas kegagalan nol zero defect oriented.
A. Penentuan Kapabilitas Proses untuk Data Atribut
Langkah-langkah untuk menentukan kapabilitas proses untuk data atribut menurut Gaspersz 2002 adalah sebagai berikut :
1. Menentukan proses yang ingin diketahui kapabilitasnya. 2. Menghitung banyak unit transaksi yang dikerjakan melalui proses.
3. Menghitung banyak unit transaksi yang gagal. 4. Menghitung tingkat cacat kesalahan berdasarkan langkah 3 dengan membagi
langkah 3 dengan langkah 2. 5. Menentukan banyaknya CTQ Critical-To-Quality potensial yang dapat
mengakibatkan cacat kesalahan. 6. Menghitung peluang tingkat cacat kesalahan per karakteristik CTQ Critical-
To-Quality dengan membagi langkah 4 dengan langkah 5.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7. Menghitung kemungkinan cacat per satu juta kesempatan DPMO dengan mengalikan langkah 6 dengan 1 juta.
8. Mengkonversikan DPMO ke dalam nilai sigma. 9. Menghitung nilai indeks kapabilitas proses
n p
p 1
3 3
− =
σ σ
3 +
= P
USL dan
σ 3
− =
P LSL
σ 6
LSL USL
Cpm −
=
Sumber : Pengendalian Mutu Statistik, Grant,RicharS.Leavenworth,1998 10. Membuat kesimpulan.
Berikut ini akan dibahas tentang teknik memperkirakan kapabilitas proses dalam ukuran pencapaian target sigma untuk data atribut data yang
diperoleh melaui perhitungan bukan pengukuran langsung, misalnya :persentase kesalahan, banyaknya keluhan pelanggan, dan lain-lain. Pada umumnya data
atribut hanya memiliki dua nilai yang berkaitan dengan YA atau TIDAK, seperti : sesuai atau tidak sesuai, puas atau tidak puas, berhasil atau tidak berhasil,
terlambat atau tidak terlambat, dan lain-lain. Data ini dapat dihitung untuk keperluan pencatatan dan analisis.
Misalkan kita akan menentukan kapabilitas proses billing and charging dari sebuah perusahaan jasa tertentu. Langkah-langkah penentuan kapabilitas
proses untuk data atribut ditunjukkan dalam Tabel 2.3
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 2.3 Cara Memperkirakan Kapabilitas Proses untuk Data Atribut
Langkah Tindakan
Persamaan Hasil Perhitungan
1 Proses apa yang Anda ingin
mengetahui? -
Billing ad charging 2
Berapa banyak unit transaksi yang dikerjakan melalui proses?
- 1.283 Unit
3 Berapa banyak unit transaksi yang
Gagal? -
145 Unit 4
Hitung tingkat cacat kesalahan berdasarkan pada langkah 3
= langkah 3 langkah 2
0,113 = 145 1.283
5 Tentukan banyaknya CTQ
potensial yang dapat mengakibatkan cacat kesalahan
= banyaknya karakteristik
CTQ 24
6 Hitung peluang tingkat cacat
kesalahan perkarakteristik CTQ = langkah 4
langkah 5 0,004708 = 0,113
24 7
Hitung kemungkinan cacat per satu juta kesempatan DPMO
= langkah 6 x 1.000.000
4.708 = 0,004708 x 1.000.000
8 Konversi DPMO langkah 7 ke
dalam nilai sigma lihat Tabel lampiran 5
- Antara 4,09 – 4,10
9 Buat kesimpulan
- Kapabilitas sigma
adalah 4,10 rata- rata kinerja industri
di Amerika serikat
Catatan: CTQ = critical-to-quality; DPMO = defects per million opportunities. Contoh CTQ: kesalahan pengisian formulir, kegiatan, ketiadaan bukti-bukti
keuangan, kesalahan pemasukan input ke dalam komputer, keterlambatan, pemrosesan dll.
Jika pembaca ingin memiliki kalkulator Six Sigma yang di-download secara gratis dari
www.spcwizard.com , maka penentuan kapabilitas proes untuk
data atribut dilakukan sebagai berikut: Pilih
•
defect Defects
: 145 masukkan banyaknya unit yang gagalcacat Unit Inspected
: 1283 masukkan banyaknya unit yang diperiksa
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Opportunities per Unit : 24 masukkan banyaknya CTQ potensial yang dapat
mengakibatkan kegagalankecacatan Pilih Calculate
Process Sigma = 4.1 dihitung sendiri oleh kalkulator
DPMO : 4709 dihitung sendiri oleh kalkulator
Sumber: “Pedoman Implementasi Six Sigma”, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, Gaspersz, Vincent, 2002 .
Sedangkan untuk mengukur kinerja sekarang pada tingkat proses, output danatau outcome untuk ditetapkan sebagai baseline kinerja pada awal proyek six
sigma . Beberapa cara untuk meghitung dan mengekspresikan ukuran-ukuran
berbasis peluang defect, yaitu : 1. Defect per Opportunity DPO
Menunjukkan proporsi defect atas jumlah total peluang dalam sebuah kelompok.
Total defect Formula : DPO =
Total produk x Jumlah CTQ
2. Defect per Million Opportunities DPMO Mengindikasikan berapa banyak defect akan muncul jika ada 1 juta
peluang. Formula : DPO x 10
6
3. Ukuran Sigma
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dengan menerjemahkan ukuran defect – biasanya DPMO – dengan menggunakan tabel konversi, namun jika nilai DPMO tidak terdapat pada
tabel konversi maka dilakukan interpolasi.
B. Penentuan Kapabilitas Proses untuk Data Variabel