BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Pengumpulan data dilakukan di PT. Garuda Food putra putri jaya tepatnya di jalan Raya Krikilan km 28 Driyorejo Gresik - Indonesia. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Januari 2010 sampai dengan data yang dibutuhkan sudah memenuhi.
3.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
Variabel merupakan segala sesuatu yang mempunyai variasi, perbedaan nilai yang terukur.
3.2.1. Variabel Bebas
Variabel bebas independent variable variabel sebab variabel pengaruh variabel eksperimen adalah faktor yang menjadikan pokok permasalah yang ingin
diteliti, yaitu faktor-faktor kritis penentu kualitas atau Critical to Quality CTQ yang diperkirakan berpengaruh terhadap kemasan aluvo produk tory chese crekcer
antara lain: 1.
Isi kurang Jumlah pcs pada kemasan kurang dari yang telah di tetepkan.
2. Gambar lari
Informasi mengenai nama produk, daftar bahan yang digunakan, keterangan halal, tanggal kadaluarsa, dll. Tidak pada posisi yang seharusnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Cuter seal tidak kuat
Pemisah antara bungkus satu dengan yg lain tidak kuat atau merekat. sehingga dapat menyebabkan angin dan kotoran dapat masuk bisa membuat
produknya menjadi rusak. 4.
Long seal tidak kuat Hasil penggepresan yang memanjang pada kemasan tidak kuat atau merekat.
sehingga dapat menyebabkan angin dan kotoran dapat masuk bisa membuat produknya menjadi rusak.
5. Long seal melipat
Hasil penggepresan yang memanjang pada kemasan melipat atau tidak lurus.
3.2.2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang besarnya tergantung dari variabel bebas yang diukur untuk menentukan adatidaknya pengaruh dari variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prosentase produk cacat yang dikonversikan berdasarkan pengukuran DPMO.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data dilakukan sesuai dengan prosedur yang digunakan dalam penelitian yaitu menggunakan kerangka metode Six Sigma,
yaitu DMAIC dengan tiap pelaksanaan sama dengan prosedur namun cara aplikasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berlaku pada sistem setempat. Dalam hal ini, pengumpulan data menggunakan dua cara yaitu :
1. Studi lapangan
Memperoleh data dengan cara melakukan atau mengadakan pengamatan langsung ke lapangan yang akan diteliti, sehingga akan memudahkan penelitian
yang akan dilakukan dan sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam pengumpulan data sebelum penelitian, data yang dikumpulkan terbagi menjadi dua yaitu data
primer yang diperoleh dengan cara interview dan observasi, dan data sekunder yaitu proses produksinya dan kriteria cacat pada produk
2. Studi pustaka
Dalam studi kepustakaan dikumpulkan informasi yang terkait dengan permasalahan yang ada. Dari studi kepustakaan ini akan diperoleh landasan
metode-metode serta acuan yang akan dipergunakan dalam penelitian. Diantaranya teori-teori yang berkaitan dengan kualitas, Six Sigma, Siklus
DMAIC, FMEA.
3.4 Metode Pengolahan Data
Dalam melakukan pengolahan data terdapat beberapa alat untuk mengolah data- data yang ada antara lain adalah :
1. Pembuatan Diagram Pareto Diagram pareto digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
penyebab-penyebab penting dari adanya produk cacat melalui suatu bentuk diagram tiap cacat produksi yang disusun berdasarkan tingkat keutamaannya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Pembuatan Diagram Sebab Akibat atau fishbone Analisa ini menunjukkan hubungan karakteristik mutu dan faktor, dimana
kita dapat menentukan struktur hubungan sebab akibat dengan mengamatinya secara sistematik.
3. Penentuan Kapabilitas Proses Kapabilitas proses digunakan untuk mengetahui DPMO Defects per
Million Opportunities dengan cara jumlah cacat dibagi dengan jumlah
pengamatan dikalikan dengan 1 juta dari persejuta kesempatan serta dapat menentukan nilai sigma.
Contoh formulasi model perhitungan DPMO •
Jumlah pemeriksaan cacat = 51 kali
• Jumlah pengamatan yang diperiksa
= 100 kali •
Jumlah CTQ yang potensial `
= 1 CTQ DPMO =
000 .
000 .
1 _
_ _
_ ×
× CTQ
diperiksa yang
unit Banyaknya
cacat Banyaknya
= 000
. 000
. 1
1 100
51 ×
× = 510.000
Sigma level = 1.47
3.5 Langkah-Langkah Penelitian dan Pemecahan Masalah