4.5.2 Analisa dan Hasil Penelitian
Dari hasil pengolahan selama periode 6 bulan antara bulan Novemeber 2009 sampai April 2010 dengan total produksi sebesar 124020801 total defect
sebesar 3467035 2,79. didapatkan nilai DPMO sebesar 5589 dan nilai
sigma sebesar 4,03 serta cpm sebesar 1,04 berarti bahwa proses produksi dianggap cukup mampu untuk bersaing dengan perusahaan lain namun perlu
upaya giat untuk penigkatan kualitas menuju target perusahaan berkelas dunia yang memiliki tingkat kegagalan sangat kecil menuju nol zero defect oriented
serta memiliki kesempatan terbaik dalam melakukan program peningkatan six sigma.
dan CTQ sebanyak 5 kategori, yaitu dengan nilai prosentase Cuter Seal Tidak Kuat 22,9 , Gambar Lari 22,1 , Long Seal Melipat 20,9 ,
Long Seal Tidak Kuat 18,9 dan cacat Isi Kurang 14,9 .Sehingga proses yang
memiliki nilai DPMO terbesar adalah produksi Tory Chese Crecker Kemasan Alovo pada bulan Maret Nilai DPMO = 5.773 dan Konversi terhadap nilai
Sigma = 4,02. Sehingga pada bulan April output Tory Chese Crecker Kemasan Alovo pada Proses Packaging memiliki kapabilitas proses yang
paling rendah jika dibandingkan dengan kelima bulan yang lain. Adapun penyebab proses terjadinya Cuter Seal Tidak Kuat Disebabkan karena operator
kurang teliti dalam setting mesin dan tidak mengikuti prosedur, inspeksi kurang ketat pada bahan baku, kualitas bahan Alovo kurang baik, setting Mesin
Temperatur tepat serta Mekanisme teperatur yang tidak di perhatikan. Usulan perbaikan yang diberikan untuk mengurangi jumlah defect pada
Proses Packaging yang memiliki nilai DPMO tertinggi adalah dengan usulan perbaikan yang sesuai dengan hasil FMEA yang berdasarkan jenis defect. Untuk
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mengatasi hal tersebut maka tindakan yang dilakukan bagi bagian inspeksi diharapkan untuk lebih memperketat control material sebelum diproses, membuat
jadwal teratur perawatan mesin,
Mengontrol setting kecepatan Finger Line mesin Heating End Seal
dan Heating Long Seal sebelum proses produksi berlangsung
, pengecekan material sebelum proses ,memberikan batas toleransi yang ketat dan
kondisi tempat penyimpanan harus diperhatikan. Untuk usulan penegendaliannya bisa dengan cara melakukan inspeksi secara intensif terhadap operator oleh
pengawas Supervisor terutama untuk material, perlu adanya kontrol yang ketat dalm penjadwalan perawatan mesin agar berjalan dengan konsisten minimal
sebulan sekali sampai dengan Pemberian sanksi tegas pada operator yang ceroboh dan lalai dan mencatatnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang dilakukan di PT. Garuda Food Putra Putri jaya adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan data yang telah diperoleh selama 6 bulan maka dapat
diidentifikasikan faktor penyebab kecacatan antara lain :
a Cuter Seal Tidak Kuat 22,9 . Faktor peyebab kecacatan, Temperatur cuter seal berubah,cuter seal kotor, operator kurang teliti dalm seting mesin.skill
pekerja kurang,kualitas bahan baku kurang baik, dan pemasangan alovo tidak center.
b Gambar Lari 22,1 . Factor penyebab kecacatan,mesin eye mark berubah,mesin former miring,oprator kurang teliti dalam seting mesin,skill
pekerja kurang,kualitas bahan baku kurang baik,dan pemasangan alovo tidak center.
c Long Seal Melipat 20,9 . Faktor Penyebab kecacatan. Roller heater terlalu cepat,heating lonag longgar, operator kurang teliti dalm seting mesin.skill
pekerja kurang,kualitas bahan baku kurang baik, dan pemasangan alovo tidak center.
d Long Seal Tidak Kuat 18,9 . Faktor penyebab kecacatan. Temperatur heating loang berubah,heating long seal kotor,operator kurang teliti dalam
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.