300 mg, dimasukkan dalam tabung sentrifus, ditambah 10 mL larutan sodium metabisulfit 0,01 M pH 8. Suspensi dikocok dan disentifus selama
10 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Cairan supernatan diambil, dimasukkan ke dalam labu takar 50 mL. Endapan ditambah 10 mL larutan
sodium metabisulfit 0,01 M pH 8, sentrifus selama 10 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Cairan supernatan diambil, dimasukkan ke dalam labu
takar 50 mL. Langkah ini diulang sebanyak dua kali. Supernatan dalam labu takar 50 mL diencerkan dengan larutan sodium metabisulfit 0,01 M hingga
batas tanda. Sejumlah 1 mL larutan tersebut diambil dan dimasukkan ke dalam labu takar 10 mL kemudian diencerkan dengan larutan sodium
metabisulfit 0,01 M hingga batas tanda. b.
Validasi metode clean-up PPD dengan SPE C18. Sebelum dilakukan clean- up
, ke dalam masing-masing 300 µL ekstrak sampel yang telah diencerkan ditambah 0, 10, 20, 30, 40 dan 50 µL baku PPD di dalam tabung
mikrosentrifus. Clean-up dilakukan dengan memasukkan 100, 103, 107, 110, 113 dan 117 µL dari masing-masing tabung mikrosentrifus . Elusi
dilakukan dengan 900, 897, 893, 890, 887 dan 883 µL aquadest. Eluat disaring dengan menggunakan milipore dan diinjeksikan ke dalam KCKT.
9. Validasi metode penetapan kadar PPD dengan metode standar adisi
a. Pembuatan kurva baku adisi dalam matriks sampel pewarna rambut. Kurva
baku adisi dibuat dengan menambahkan 2, 4, 7, 10, 15 dan 20 mg baku PPD ke dalam masing-masing 300 mg sampel pewarna rambut.
b. Ekstraksi PPD dalam sampel pewarna rambut. Masing-masing sampel
dimasukkan dalam tabung sentrifus, ditambah 10 mL larutan sodium metabisulfit 0,01 M pH 8. Suspensi dikocok dan disentrifus selama 10 menit
dengan kecepatan 3000 rpm. Cairan supernatan diambil, dimasukkan ke dalam labu takar 50 mL. Endapan ditambah 10 mL larutan sodium
metabisulfit 0,01 M pH 8, sentrifus selama 10 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Cairan supernatan diambil, dimasukkan ke dalam labu takar 50 mL.
Langkah ini diulang sebanyak 2 kali. Supernatan dalam labu takar 50 mL diencerkan dengan larutan sodium metabisulfit 0,01 M hingga batas tanda.
Sejumlah 1 mL larutan tersebut diambil dan dimasukkan ke dalam labu takar 10 mL kemudian diencerkan dengan larutan sodium metabisulfit 0,01
M hingga batas tanda. c.
Clean-up sampel dengan SPE C18. Clean-up dilakukan sesuai dengan hasil optimasi langkah 7.
d. Determinasi PPD dengan KCKT. Eluat disaring dengan menggunakan
milipore dan diinjeksikan ke dalam KCKT.
10. Penetapan kadar para-phenylenediamine PPD dalam pewarna rambut
dengan metode standar adisi
Sampel pewarna rambut oksidatif yang telah dihomogenkan ditimbang seksama lebih kurang 300 mg, dimasukkan dalam tabung sentrifus, ditambah 10
mL larutan sodium metabisulfit 0,01 M pH 8. Suspensi dikocok dan disentrifus selama 10 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Cairan supernatan diambil,
dimasukkan ke dalam labu takar 50 mL. Endapan ditambah 10 mL larutan sodium metabisulfit 0,01 M pH 8, sentrifus selama 10 menit dengan kecepatan
3000 rpm. Cairan supernatan diambil, dimasukkan ke dalam labu takar 50 mL. Langkah ini diulang sebanyak 2 kali. Supernatan dalam labu takar 50 mL
diencerkan dengan larutan sodium metabisulfit 0,01 M hingga batas tanda. Sejumlah 1 mL larutan tersebut diambil dan dimasukkan ke dalam labu takar 10
mL kemudian diencerkan dengan larutan sodium metabisulfit 0,01 M hingga batas tanda. Clean-up dilakukan sesuai dengan hasil optimasi langkah 7. Eluat disaring
dengan menggunakan milipore dan diinjeksikan ke dalam KCKT. Penetapan kadar dilakukan dengan metode standar adisi dengan menambahkan 2, 4, 7, 10, 15 dan
20 mg baku PPD ke dalam masing-masing 300 mg sampel pewarna rambut.
G. Analisis Hasil