Identifikasi para-phenylenediamine PPD dalam pewarna rambut dan

6. Identifikasi para-phenylenediamine PPD dalam pewarna rambut dan

perbandingan ekstrak sampel pewarna rambut sebelum dan sesudah clean-up dengan SPE C18 dengan KCKT Pada penelitian ini dilakukan identifikasi dalam sampel pewarna rambut dengan menggunakan KCKT. Cara yang dilakukan yaitu dengan membandingkan waktu retensi dan bentuk puncak antara baku PPD dan sampel pewarna rambut untuk mengetahui apakah dalam sampel pewarna rambut terdapat PPD. a. Ekstraksi PPD dari pewarna rambut. Sampel pewarna rambut oksidatif yang telah dihomogenkan ditimbang seksama lebih kurang 300 mg, dimasukkan dalam tabung sentrifus, ditambah 10 mL larutan sodium metabisulfit 0,01 M pH 8. Suspensi dikocok dan disentifus selama 10 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Cairan supernatan diambil, dimasukkan ke dalam labu takar 50 mL. Endapan ditambah 10 mL larutan sodium metabisulfit 0,01 M pH 8, sentrifus selama 10 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Cairan supernatan diambil, dimasukkan ke dalam labu takar 50 mL. Langkah ini diulang sebanyak dua kali. Supernatan dalam labu takar 50 mL diencerkan dengan larutan sodium metabisulfit 0,01 M hingga batas tanda. Sejumlah 1 mL larutan tersebut diambil dan dimasukkan ke dalam labu takar 10 mL kemudian diencerkan dengan larutan sodium metabisulfit 0,01 M hingga batas tanda. b. Clean-up sampel dengan SPE C18. Sebelum digunakan SPE dialiri dengan 6 mL aquadest. Seratus mikroliter ekstrak sampel yang telah diencerkan dimasukkan ke dalam SPE, ditampung dalam tabung mikrosentrifus. Elusi dilakukan dengan menggunakan 900 µL aquadest ditampung dalam tabung mikrosentrifus yang sama. c. Identifikasi PPD dalam eluat hasil clean-up dengan SPE. Eluat disaring dengan menggunakan milipore dan diinjeksikan ke dalam sistem KCKT. Kromatogram dibandingkan dengan kromatogram baku PPD konsentrasi 8  gmL. d. Perbandingan antara sampel pewarna rambut oksidatif sebelum dan sesudah clean-up dengan SPE C18. Sejumlah eluat SPE dan larutan dalam labu takar 10 mL diambil dan diinjeksikan dalam KCKT. Kromatogram keduanya dibandingkan.

7. Optimasi clean-up dengan SPE C18