mengkuantifikasi  berbagai  macam  komponen,  baik  komponen  organik  maupun komponen anorganik Gandjar dan Rohman, 2007.
Berdasarkan  pada  mekanisme  pemisahannya,  kromatografi  dibedakan menjadi  kromatografi  adsorbsi,  kromatografi  partisi,  kromatografi  pasangan  ion,
kromatografi  penukar  ion,  kromatografi  eksklusi  ukuran,  dan  kromatografi afinitas.  Berdasarkan  pada  alat  yang  digunakan,  kromatografi  dapat  dibagi  atas
kromatografi  kertas,  kromatografi  lapis  tipis,  yang  keduanya  sering  disebut dengan kromatografi planar, kromatografi gas dan kromatografi cair kinerja tinggi
KCKT Gandjar dan Rohman, 2007.
D. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT
Kromatografi  Cair  Kinerja  Tinggi  atau  KCKT  merupakan  teknik  yang sering  digunakan  dalam  analisis  kimia  dengan  kemampuannya  dalam
memisahkan,  menganalisis  dan  memurnikan  suatu  senyawa.  Karakter  KCKT adalah  dengan  menggunakan  pompa  bertekanan  tinggi  untuk  mempercepat
pemisahan,  kolom  yang  dapat  disesuaikan  dalam  memisahkan  senyawa,  kolom yang dapat digunakan berulang kali, serta hasilnya lebih presisi  dan reprodusibel
Snyder, Kirkland, and Dorlan, 2010. Sejumlah  bidang  yang  menggunakan  KCKT  antara  lain  farmasi,
lingkungan,  bioteknologi,  polimer,  dan  industri-industri  makanan.  KCKT merupakan metode yang tidak destruktif dan dapat digunakan baik untuk analisis
kualitatif  maupun  kuantitatif.  Kelemahan  metode  KCKT  ini  adalah  untuk identifikasi senyawa, kecuali jika KCKT dihubungkan dengan spektrometer massa
MS  dan  jika  sampel  sangat  kompleks,  maka  resolusi  yang  baik  sulit  diperoleh Gandjar dan Rohman, 2007.
KCKT  merupakan  teknik  dimana  solute-solut  terpisah  oleh  perbedaan kecepatan  elusi,  karena  solut-solut  ini  melewati  suatu  kolom  kromatografi.
Pemisahan  solut-solut  ini  diatur  oleh  distribusi  solut  dalam  fase  gerak  dan  fase diam.    Keberhasilan  dalam  menggunakan  metode  KCKT  dipengaruhi  pemilihan
jenis  kolom,  fase  gerak,  panjang  dan  diameter  kolom,  kecepatan  alir  fase  gerak, suhu kolom, dan ukuran sampel Gandjar dan Rohman, 2007.
Instrumen standar yang digunakan dalam KCKT meliputi: 1.
Wadah fase gerak. 2.
Pompa yang mampu memompa fase gerak  4000 psi dan menghasilkan laju alir  10 mlmenit.
3. Loop injector standar yang sering digunakan adalah 20 µL.
Gambar 4. Instrumen standar dalam KCKT Watson, 1999
4. Kolom yang biasanya dikemas dalam tabung stainless steel dengan berbagai
jenis fase diam yang dapat disesuaikan.
5. Detektor yang biasanya merupakan detektor UVvisibel.
6. Sistem  perekam  data, dapat  berupa integrator atau PC  software  yang sesuai
untuk memproses data kromatogram. 7.
Tabung penghubung di antara injektor dan detektor dengan narrow diameter internal  0,2 mm.
8. Instrumen  yang  lebih  canggih  mungkin  memiliki  sistem  injeksi  sampel
otomatis, memiliki oven untuk kolom, dan mampu mencampur dua atau lebih fase gerak dengan berbagai proporsi
Watson, 1999.
E. Validasi Metode Analisis