Penyiapan sampel pewarna rambut oksidatif Pembuatan larutan sodium metabisulfit 0,01 M Pembuatan larutan sodium metabisulfit 0,01 M pH 8 Pembuatan fase gerak untuk KCKT Validasi metode pengukuran PPD dengan KCKT

E. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah neraca analitik OHAUS Pioneer™ PA214, instrumen KCKT yang meliputi injektor Rheodyne 7125; Loop 20µL, pompa Waters Model 510 dengan sistem elusi isokratik, detektor Waters Associates Model 441, kolom C-18 Shinwa Chemical Industries, LTD STR ODS – II; dimensi 150 x 4,0 mm; 5µm, seperangkat komputer dengan CBM Shimadzu 102 dan perangkat lunak Shimadzu Labsolutions: GC solution versi 2.30.00SU4, alat ultrasonifikasi Branson 3510, alat sentifugasi MSE 0682A, desilator aquabidest Thermo Scientific, organic and anorganic solvent membrane filter Whatman dengan ukuran pori 0,45 m, syringe, mikropipet Socorex, milipore filter, pH meter Hanna, indikator pH universal E.Merck, tabung mikrosentrifus 1,5 mL Eppendorf dan seperangkat alat-alat gelas Pyrex.

F. Tata Cara Penelitian

1. Penyiapan sampel pewarna rambut oksidatif

Dua puluh bungkus pewarna rambut oksidatif disiapkan. Serbuk pewarna rambut ditimbang satu per satu untuk pengujian keseragaman bobot. Setelah dilakukan uji keseragaman bobot kemudian serbuk pewarna rambut dihomogenkan dengan menggunakan mortir dan stamper. Serbuk yang sudah dihomogenkan disimpan dalam wadah yang kering, tertutup rapat, dan dimasukkan ke lemari pendingin.

2. Pembuatan larutan sodium metabisulfit 0,01 M

sodium metabisulfit sebanyak 1,9 g ditimbang dan dilarutkan dalam aquadest yang telah disaring dengan kertas Whatman hingga 1 L.

3. Pembuatan larutan sodium metabisulfit 0,01 M pH 8

Larutan sodium metabisulfit 0,01 M ditambah dengan larutan ammonia 10 sedikit demi sedikit sampai larutan mencapai pH 8.

4. Pembuatan fase gerak untuk KCKT

Aquadest sebanyak 90 mL yang telah ditambah amonia 10 sebanyak 100 µL dicampurkan dengan asetonitril sebanyak 10 mL. Fase gerak disaring menggunakan kertas saring Whatman dengan dibantu pompa vakum kemudian gas dihilangkan dengan ultrasonifikasi selama 20 menit.

5. Validasi metode pengukuran PPD dengan KCKT

a. Pembuatan larutan stok baku PPD 2 mgmL. Larutan stok baku PPD dibuat dengan konsentrasi 2 mgmL dengan menggunakan pelarut larutan natrium metabisulfit 0,01 M. b. Pembuatan larutan intermediet PPD 40 µgmL. Larutan intermediet PPD dengan konsentrasi 40  gmL dibuat dengan pengenceran stok baku PPD dengan konsentrasi 2 mgmL. Pengenceran menggunakan pelarut natrium metabisulfit 0,01 M. c. Pembuatan larutan seri baku PPD. Seri konsentrasi larutan PPD 1, 2, 3, 4, 6, 8, dan 10 ngµ L dibuat dengan mengencerkan larutan intermediet PPD dengan fase gerak KCKT. Larutan seri konsentrasi PPD diinjeksikan ke dalam KCKT fase terbalik dengan kolom C18, komposisi fase gerak ACN : aquades ammonium hidroksida 10 10:90, kecepatan alir 0,5 mL menit, detektor UV dengan panjang gelombang 254 nm sesuai dengan hasil optimasi Emelia 2015.

6. Identifikasi para-phenylenediamine PPD dalam pewarna rambut dan