rambut. Pada penggunaan untuk rambut amla berfungsi untuk membantu pertumbuhan rambut dan pigmentasi. Bagian yang digunakan untuk rambut
yaitu bagian buah. Kandungan kimia yang terdapat dalam tanaman ini yaitu apigenin, asam galat, asam elagat, asam chebulinic, kuarsetin, asam
chebulagic, corilagin, isostrictiniin, metil galate, and luteolin Kumar et. al., 2012.
B. Solid Phase Extraction SPE
SPE merupakan metode praperlakuan sampel atau untuk clean-up sampel seperti sampel yang mengandung garam-garam, protein, polimer, resin, dan lain-
lain. Ada dua strategi dalam SPE yaitu 1 dengan melakukan pemilihan pelarut yang mampu menahan semua analit yang dituju pada penjerap yang digunakan,
sementara untuk senyawa - senyawa penganggu akan terelusi 2 dengan mengusahakan supaya analit yang tertuju keluar terelusi, sementara untuk
senyawa penganggu tertahan pada penjerap Gandjar dan Rohman, 2007.
Gambar 5. Proses Skematik Prosedur SPE Watson, 1999
Ada empat tahap dalam prosedur SPE, yaitu: a.
Pengkondisian Kolom dialiri dengan pelarut sampel untuk membasahi permukaan penjerap
dan untuk menciptakan nilai pH yang sama, sehingga perubahan kimia yang tidak diharapkan ketika sampel dimasukkan dapat dihindari. Penjerap
nonpolar dan penjerap penukar ion dikondisikan dengan menggunakan metanol lalu dengan aquadest. Penjerap - penjerap polar seperti diol, siano,
amino, dan silika harus dibilas dengan pelarut nonpolar seperti metilen klorida.
b. Retensi sampel
Larutan sampel dilewatkan ke kolom baik untuk menahan analit yang diharapkan, sementara komponen lain terelusi atau untuk menahan komponen
yang tidak diharapkan sementara analit yang diharapkan terelusi. c.
Pembilasan Tahap ini bertujuan untuk menghilangkan seluruh komponen yang tidak
tertahan oleh penjerap selama tahap retensi. d.
Elusi Tahap terakhir untuk mengambil analit yang dikehendaki jika analit tersebut
tertahan pada penjerap Gandjar dan Rohman, 2007.
C. Kromatografi
Kromatografi merupakan teknik pemisahan yang menggunakan fase diam dan fase gerak. Teknik kromatografi digunakan untuk memisahkan dan
mengkuantifikasi berbagai macam komponen, baik komponen organik maupun komponen anorganik Gandjar dan Rohman, 2007.
Berdasarkan pada mekanisme pemisahannya, kromatografi dibedakan menjadi kromatografi adsorbsi, kromatografi partisi, kromatografi pasangan ion,
kromatografi penukar ion, kromatografi eksklusi ukuran, dan kromatografi afinitas. Berdasarkan pada alat yang digunakan, kromatografi dapat dibagi atas
kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis, yang keduanya sering disebut dengan kromatografi planar, kromatografi gas dan kromatografi cair kinerja tinggi
KCKT Gandjar dan Rohman, 2007.
D. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT