3 Kondisi sel yang digunakan yaitu sel kanker kolon WiDr dalam
keadaan konfluen, tercukupi nutrisinya dan bebas dari kontaminasi. b.
Variabel pengacau tidak terkendali : Dalam penelitian ini, variable pengacau tak terkendali adalah umur
tanaman yang diambil serta kandungan kimia yang ada di dalam daun tanaman keladi tikus.
3. Definisi operasional
a. Sitotoksisitas didefinisikan sifat toksik dari ekstrak etil asetat daun keladi
tikus terhadap sel kanker WiDr yang dinyatakan dalam nilai IC
50
b. Ekstrak daun keladi tikus didefinisikan ekstrak kental daun keladi tikus
yang diperoleh dengan cara maserasi selama 48 jam menggunakan pelarut etil asetat.
c. Sel WiDr adalah sel model kanker kolon yang termutasi pada gen p53 dan
mengekspresikan COX-2 dalam jumlah tinggi. d.
IC
50
Inhibition Concentration 50 didefinisikan besarnya konsentrasi ekstrak daun keladi tikus yang dapat menghambat sejumlah 50
pertumbuhan sel kanker WiDr.
C. Bahan Penelitian
Pada penelitian ini digunakan daun keladi tikus diperoleh dari Malang, Jawa Timur sel kanker WiDr diperoleh dari koleksi Laboratorium Parasitologi,
Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Pelarut DMSO Merck, etil asetat CV. General Labora media tumbuh sel kanker WiDr yang terdiri atas
Rosswell Park Memorial Institute RPMI 1640 yang mengandung Fetal Bovine
Serum FBS 10 vv Gibco, dan antibiotik penisilin-streptomisin 1 vv
Gibco, medium pencuci sel WiDr yang terdiri atas RPMI 1640, natrium bikarbonat, dan hepes. Reagen MTT 3-[4,5-dimethylthiazol-2-yl]-2,5 difenil
tertazolium bromide 50 mg MTT dan 10mL PBS, pelarut phoshat buffer saline
PBS 1X pH 7,4 dibuat dengan melarutkan 8 g NaCl; 0,2 g KCl; 0,2 g KH
2
PO
4
; dan 1,15 g Na
2
HPO
4
dalam 1 liter akuades, reagen stopper yang mengandung sodium deodesil sulfat SDS 10 dalam 0,01 N HCl dan tripsin 0,5 , tryptan
blue, dan aquabidest, antibodi anti-human COX-2 Thermo Scientific Lab Vision, biotinylated universal secondary antibody Lab Vision, xylol, etilen dan
hematoxylin Dako.
D. Alat Penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : alat-alat gelas, blender, timbangan analitik, ayakan, waterbath, aluminium foil, magnetic stirrer,
tabung conical, autoklaf, tangki nitrogen cair, tissue culture flask, swing rotor
sentrifuge, inkubator, mikropipet, lemari pandingin, cell counter, 96-well plate,
24-well plate, ELISA reader, laminar air flow, mikroskop, mikroskop fluoresensi
haemocytometer, oven, yellow tips, blue tips, effendorf, tabung conical 15 mL,
tissue, glove, masker, kamera DSLR.
E. Tata Cara Penelitian
1. Determinasi tanaman keladi tikus
Determinasi tanaman keladi tikus yang didapatkan di Malang, Jawa Timur dengan buku acuan menurut Backer, 1963 dilakukan di Fakultas
Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.