Uji Imunositokimia COX-2 akibat perlakuan ekstrak

COX-2 seperti NSAID tidak disarankan karena dapat berbahaya bagi ginjal dan saluran pencernaan bila digunakan dalam waktu yang lama. Sel yang tidak mengekspresikan COX-2 berwarna keunguan, sedangkan yang mengekpresikan COX-2 berwarna coklat pekat, hal ini dikarenakan adanya staining secara enzimatis oleh peroksidase pada uji imunositokimia Gambar 9. Skoring secara semi kuantitatif dilakukan dalam pengujian imunositokimia untuk menentukan hasil positif atau negatif ada tidaknya suatu protein. Skoring dilakukan dengan cara menghitung persentase sel yang mengekspresikan COX-2 dalam suatu preparat. Hasil negatif didapatkan apabila sel yang mengekspresikan COX- 2 ≤5 dan positif apabila sel yang mengekspresikan COX-2 5. Vang, Gown, Barry, Wheeler, and Ronnet, 2006. Skor COX-2 dalam penelitian ini adalah 3+ 51 -75 sel mengekpresikan COX-2 untuk kontrol sel, dan 2+ 26 - 50 sel mengekspresikan COX-2 untuk perlakuan dengan ekstrak keladi tikus dan doksorubisin. Pembacaan hasil penelitian dilakukan dengan melibatkan 3 tiga orang blind reader untuk menghitung jumlah sel yang mengekspresikan COX-2 dalam suatu preparat tanpa mengetahui perlakuan yang diberikan terhadap sel yang diamati. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa ekstrak etil asetat daun keladi tikus dan doksorubisin memiliki kemampuan dalam menghambat ekspresi protein COX-2, dan keduanya memiliki potensi yang berbeda tidak bermakna secara statistik dengan uji t α = 0.05. Tabel II menunjukan jumlah rata-rata sel yang mengekspresikan COX-2 mengalami penurunan pada perlakuan ekstrak etil asetat daun keladi tikus dan pada perlakuan kontrol positif doksorubisin bila dibandingkan dengan kontrol sel tanpa perlakuan. Pada Tabel III terlihat adanya perbedaan bermakna antara jumlah COX-2 pada kontrol sel dengan jumlah COX- 2 pada sel kanker yang telah diberi perlakuan dengan ekstrak etil asetat daun keladi tikus dan doksorubisin. Hasil uji imunositokimia menunjukan bahwa aktivitas antikanker yang dimiliki oleh ekstrak etil asetat daun keladi tikus diperantarai oleh penekanan ekspresi protein COX-2. COX-2 merupakan biomarker yang dapat dijadikan molekul target dalam antikanker. Sel WiDr yang mengalami penghambatan COX- 2 akan mengalami apoptosis karena sifat tumorigeniknya menurun akibat tidak lagi terlindungi dari peristiwa apoptosis yang diinduksi berbagai sinyal. Tabel II. Jumlah rata-rata sel yang mengekpresikan COX-2 dalam tiap perlakuan Preparat Rata-rata ± SD Kontrol Sel 69.36 ± 10.20 Perlakuan Ekstrak 39.22 ± 3.63 Doxorubicin 34.32 ± 4.24 Tabel III. Hasil uji statistik t-test COX-2 antara doksorubisin, ekstrak etil asetat daun keladi tikus dan kontrol sel pada uji imunositokimia Perlakuan yang diberikan Kontrol Sel Doksorubisin Ekstrak Keladi Tikus Kontrol Sel BB BB Doksorubisin BB BTB Ekstrak Keladi Tikus BB BTB I II III IV Gambar 9. Hasil Imunositokimia Sel Kanker Kolon WiDr I Kontrol Sel II Kontrol Sel tanpa antibodi III Perlakuan ekstrak 102 µgmL dan IV Perlakuan dengan Doksorubisin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 1. Ekstrak etil asetat daun keladi tikus memiliki aktivitas sitotoksik dengan IC 50 sebesar 102 gmL terhadap sel kanker kolon WiDr 2. Ekstrak etil asetat daun keladi tikus menginduksi apoptosis pada sel kanker kolon WiDr 3. Apoptosis yang diakibatkan oleh ekstrak etil asetat daun keladi tikus terhadap sel kanker kolon WiDr diperantarai oleh penekanan ekspresi protein COX-2. B. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut berupa skrining dan pencarian fraksi aktif dari daun keladi tikus. 2. Perlu dilakukan pengujian efek sitotoksik terhadap sel normal. DAFTAR PUSTAKA American Cancer Society, Colorectal Cancer Facts Figures , www.cancer.orgresearchcancerfactsstatisticscolorectal-cancer-facts- figures , diakses tanggal 9 Pebruari 2015. Arends, M.J., 2013, Pathways of colorectal carcinogenesis, Appl Immunohistochem Mol Morphol , 21 2, 97-102. Berridge, M.V., and Tan , A.S., 1992, Characterization of the cellular reduction of 3- 4,5-dimethylthiazol-2-yl-2,5-diphenyltetrazolium bromide MTT: subcellular localization, substrate dependence, and involvement of mitochondrial electron transport in MTT reduction, Arch Biochem Biophys, 303 2, 474-482. Breyer, R.M., Bagdassarian, C.K., Myers, S.A., and Breyer, M.D., 2001, Prostanoid receptors: subtypes and signaling, Annual Review of Pharmacology and Toxicology , 41, 661 –690.Brown, G., 2007, Colorectal Cancer, Cambridge University Press, UK, p. 4. Burry, R.W., 2011, Immunocytochemistry: A Practical Guide for Biomedical Research, Springer, New York, pp. 66-67. Chen, T.R., Drabkowski, D., Hay, R.J., Macy, M., Peterson, W., 1987, WiDr is a derivative of another colon adenocarcinoma cell line, HT-29 , Cancer genetic and cytogenetics, 27 1, 125-134. Burry, R.W., 2011, Immunocytochemistry: A Practical Guide for Biomedical Research , Springer, New York, pp. 66-67. Chen, T.R., Drabkowski, D., Hay, R.J., Macy, M., Peterson, W., 1987, WiDr is a derivative of another colon adenocarcinoma cell line, HT-29 , Cancer genetic and cytogenetics, 27 1, 125-134. Choo, C.Y., Chan, K.L., Sam, T.W., Hitotsuyanagi, Y., and Takeya, K., 2001, The cytotoxicity and chemical constituents of the hexane fraction of Typhonium flagelliforme Araceae, Journal of Ethnopharmacology, 77, 129-131. Cristofanon, S. F., Morceau, A. I., Scovassi, M., Dicato, L., Ghibelli, and Diederich, M., 2009, Oxidative, multistep activation of the noncanonical NF- κB pathway via disulfide BCl-3p50 complex , FASEB Journal, 23, 45 –57. Cui, C., Wang, Y., Wang, Y., Zhao, M., Peng, S., 2013, Exploring the Relationship between the Inhibition Selectivity and the Apoptosis of Roscovitine-Treated Cancer Cells, Journal of Analytical Methods in Chemistry, 2013, 7.

Dokumen yang terkait

Efek Imunostimulator Ekstrak Etanol Umbi Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme (Lodd) Blume.) terhadap Respon Hipersensitivitas Tipe Lambat Dan Titer Antibodi Sel Imun Mencit Jantan

3 29 82

Aktivitas Protein Umbi Sebagai Antiproliferasi Sel Kanker Mcf 7 Dan Karakterisasi Lektin Umbi Dari Keladi Tikus (Typhonium Flagelliforme

0 11 68

UJI SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN KELADI TIKUS (Typhonium flagelliforme L), KEMANGI (Ocimum Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun Keladi Tikus (Typhonium Flagelliforme L), Kemangi (Ocimum Sanctum L) Dan Pepaya (Carica Papaya L) Terhadap Sel Hela.

0 2 13

Daun keladi tikus (Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume) sebagai agen kemopreventif terhadap sel kanker serviks (HeLa) melalui regulasi Bcl-2.

0 1 49

Daun keladi tikus (Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume) sebagai agen kemopreventif terhadap sel kanker serviks (HeLa) melalui regulasi Bcl 2

0 2 47

Efek Ekstrak Etanol Daun Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme Lodd.) pada Invasi Sel Kanker Lidah Manusia (SP-C1) in vitro | Zakiyana | Jurnal Mutiara Medika 1579 4347 1 PB

0 0 7

Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme Lodd.) terhadap Proliferasi Sel Kanker Lidah Manusia (Sp-c1) secara In Vitro | Harhari | Jurnal Mutiara Medika 922 2656 2 PB

0 6 5

Efek Ekstrak Tanaman Keladi Tikus [Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume] Terhadap Eritema pada Tikus Putih Betina oleh Radiasi Alat Modifikasi UV 04-08 - Ubaya Repository

0 0 2

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 50°/o UMBI KELADI TIKUS (TYPHONIUM FLAGELLIFORME (LOOD) Bl) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 IN VITRO

0 0 6

Aktivitas sitotoksik fraksi etil asetat daun mulwo (Annona reticulata L.) terhadap sel kanker kolon WiDr - USD Repository

0 1 86