Uji apoptosis double staining

Uji viabilitas sel double-staining dengan komponen yang dapat menyisip DNA yaitu acridine orange dan ethidium bromide AOEB atau propidium iodide PI didasarkan pada prinsip bahwa acridine orange AO dapat masuk ke dalam sel hidup ataupun sel mati, sedangkan EB dan PI hanya dapat menembus membran sel yang mengalami disintegrasi. Sel hidup berwarna hijau jika dibaca dibawah mikrokop floresens dan sel mati berwarna merah Kavanagh, 2007.

I. Uji Imunositokimia

Imunositokimia merupakan cabang dari penelitian mikroskopik dimana antibodi digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu molekul pada level mikroskop cahaya maupun elektron. Imunositokimia adalah perbaikan dari metode sebelumnya yaitu histokimia dan sitokimia enzim dimana molekul reaktif atau aktivitas enzim dideteksi sebagai reaksi warna Vaughn, 2013. Imunositokimia merupakan identifikasi komponen jaringan secara in situ dengan interaksi antigen-antibodi spesifik dimana antibodi tersebut telah dilabeli. Cell staining merupakan metode yang kuat untuk mendemonstrasikan keberadaan suatu molekul spesifik didalam sel. Dalam metode ini, antibodi spesifik yang berikatan dengan antigen dideteksi dengan reagen sekunder, biasanya berupa antibodi lain yang sudah dilabeli fluophore atau enzim Javois, 1999. Terdapat beberapa jenis imunositokimia, yaitu langsung direct dan tidak langsung indirect. Imunositokimia langsung menggunakan antibodi primer berlabel. Sebagai contoh, untuk mendeteksi suatu antigen didalam sel, antibody primer yang digunakan adalah adalah rabbit anti-antigen yang dilabeli dengan fluophore . Prosedur ini hanya menggunakan antibody primer dan tidak menggunakan antibodi tambahan. Imunositokimia langsung merupakan metode yang paling sederhana dan merupakan metode imunositokimia pertama yang ada. Imunositokimia tidak langsung menggunakan antibodi sekunder berlabel yang berikatan dengan antibodi primer. Antibodi sekunder dibuat dengan cara menginjeksikan IgG yang dimurnikan dari suatu spesies sebagai antigen Burry, 2011.

J. LANDASAN TEORI

Kanker kolon merupakan kanker yang terjadi di daerah usus besar dan daerah rektum. Target karsinogensis pada kolon dan rektum adalah kripta sel epitel kolon dan 98 adenokarsinoma ada di kolon dan rektum. Penyakit ini marak terjadi pada negara maju dan berkembang. Pengobatan yang sudah ada memiliki efek samping yang berat sehingga perlu dilakukan eksplorasi bahan alam yang poten dan lebih aman. Tanaman keladi tikus yang tergolong dalam famili Araceace, memiliki kandungan flavonoid yang tinggi pada daunnya dan senyawa glikosida flavonoid apigenin, yang memiliki aktivitas antikanker terhadap sel kanker kolon SW480, telah berhasil diidentifikasi dan diisolasi dari ekstrak etil asetatnya. Hal tersebut mendasari pemilihan ekstrak etil asetat untuk diuji terhadap sel kanker kolon WiDr. Uji sitotoksik dilakukan untuk mengetahui kemampuan antikanker dari ekstrak uji dengan prinsip kolorimetri. Sel yang masih hidup berkemampuan untuk mereduksi reagen MTT menjadi kristal formazan berwarna biru karena masih memiliki enzim suksinat dehidrogenase yang terdapat dalam mitokondria sel hidup, sedangkan enzimnya tidak aktif lagi pada sel yang mati. Hasil yang diperoleh dari uji ini merupakan absorbansi yang dapat di konversikan menjadi nilai IC 50 yang dapat menggambarkan potensi suatu senyawa antikanker. Hasil dipertegas dengan uji double staining untuk mengetahui jenis kematian sel secara apoptosis, atau nekrosis terkait dengan sifat selektifitas ekstrak. COX-2 ditemukan pada sel kanker kolon dan dapat menginduksi apoptosis bila dihambat. Penghambatan COX-2 ekstrak etil asetat daun keladi tikus pada sel kanker kolon WiDr dilakukan dengan uji imunositokimia. HIPOTESIS Ekstrak etil asetat daun keladi tikus mempunyai aktivitas sitotoksik yang menginduksi apoptosis diperantarai oleh penekanan ekspresi COX-2 pada sel kanker kolon WiDr.

Dokumen yang terkait

Efek Imunostimulator Ekstrak Etanol Umbi Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme (Lodd) Blume.) terhadap Respon Hipersensitivitas Tipe Lambat Dan Titer Antibodi Sel Imun Mencit Jantan

3 29 82

Aktivitas Protein Umbi Sebagai Antiproliferasi Sel Kanker Mcf 7 Dan Karakterisasi Lektin Umbi Dari Keladi Tikus (Typhonium Flagelliforme

0 11 68

UJI SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN KELADI TIKUS (Typhonium flagelliforme L), KEMANGI (Ocimum Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun Keladi Tikus (Typhonium Flagelliforme L), Kemangi (Ocimum Sanctum L) Dan Pepaya (Carica Papaya L) Terhadap Sel Hela.

0 2 13

Daun keladi tikus (Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume) sebagai agen kemopreventif terhadap sel kanker serviks (HeLa) melalui regulasi Bcl-2.

0 1 49

Daun keladi tikus (Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume) sebagai agen kemopreventif terhadap sel kanker serviks (HeLa) melalui regulasi Bcl 2

0 2 47

Efek Ekstrak Etanol Daun Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme Lodd.) pada Invasi Sel Kanker Lidah Manusia (SP-C1) in vitro | Zakiyana | Jurnal Mutiara Medika 1579 4347 1 PB

0 0 7

Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme Lodd.) terhadap Proliferasi Sel Kanker Lidah Manusia (Sp-c1) secara In Vitro | Harhari | Jurnal Mutiara Medika 922 2656 2 PB

0 6 5

Efek Ekstrak Tanaman Keladi Tikus [Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume] Terhadap Eritema pada Tikus Putih Betina oleh Radiasi Alat Modifikasi UV 04-08 - Ubaya Repository

0 0 2

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 50°/o UMBI KELADI TIKUS (TYPHONIUM FLAGELLIFORME (LOOD) Bl) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 IN VITRO

0 0 6

Aktivitas sitotoksik fraksi etil asetat daun mulwo (Annona reticulata L.) terhadap sel kanker kolon WiDr - USD Repository

0 1 86