Serum FBS 10 vv Gibco, dan antibiotik penisilin-streptomisin 1 vv
Gibco, medium pencuci sel WiDr yang terdiri atas RPMI 1640, natrium bikarbonat, dan hepes. Reagen MTT 3-[4,5-dimethylthiazol-2-yl]-2,5 difenil
tertazolium bromide 50 mg MTT dan 10mL PBS, pelarut phoshat buffer saline
PBS 1X pH 7,4 dibuat dengan melarutkan 8 g NaCl; 0,2 g KCl; 0,2 g KH
2
PO
4
; dan 1,15 g Na
2
HPO
4
dalam 1 liter akuades, reagen stopper yang mengandung sodium deodesil sulfat SDS 10 dalam 0,01 N HCl dan tripsin 0,5 , tryptan
blue, dan aquabidest, antibodi anti-human COX-2 Thermo Scientific Lab Vision, biotinylated universal secondary antibody Lab Vision, xylol, etilen dan
hematoxylin Dako.
D. Alat Penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : alat-alat gelas, blender, timbangan analitik, ayakan, waterbath, aluminium foil, magnetic stirrer,
tabung conical, autoklaf, tangki nitrogen cair, tissue culture flask, swing rotor
sentrifuge, inkubator, mikropipet, lemari pandingin, cell counter, 96-well plate,
24-well plate, ELISA reader, laminar air flow, mikroskop, mikroskop fluoresensi
haemocytometer, oven, yellow tips, blue tips, effendorf, tabung conical 15 mL,
tissue, glove, masker, kamera DSLR.
E. Tata Cara Penelitian
1. Determinasi tanaman keladi tikus
Determinasi tanaman keladi tikus yang didapatkan di Malang, Jawa Timur dengan buku acuan menurut Backer, 1963 dilakukan di Fakultas
Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
2. Strerilisasi alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini harus disterilisasikan terlebih dahulu. Alat-alat dicuci bersih dibawah air mengalir dengan
menggunakan deterjen. Setelah dikeringkan, alat-alat tersebut dibungkus menggunakan aluminium foil dan disterilisasikan dalam autoclave selama
20 menit pada suhu 121
°
C. 3.
Pembuatan simplisia
Daun keladi tikus yang telah dikumpulkan kemudian dicuci bersih dibawah air mengalir. Setelah dicuci daun dikeringkan dibawah terik
matahari dan dilanjutkan dengan menggunakan oven pada suhu 50
°
C. Daun kemudian diserbukkan di Merapi Farma, Kaliurang, Yogyakarta.
4. Ekstraksi daun keladi tikus dengan metode maserasi
Sebanyak 25 gram serbuk simplisia daun keladi tikus direndam dalam 250 mL etil asetat dalam erlenmeyer bertutup dan dibiarkan selama
24 jam terlindung dari cahaya matahari sambil diaduk menggunakan shaker. Setelah 24 jam maserat diambil dan disaring kemudian ditampung dalam
tabung erlenmeyer tertutup dan disimpan terlindung dari cahaya matahari. Kemudian ditambahkan pelarut baru dan dilakukan remaserasi selama 24
jam. Setelah 24 jam ekstrak disaring dan ditampung. Ekstrak kemudian dipekatkan dengan rotary evaporator.
5. Pembuatan media kultur
Disiapkan botol Duran volume 100 mL. Sebelum digunakan, FBS dan penisilin-streptomisin dicairkan terlebih dahulu pada suhu kamar.