Body Fat Percentage Landasan Teori

D. Body Fat Percentage

Body fat percentage merupakan ukuran lemak tubuh dalam kaitannya dengan berat badan dan dihitung sebagai berat total lemak dibagi dengan berat badan. Berbagai metode dan alat yang digunakan untuk menghitung body fat percentage contohnya adalah kaliper, X-ray, dan skinfold thickness Snyder, Clum, and Zulaica, 2012. Untuk mendapatkan nilai body fat percentage yaitu nilai dalam bentuk yang diperoleh dari hasil pengukuran tiga skinfold thickness yaitu abdominal, suprailiac, dan triceps pada laki-laki berdasarkan formula Jackson, et al., 1980 dan Jackson and Pollock 1978 dalam Pribis, Burtnack, McKenzie, and Thayer, 2010 : Nilai body fat percentage pada pria usia 40-50 tahun dapat dilihat pada Tabel I. Tabel I. Kategori Nilai Body Fat Percentage pada Pria Hoeger, and Hoeger, 2014 Kategori Pria ≥40 tahun Underweight 13 Normal 15,0-25,0 Overweight 25,1 – 30,0 Obese ≥ 30,1

E. Lipoprotein

Lipoprotein merupakan gabungan seperempat sampai sepertiga protein dan selebihnya adalah molekul lipid. Lipoprotein mempunyai fungsi mengangkut Densitas badan laki-laki = 1,1093800 – 0,0008267 ∑3 M + 0,0000016 ∑3 M 2 – 0,0002574 umur,tahun body fat = [4,95 Densitas badan – 4,5] x 100 lipid yang berada di dalam darah ke jaringan-jaringan yang membutuhkan, kemudian digunakan sebagai sumber energi dan sebagai komponen membran sel atau sebagai prekusor metabolit aktif. Tubuh membentuk empat jenis lipoprotein, yaitu kilomikron, High Density Lipoprotein HDL, Low Density Lipoprotein LDL, dan Very Low Density Lipoprotein VLDL Almatsier, 2009.

1. Kolesterol Total

Kolesterol adalah zat lemak yang dibuat oleh tubuh digunakan dalam produksi asam empedu, hormon steroid, vitamin E, dan membran sel, kolesterol tidak larut dalam air sehingga harus diangkut dalam lipoprotein Al Ajlan, 2011 ; Colpo, 2005. Kolesterol total merupakan penjumlahan dari ketiga lipoprotein yang terdapat dalam tubuh yaitu low density lipoprotein LDL, high density lipoprotein HDL, dan very low density lipoprotein VLDL Birtcher and Ballantyne, 2004. Kategori kadar total koleterol dalam darah dapt dilihat pada Tabel II. Tabel II. Kategori Kadar Kolesterol Total dalam Darah National Cholesterol Education Program, 2002 Kadar Kolesterol Total Kategori Kurang dari 200 mgdL Rendah 200 – 239 mgdL Batas atas Lebih dari 240 mgdL Tinggi

2. High Density Lipoprotein HDL

Sepertiga hingga seperempat kolesterol dalam darah dibawa oleh High Density Lipoprotein HDL. HDL berperan sebagai pelindung organ jantung dari risiko penyakit yang berhubungan dengan jantung jika kadarnya tinggi dalam darah, karena itu HDL lebih dikenal sebagai kolesterol yang baik. Beberapa peneliti beranggapan bahwa HDL cenderung membawa kolesterol menjauh dari arteri dan kembali ke hepar dan peneliti yang lain mempunyai pemikiran bahwa HDL dapat menghilangkan kelebihan kolesterol yang dapat menjadi plak di arteri AHA, 2012. Kategori Kadar HDL dalam darah dapat dilihat pada Tabel III. Tabel III. Kategori Kadar HDL dalam Darah National Cholesterol Education Program, 2002 Kadar Kolesterol HDL Kategori Keterangan Kurang dari 40 mgdL pria Kurang dari 50 mgdL wanita Rendah Faktor risiko penyakit kardiovaskular Lebih dari 60 mgdL Tinggi Bukan faktor risiko penyakit kardiovaskular

3. Low Density Lipoprotein LDL

Low density lipoprotein LDL atau yang lebih dikenal dengan sebutan kolesterol “jahat” terdiri atas 10 trigliserida, 45 kolesterol, 22 fosfolipida, dan 25 protein. LDL akan membentuk plak pada dinding arteri jika kadarnya berlebih dalam darah, plak ini kemudian dinamakan atherosclerosis yang akan mengakibatkan penyempitan pembuluh arteri dan akan memicu terjadinya serangan jantung atau stroke Almatsier, 2009 ; AHA, 2012. Kategori kadar LDL dalam darah dapat dilihat pada Tabel IV. Tabel IV. Kategori Kadar LDL dalam Darah National Cholesterol Education Program, 2002 Kadar Kolesterol LDL Kategori Kurang dari 100 mgdL Optimal 100 – 129 mgdL Di atas optimal 130 – 159 mgdL Batas awal tinggi 160 – 189 mgdL Tinggi 190 mgdL ke atas Sangat tinggi

4. Rasio Lipid

Nilai high density lipoprotein HDL yang baik atau nilai low density lipoprotein LDL yang buruk biasanya tidak memiliki informasi yang cukup akurat. Perbandingan atau rasio kolesterol total dan HDL merupakan indikator yang lebih akurat digunakan untuk memprediksi terjadinya peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke Chest Heart and Stroke Scotland, 2013. Nilai rasio kolesterol totalHDL yang baik ditunjukkan dengan nilai rasio yang semakin kecil. Sebagai contoh seseorang dengan nilai kolesterol total 200 dan nilai HDL 60 maka memiliki nilai rasio 3,3 20060 nilai tersebut berada pada range normal. Menurut laporan Framingham Heart Study, pada laki-laki nilai rasio kolesterol totalHDL sebesar 5 menandakan risiko rata-rata penyakit jantung Havard Medical, 2005. Rasio LDL dan HDL dapat digunakan sebagai penanda adanya penebalan pada dinding arteri, selain itu dengan bertambah besar kadar rasio LDLHDL maka semakin besar pula risiko seseorang terkena penyakit jantung Enotomo, et al., 2011 ; Fox, 2004. Penelitian Momiyama, et al. 2012 didapatkan hasil bahwa rasio LDLHDL merupakan faktor pendeteksi atherosclerosis yang lebih kuat dibandingkan dengan penggunaan nilai atau kadar kolesterol LDL atau HDL tunggal, disebutkan pula bahwa kolesterol HDL hanya dapat mendeteksi abdominal aortic atherosclerosis saja. Rasio lipid ideal pada pria dapat dilihat pada Tabel V. Tabel V. Rasio Lipid Ideal pada Pria Millan, Pinto, Munoz, Zuniga, Rubies-Prat, Pallardo, et. al , 2009 Rasio Lipid Ukuran Rasio Ideal Kolesterol TotalHDL 4,5 LDLHDL 3,0

F. Landasan Teori

Antropometri merupakan metode yang biasa digunakan untuk mengukur berat dan proporsi tubuh, bagian tubuh yang dapat diukur menggunakan metode antropometri antara lain tulang, otot, dan jaringan lemak adiposa. Pengukuran lemak tubuh termasuk dalam pengukuran komposisi tubuh dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi individu yang kelebihan atau kekurangan gizi. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk pengukuran lemak dalam tubuh antara lain rasio lingkar pinggang panggul, skinfold thickness, dan lingkar perut. Skinfold thickness merupakan suatu metode untuk mengetahui distribusi lemak tubuh di bagian subkutan dengan menggunakan alat skinfold caliper dan beberapa bagian yang dapat diukur misalnya abdominal, suprailiac, dan triceps NHANES, 2013 ; Ramayulis dan Lesmana, 2008. Lemak tubuh merupakan perbandingan antara berat total lemak dengan berat badan. Terjadinya akumulasi lemak tubuh yang berlebihan meningkatkan faktor risiko terkena penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus, dan dislipidemia. Pada penelitian yang dilakukan Choi and Kim, 2002 didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan konsentrasi serum lipid antara pria dewasa muda dengan nilai body fat percentage 37 dengan pria dewasa muda dengan nilai body fat percentage 6 dengan nilai p0,01 dan Ghorbanian 2012, yang menyatakan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara pengukuran antropometri BMI, body fat percentage, dan WHR dengan profil lipid LDL, HDL, VLDL, dan trigliserid. Menurut beberapa penelitian yang sudah dilakukan gambaran tentang rasio lipid seseorang dapat ditentukan dari pengukuran antropometri berupa skinfold thickness untuk mendapatkan nilai body fat percentage untuk melihat korelasi antara body fat percentage dan rasio kolesterol totalHDL serta rasio LDLHDL sehingga dapat digunakan sebagai prediktor penyakit kardiovaskular

G. Hipotesis