Clinical Excellence 2006, obesitas adalah salah satu masalah kesehatan. Obesitas dapat berkontribusi untuk berbagai masalah penyakit, seperti penyakit
jantung, diabetes mellitus tipe 2, osteoarthritis, dan beberapa jenis kanker.
B. Antropometri
Antropometri adalah pengukuran tubuh manusia yang terdiri dari ukuran, berat, dan proporsi tubuh WIC, 2010. Menurut National Health and Nutrition
Examination Survey, 2013, antropometri adalah studi mengenai pengukuran tubuh manusia yang meliputi tulang, otot, dan jariangan lemak jaringan adiposa. Kata
antropometri berasal dari bahasa Yunani “anthropo”, yaitu manusia dan “metron”, yaitu ukuran. Metode pengukuran antropometri meliputi berbagai
pengukuran tubuh manusia seperti berat badan, tinggi badan, panjang rentangan, skinfold thickness ketebalan lemak, keliling pinggang kepala, tungkai, panjang
tungkai, dan breadths bahu, pergelangan tangan merupakan contoh dari pengukuran antropometrik NHANES, 2013.
C. Skinfold Thickness
Skinfold thickness tebal lipatan kulit adalah gambaran dari status gizi seseorang. Dengan data ini, kemungkinan keseluruhan ketebalan lemak subkutan
dan jumlah lemak subkutan dapat diperoleh Ding, et al., 2007. Pengukuran skinfold thickness dianggap lebih spesifik untuk mengetahui kondisi tubuh, yaitu
mengandung lebih banyak lemak atau otot, pengukuran ini menggunakan alat bantu skinfold caliper. Cara pengukuran skinfold thickness adalah dengan melipat
kulit dan lemak menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, lipatan ditarik dengan perlahan menjauhi jaringan otot, caliper dipegang tegak lurus terhadap lipatan dan
dilakukan pengukuran pada jarak ± ½ inchi dari jari Ramayulis dan Lesmana, 2008; Kotecki, 2014; Hoeger and Hoeger, 2014.
Metode skinfold thickness ini didasarkan pada prinsip bahwa ketebalan lemak di bawah kulit adalah representasi akurat dari jumlah lemak di tempat lain
dalam tubuh. Sekitar setengah dari lemak tubuh berada langsung di bawah jaringan kulit subkutan Anonim, 2013. Dasar pengukuran skinfold thickness,
dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini :
Gambar 2. Cara pengukuran menggunakan alat skinfold caliper Anonim, 2013
Bagian lipatan kulit yang dapat diukur dengan metode skinfold caliper, yaitu abdomen, axilla, biceps, calf, chest, subscapular, suprailium, thigh, dan
tricep Anonim, 2013. Bagian lipatan kulit yang dimaksud seperti pada Gambar 3 di bawah ini :
Gambar 3. Bagian tubuh yang dapat digunakan dalam pengukuran skinfold thickness Anonim, 2013
Abdominal skinfold thickness merupakan gambaran sebaran lemak di daerah abdominal. Pengukuran abdominal skinfold thickness dapat dilihat pada
Gambar 4. Distribusi lemak, terutama di abdominal dianggap penting dalam perkembangan risiko terjadinya resistensi insulin, sindrom metabolik, dan
penyakit jantung koroner. Lebih dari 80 dari total lemak tubuh didistribusikan dalam jaringan adiposa subkutan dan 10-20 dalam visceral jaringan adiposa
pada orang dewasa Bhardwaj, Misra, Misra, Goel, Bhatt, Rastogi, et al., 2011.
Gambar 4. Pengukuran Abdominal Skinfold Thickness Mike, 2014
Suprailiac skinfold thickness merupakan pengukuran pada lipatan diagonal yang terletak sejajar dengan iliac dan terletak sekitar 20 mm diatas
tulang pangkal paha di dalam garis midaxillary Vlad, Ciupa, and Nicu, 2010.
Pengukuran suprailiac skinfold thickness dapat dilihat pada Gambar 5. Nilai normal pengukuran suprailiac skinfold thickness yaitu pria 17,9 mm dan wanita
19,8 mm Junior, Scela, Boaventura, Custodio, Moiera, and Oliveira, 2012.
Gambar 5. Pengukuran Suprailiac Skinfold Thickness Mike, 2014
Triceps skinfold thickness dapat digunakan untuk mengukur akumulasi lemak tubuh. Triceps skinfold thickness tidak hanya mengukur lemak yang
terdapat dalam tubuh, tetapi juga distribusi penyimpanan lemak pada kondisi obesitas Robbin and Cotran, 2010. Pengukuran triceps skinfold thickness dapat
dilihat pada Gambar 6. Nilai normal triceps skinfold thickness untuk pria yaitu 12,5 dan wanita 16,5 mm Schilling, 2006.
Gambar 6. Pengukuran Triceps Skinfold Thickness Mike, 2014
D. Body Fat Percentage