fat percentage pada laki-laki non obese lebih kecil yaitu 16,8 dengan rasio kolesterol totalHDL yaitu 4,04 dibandingkan dengan nilai body fat
percentage pada laki-laki obese yaitu 31,8 dengan rasio kolesterol totalHDL yaitu 8,37. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai body fat
percentage akan diikuti pula kenaikan rasio kolesterol totalHDL. Nilai rasio kolesterol totalHDL dapat digunakan sebagai nilai yang akurat untuk
memprediksi risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke Chest Heart and Stroke Scotland, 2013.
Adanya perbedaan yang bermakna dalam penelitian yang dilakukan Gharakhanlou, Farzad, Alinejad, Steffen, dan
Bayati 2011 juga
menunjukkan bahwa kelompok BFP20 memiliki risiko yang lebih kecil mengalami gangguan kardiovaskular dibandingkan dengan kelompok
BFP≥20. Adanya perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan yang dilakukan Gharakhanlou, Farzad, Alinejad, Steffen, dan
Bayati 2012 dimungkinkan karena adanya perbedaan rentang usia responden penelitian, kondisi patofisiologi dari responden, serta kemungkinan
responden mengkonsumsi obat-obatan rutin.
5. Perbandingan rerata rasio LDLHDL responden pria pada BFP
25,1 dan BFP ≥
25,1
Hasil uji t perbedaan rasio LDLHDL antara kedua kelompok tersebut menunjukkan signifikansi p=0,216 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang
bermakna antara rasio LDLHDL kelompok BFP25,1 dengan rasio
LDLHDL kelompok BFP≥25,1. Nilai rerata signifikansi ditampilkan pada Tabel VIII.
Hasil ini didukung penelitian yang dilakukan Nakanishi, Nakamura, Suzuki, Matsuo, Tatara 2000 didapatkan dengan penelitian ini. Pada 1271
responden pria dengan rentang usia 25-59 tahun di Jepang didapatkan hasil yang signifikan antara body fat percentage dengan rasio LDLHDL.
C. Korelasi antara Body Fat Percentage terhadap Kadar Kolesterol Total, HDL, LDL, Rasio Kolesterol TotalHDL, dan Rasio LDLHDL
pada Responden Pria
Uji korelasi body fat percentage terhadap kadar Kolesterol Total, HDL, LDL, rasio Kolesterol TotalHDL, dan rasio LDLHDL, dilakukan analisis
statistik berupa uji korelasi Pearson jika kedua variabel yang diuji korelasi terdistribusi normal p0,05 dan dilakukan uji korelasi Spearman jika kedua
variabel atau salah satu variabel yang diuji korelasi tidak terdistribusi normal p0,05. Taraf kepercayaan yang digunakan yaitu 95 dan uji hipotesis
dilakukan dengan melihat nilai signifikansi kurang dari 0,005 Dahlan, 2012. Hasil uji korelasi responden pria dapat dilihat pada Tabel IX.
Tabel IX. Hasil Korelasi dengan analisis korelasi Pearson dan Koefisien Determinasi pada Responden Pria
Variabel Korelasi r
Signifikansi p r
2
Kolesterol Total 0,237
0,055 0,056
HDL -0,202
0,104 0,041
LDL 0,202
0,104 0,041
Rasio Kolesterol TotalHDL 0,341
0,005 0,117
Rasio LDLHDL 0,298
0,015 0,089
p0,05 menunjukkan adanya korelasi yang bermakna
1. Korelasi Body Fat Percentage terhadap kadar Kolesterol Total pada
Responden Pria
Korelasi body fat percentage pada responden pria terhadap kolesterol total memiliki arah korelasi positif r=0,237 yang menunjukkan bahwa
semakin tinggi nilai body fat percentage maka diikuti kenaikan kadar kolesterol total, hal tersebut ditunjukkan pada Gambar 9. Dengan kekuatan
korelasi lemah dan nilai p=0,055, nilai p tersebut menunjukan adanya korelasi tidak bermakna antara body fat percentage terhadap kolesterol total.
Koefisien determinasi yang dihasilkan sebesar 0,056, hal ini berarti bahwa hanya 5,6 data kadar kolesterol total yang terpengaruh oleh meningkatnya
nilai BFP, sedangkan sebanyak 94,4 lainnya terpengaruh faktor lain.
Gambar 9. Diagram Sebar Korelasi Body Fat Percentage terhadap Kolesterol Total pada Responden Pria
Penelitian ini didukung dengan penelitian Mirele, Regina, Emilia, Erasmo, and Tales 2009 yang menunjukkan adanya korelasi antara body fat
percentage terhadap kadar kolesterol total pada 180 responden pria dengan usia rata-rata 39,6 tahun dengan nilai koefisien korelasi r sebesar 0,332 yang
memiliki kekuatan korelasi lemah. Penelitian lain yang mendukung hasil penelitian ini adalah penelitian Ghorbanian 2014 yang menunjukkan adanya
korelasi antara body fat percentage terhadap kadar kolesterol total pada 65 responden pria dengan rentang usia 23-59 tahun dengan koefisien korelasi r
sebesar 0,240 yang memiliki kekuatan korelasi yang lemah. Kadar kolesterol total setiap individu dipengaruhi oleh aktivitas fisik, menurut hasil penelitian
yang dilakukan oleh Akther, Amin, Begum, Akhter, Habib, Islam, et al., 2010 aktivitas fisik dapat menurunkan kadar kolesterol total.
2. Korelasi Body Fat Percentage terhadap kadar HDL pada Responden