dan wanita 19,8 mm Junior, Scela, Boaventura, Custodio, Moiera, and Oliveira, 2012.
3. Abdominal skinfold thickness. Pengukuran dilakukan dengan memastikan subyek berdiri dengan tegak dan santai kemudian ambil lipatan secara
vertikal dengan jarak 2 cm pada bagian kiri dari umbilicus Indriati, 2010.
7. Analisis darah responden
Darah responden yang telah diambil, akan dibawa ke Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Bethesda untuk dianalisis kadar LDL, HDL, dan
total kolesterol.
8. Pembagian hasil pemeriksaan
Hasil pengukuran antropometri dan analisis darah langsung diberikan kepada responden segera setelah peneliti mendapatkan hasil analisis darah
dari Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Bethesda. Peneliti juga membantu menjelaskan mengenai hasil pengukuran antropometri dan analisis
darah responden, disertai dengan penjelasan mengenai terapi non farmakologi jika ada hasil yang tidak normal.
J. Analisis Data
Data diolah secara statistik dengan taraf keperayaan 95. Program statistik yang digunakan adalah SPSS versi 16 yang telah disediakan oleh
Perpustakaan Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Langkah awal dalam analisis data dilakukan uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov untuk
mengetahui distribusi normal data tersebut. Data yang dianalisis meliputi, umur, abdominal skinfold thickness, suprailiac skinfold thickness, triceps skinfold
thickness, body fat percentage, kadar LDL, HDL, total kolesterol, rasio total kolesterolHDL, dan rasio LDLHDL. Pemilihan uji Kolmogorov-Smirnov
dikarenakan jumlah data lebih dari 50 sampel, dan jumlah data yang dihitung dalam penelitian ini sebanyak 66 sampel. Sebaran data dikatakan terdistribusi
normal apabila nilai Asymp. Sig 0,05. Setelah mengetahui distribusi data, dilakukan uji hipotesis komparatif antara dua kelompok data. Dalam uji ini
dilakukan pengelompokan data LDL, HDL, total kolesterol, rasio total kolesterolHDL, dan rasio LDLHDL berdasarkan nilai body fat percentage
25,10 dan ≥25,10, kemudian tiap kelompok diuji normalitasnya. Uji komparatif pada responden dengan menggunakan uji t-tidak berpasangan apabila
data terdistribusi normal atau menggunakan uji Mann-Whitney jika data terdistribusi tidak normal.
Data tersebut kemudian diuji korelasinya dengan menggunakan analisis Pearson apabila data terdistribusi normal atau analisis
Spearman apabila data terdistribusi tidak normal. Taraf kepercayaan yang digunakan sebesar 95 dan data dikatakan memiliki korelasi yang bermakna jika
nilai p0,05 Dahlan, 2012
Tabel VI. Interpretasi Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan Korelasi, Nilai p, dan Arah Korelasi Dahlan, 2012
Parameter Nilai
Interpretasi
Kekuatan korelasi r 0,0 - 0,2
Sangat lemah 0,2 - 0,4
Lemah 0,4 - 0,6
Sedang 0,6 - 0,8
Kuat 0,8 - 1
Sangat kuat Nilai p
p 0,05 Korelasi bermakna
p 0,05 Korelasi tidak bermakna
Arah korelasi +positif
Searah -negatif
Berlawanan arah
K. Kesulitan Penelitian