BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei analitik dengan menggunakan rancangan potong lintangcross sectional. Penelitian survei analitik
merupakan penelitian yang menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan tersebut dapat terjadi. Rancangan potong lintangcross sectional yaitu
rancangan penelitian dengan cara pendekatan, observasi, atau pengumpulan data yang dilakukan hanya satu kali pada satu saat dengan mempelajari hubungan
antara faktor risiko dan faktor efek. Faktor risiko adalah suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek, sedangkan faktor efek adalah suatu akibat yang
ditimbulkan akibat dari adanya faktor risiko Notoatmodjo, 2010. Penelitian ini menganalisis korelasi antara body fat percentage BFP sebagai faktor risiko
terhadap rasio lipid sebagai faktor efek. Penelitian observasional analitik digunakan untuk mengetahui korelasi
body fat percentage BFP terhadap rasio lipid staf pria dewasa sehat di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Data penelitian yang didapat diolah
secara statistik untuk menganalisis korelasi antara faktor risiko dengan faktor efek.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Body fat percentage.
2. Variabel tergantung
Rasio kolesterol totalHDL dan rasio LDLHDL dalam darah. 3.
Variabel pengacau a. Variabel pengacau terkendali: umur, lama waktu berpuasa dan jenis
kelamin. b. Variabel pengacau tak terkendali: aktivitas dan gaya hidup responden
dan keadaan patologis responden.
C. Definisi Operasional
1. Responden penelitian adalah staf pria dewasa sehat di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta usia 40-50 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian ini dan bersedia menjadi responden dan mengikuti
penelitian dari awal hingga akhir. Kriteria sehat yang ditentukan dalam penelitian ini adalah responden yang tidak terkena penyakit degeneratif, tidak
mengkonsumsi obat-obatan rutin yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular dan sindrom metabolik.
2. Karakteristik penelitian meliputi usia, pengukuran antropometri, dan hasil
pemeriksaan laboratorium. Karakteristik demografi dalam penelitian ini adalah usia responden dan pengukuran antropometri yang meliputi
pengukuran abdominal, suprailiac, dan triceps skinfold thickness yang digunakan untuk perhitungan body fat percentage serta hasil pemeriksaan
laboratorium yang diteliti meliputi kadar kolesterol total, LDL, HDL, rasio kolesterol totalHDL dan rasio LDLHDL.
3. Pengukuran skinfold thickness dengan mengukur tebal lipatan kulit mm
pada bagian abdominal, suprailiac, dan triceps dengan menggunakan alat skinfold caliper.
4. Body fat percentage yaitu nilai dalam bentuk yang diperoleh dari hasil
pengukuran 3 skinfold thickness yaitu triceps, abdominal, dan suprailiac berdasarkan formula Jackson Pollock :
Keterangan : ∑3
M :
Jumlah 3 tebal lipatan kulit mm yang diukur pada pria.
5. Kolesterol total adalah kadar kolesterol dalam darah yang diperoleh dari hasil
pemeriksaan laboratorium Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dengan kondisi responden telah berpuasa selama 10-12 jam sebelum pengambilan darah dan
dinyatakan dalam satuan mgdL. Kadar HDL dan kadar LDL adalah kadar kolesterol dalam darah yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dengan kondisi reponden telah berpuasa selama 10-12 jam sebelum pengambilan darah dan dinyatakan dalam satuan
mgdL. 6.
Rasio kolesterol totalHDL adalah perbandingan kadar kolesterol total hasil pemeriksaan laboratorium Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dengan kadar
HDL hasil pemeriksaan laboratorium. Rasio LDLHDL adalah perbandingan kadar LDL total hasil pemeriksaan laboratorium Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta dengan kadar HDL hasil pemeriksaan laboratorium. Densitas badan laki-laki
= 1,1093800 – 0,0008267 ∑3
M
+ 0,0000016 ∑3
M 2
– 0,0002574 umur,tahun body fat
= [4,95 Densitas badan – 4,5] x 100
7. Standar yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
a Kriteria body fat percentage menurut Hoeger and Hoeger 2014.
b Kriteria LDL, HDL, dan total kolesterol menurut National Cholesterol
Education Program 2002. c
Kriteria rasio lipid menurut Millan et al. 2009.
D. Responden Penelitian