BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1. Sejarah Singkat Kelistrikan Di Indonesia
Cahaya listrik mulai bersinar di wilayah Indonesia sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda pada akhir abad ke-19. Pembangunan kelistrikan di
Indonesia diawali sekitar tahun 1893 di wilayah kota Batavia, yang dikelolah oleh pemerintah daerah dengan nama Elektricitelt Bedrijf Batavia. Kemudian pada
tahun 1903 di wilayah kota Medan dengan nama Electricitelt Bedrjf Deli Medan, dan pada tahun 1907 di wilayah kota Surabaya dengan nama
Elektricitelt Bedrijf Surabaya .
Tahun-tahun berikutnya pembangunan kelistrikan mulai dibangun di Palembang untuk kepentingan usaha pertambangan minyak, serta di Ujung
pandang dan Ambon untuk kepentingan militer. Pembangunan kelistrikan yang di kelolah pemerintah daerah setempat
tersebut kemudian dialihkan ke perusahaan-perusahaan listrik swasta, antara lain: NV OGEM, NV ANIEM, NV ELECTRA, NV GEBEO, NV OJEM, NV SEM,
NV BMB, dan NV EMB. 1.
NV OGEM mulai beroperasi pada tanggal 27 Juni 1913, meliputi daerah kerja: kota Batavia, Jatinegara, Tangerang, Kebayoran lama, dan Cirebon
Luar Kota.
51
2. NV ARIEM mulai tanggal 6 Februari 1914 meliputi daerah kerja: kota
Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Bukittinggi, Pontianak dan Ambon. 3.
NV ELECTRA mulai tanggal 7 Juni 1915, meliputi daerah kerja: kota Tulungagung.
4. NV GEBEO mulai tanggal 30 Januari 1923, meliputi daerah kerja: kota
Bandung dan sekitarnya, Bogor, wilayah keresidenan dan kabupaten seluruh propinsi Jawa Barat, kecuali Cirebon.
5. NV OJES mulai tanggal 24 Februari 1925, meliputi daerah kerja: wilayah
Keresidenan Panarukan dan beberapa Kabupaten di sekitarnya. 6.
NV SEM mulai tanggal 21 Desember 1925, meliputi daerah kerja: Kesunanan Surakarta dan kabupaten yang termasuk dalam Kesunanan
Surakarta. 7.
NV BMB mulai tanggal 25 Juni 1927, meliputi daerah kerja: kota Rembang, wilayah kabupaten Blora dan Kabupaten Bojonegoro.
8. NV EMB mulai tanggal 27 September 1939, meliputi daerah kerja:
wilayah Keresidenan Banyumas dan beberapa Kabupaten di sekitarnya. Pada saat meletus perang dunia II, ketika Jepang mulai menduduki
Indonesia, semua perusahaan listrik yang ada di wilayah Indonesia beralih dibawah pengawasan tentara Jepang.
Perusahaan listrik yang ada di Jawa, oleh angkatan darat Jepang dijadikan Perusahaan listrik Jepang dengan nama:
1. Jawa Denki Yokosha yang berkantor pusat di Jakarta.
2. Seibu Jawa Denki Sha untuk wilayah Jawa Barat.
3. Chobu Jawa Denki Sha untuk wilayah Jawa Tengah.
4. Tobu Jawa Denki Sha untuk wilayah Jawa Timur.
Sedangkan cabang-cabang Perusahaan listrik lainnya tetap seperti semula. Pimpinan perusahaan listrik diseluruh wilayah Indonesia dipegang oleh seluruh
pengusaha Jepang. Setelah Proklamasi kemerdekaan Indonesia pimpinan perusahaan listrik
diambil alih oleh pemerintah Indonesia, dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Departemen PUT .
Pengambilalihan perusahaan listrik dari pengusaha Jepang ke Indonesia pertama kali terjadi pada tanggal 21 September 1945 dan secara keseluruhan baru
dapat diselesaikan pada tanggal 3 Oktober 1945. Setelah penyerahan kedaulatan dari tangan penjajahan kepada Republik
Indonesia Serikat RIS yang kemudian menjadi negara kesatuan Republik Indonesia, pengelolahan perusahaan listrik dikembalikan kepada pemilik semula
yaitu perusahaan listrik swasta : NV OGEM, NV ANIEM, NV GEBEO, dan sebagainya, kecuali Pembangkit Tenaga Listrik yang semula bernama LWB tetap
dikuasai oleh pemerintah republik Indonesia dengan nama PLN Penupetel Direksi Pembangkit naungan Direktorat Jendral Ketenagaan Departemen PUT.
Perkembangan selanjutnya timbul tuntutan nasionalisasi dari organisasi Buruh Perusahaan Listrik Swasta. Pelaksanaan nasionalisasi terhadap perusahaan
listrik NV OGEM terjadi pada tanggal 1 Januari 1954 dan terhadap NV ANIEM, terjadi pada tanggal 1 November 1954.
Setelah kedua perusahaan listrik swasta tersebut di nasionalisasi, maka dibentuklah “ PENUDITEL ” sebagai direksi Distribusi, dan “ PENUPETEL ”
sebagai direksi pembangkitan, yang keduanya dibawah naungan Direktora Jendral Ketenagaan Departemen PUT.
Pada tahun 1957, karena tuntutan kembalinya Irian Barat menjadi sengketa dan menimbulkan bentrokan bersenjata, maka semua perusahaan listrik yang
masih dikelola oleh perusahaan listrik swasta diambil alih oleh Organisasi Buruh dan selanjutnya diserahkan kepada pemerintah Repubik Indonesia.
Pada tahun 1960, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Undang- undang No. 19 Prp 1960 tentang Perusahaan negara dan pada tahun 1961
dibentuklah Badan Pimpinan Umum PLN BPUPLN . Mulai itu, Perusahaan Listrik diseluruh wilayah Indonesia dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia
dengan nama Perusahaan Listrik Negara. Perusahaan listrik negara yang megelola masalah pembangkitan dan
pengusahaan diberi nama PLN Exploitasi, dan Perusahaan Listrik negara yang mengelola masalah pembangunan diberi nama PLN Pembangunan.
Pada tahun 1972, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan peraturan Pemerintah no. 19 tahun 1972 yang maknanya antara lain: menegaskan status
PLN dari Perusahaan Listrik Negara menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara. Pada bulan April 1974 nama PLN Exploitasi dirubah menjadi PLN
Distribusi Pembangkitan, dan PLN Pembangunan dirubah menjadi PLN Proyek Induk.
Untuk PLN di Jawa Timur yang mengelola masalah pembangkitan dan Pengusahaan diberi nama PLN Distribusi I Pembangkitan I, Sedangkan yang
mengelola masalah Pembangunan diberi nama PLN Proyek Induk Jaringan Pembangkitan Termis Jawa Timur.
Pada bulan September 1976, PLN Distribusi I Pembangkitan I dirubah namanya menjadi PLN Wilayah XII Jawa Timur, sedangkan PLN Proyek Induk
Jaringan Pembangkitan Termis Jawa Timur dipecah menjadi 2, yaitu PLN Proyek Induk Jaringan Jawa Timur PLN Proyek Induk Termis Jawa Timur.
Pada tanggal 3 Juli 1982, PLN wilayah XII Jawa Timur dipecah menjadi dua, yaitu PLN Distribusi Jawa Timur dan PLN Pembangkitan Penyaluran
Jawa Bagian Timur, sedangkan PLN Proyek Induk dan Jaringan Jawa Timur dan PLN Proyek Induk Pembangkit Termal Jawa Timur tidak berubah. Susunan
Organisasi dan Tugas Pokok PLN Distribusi Jawa Timur yang terbaru tertuang dalam Surat Keputusan Direksi PLN No.: 091DIR87 tanggal 29 Juli 1987.
Pada tahun 1994 Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan peraturan pemerintah No. 23 tahun 1994 yang maknanya antara lain menegaskan : Status
dari Perusahaan Umum Listrik Negara menjadi PT. PLN Persero .
4.1.2. Visi, Misi dan Motto Visi :
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh-kembang, Unggul, dan Terpercaya dengan bertumbu pada Potensi Insani.
Misi :
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham. 2.
Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
Motto :
Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik. Electricity For a Better Life
4.1.3. Struktur Organisasi
Berikut ini struktur organisasi PT. PLN Persero Area Pelayanan dan Jaringan Sidoarjo beserta tugas dan tanggung jawab dari Asisstent Manager
ASMAN Gambar 4.1 : Struktur Organisasi PT. PLN Persero Area Pelayanan Dan
Jaringan Sidoarjo
SUPERVISOR PENINGKATAN PELAYANAN
SUPERVISOR STRATEGI PEMASARAN
ASMAN PEMASARAN
SUPERVISOR PENGELOLAAN DATA
REKENING SUPERVISOR TATA USAHA
LANGGANAN ASMAN NIAGA
SUPERVISOR SISTEM PEMBACAAN METER
SUPERVISOR PENAGIHAN SUPERVISOR SISTEM
TEKNOLOGI INFORMASI SUPERVISOR
PEMELIHARAAN KONSTRUKSI DISBTRIBUSI
SUPERVISOR OPERASI DISTRIBUSI
ASMAN DISTRIBUSI
SUPERVISOR PEMBANGKITAN
SUPERVISOR PENGENDALIAN SISTEM
METER SUPERVISOR PENGAWASAN
PENDAPATAN SUPERVISOR PENGENDALIAN
ANGGARAN DAN KEUANGAN
ASMAN KEUANGAN
SUPERVISOR AKUNTANSI SUPERVISOR
SEKRETARIAT SUPERVISOR SDM
ASMAN SDM ADM
SUPERVISOR LOGISTIK M A N A J E R
Sumber : PT. PLN Persero APJ Sidoarjo Tahun 2007
Adapun tugas dan tanggung jawab dari Asisstent Manager ASMAN
adalah : 1.
ASMAN PEMASARAN
Bertanggung jawab dalam penyusunan rencana penjualan dan pengembangan usaha sesuai dengan potensi dan kemampuan yang
ada, serta pelaksanaan kegiatan pelayanan khusus yang diprioritaskan kepada pelanggan-pelanggan potensial, untuk menjamin terciptanya
peningkatan kepuasan pelanggan potensial. Untuk melaksanaakan tanggung jawab sebagaimana disebutkan diatas,
Asman Pemasaran mempunyai fungsi : a. Menyusun data potensi pasar, rencana penjualan serta perkiraan
pendapatan didaerah kerja APJ maupun di masing-masing unit asuhannya.
b. Mempersiapkan dan melaksanakan pengembangan usaha baru sesuai dengan program yang telah ditetapkan.
c. Memonitor dan melakukan analisa atas pemakaian energi pada pelanggan-pelanggan potensial TM TT .
d. Mengadakan
komunikasi dan
memberikan pelayanan khusus kepada pelanggan-pelanggan potensial dalam rangka meningkatkan loyalitas
pelanggan. e. Melaksanakan pembacaan meter dengan Automatic Meter Reading
AMR untuk pelanggan-pelanggan potensial, serta memelihara sarana dan kelengkapannya.
f. Menyusun
laporan sesuai
bidang tugas bagian pemasaran.
2. ASMAN NIAGA
Bertanggung jawab dalam kegiatan pelayanan pelanggan, administrasi pelanggan, pembuatan tagihan listrik dan pengendalian pendapatan
untuk menjamin peningkatan pelayanan dan peningkatan pendapatan. Untuk melaksanaakan tanggung jawab sebagaimana disebutkan diatas,
Asman Niaga mempunyai fungsi : a.
Melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan pelayanan pelanggan
calon pelanggan. b. Menyusun dan memelihara Data Induk Pelanggan DIL dan Data
Induk Saldo DIS . c. Mengawasi kegiatan pencatatan meter dan melaksanakan pembinaan
dalam rangka meningkatkan kualitas hasil pembacaan meter. d.
Melaksanakan dan
memonitor proses pengolahan data dalam rangka
pembuatan tagihan listrik sesua dengan peraturan dan ketentuan yang ada.
e. Mengamankan
dan mengendalikan pendapatan dengan melaksanakan
administrasi pelanggan secara tertib. f.
Melaksanakan pengawasan
dan mengkoordinir kegiatan penagihan dalam rangka pengelolaan piutang.
g. Menyusun standar mutu pelayanan serta mengendalikan
pencapaiannya. h.
Menyusun laporan
sesuai bidang tugas bagian niaga.
3. ASMAN DISTRIBUSI
Bertanggung jawab dalam perencanaan dan pembangunan jaringan distribusi untuk emmenuhi kebutuhan pelanggan dan pengembangan
sistem, merencanakan dan melaksanakan pengoperasian jaringan distribusi untuk menjamin kontinyuitas pelanggan dengan mutu dan
keandalan yang memadai, serta mengoptimalkan pelaksanaan pemeliharaan dan pengaturan jaringan distribusi agar dicapai
pengusahaan energi yang efisien. Untuk melaksanaakan tanggung jawab sebagaimana disebutkan diatas,
Asman Distribusi mempunyai fungsi : a. Menyusun rencana dan melaksanakan pembangunan jaringan untuk
melayani pelanggan dan pengembangan sistem. b. Menyusun SOP dan mengatur pengoperasian jaringan distribusi.
c. Menyusun
rencana pemeliharaan dan melaksanakan pemeliharaan
jaringan distribusi. d.
Mengelola asset jaringan distribusi dan menyusun Data Induk Jaringan.
e. Membuat
data peta
jaringan mapping dan memelihara akurasi data
sesuai dengan perkembangan. f.
Mengendalikan dan
mengawasi fungsi Alat Pembatas dan Pengukur APP dan mneyusun rencana pemeliharaannya.
g. Melaksanakan analisa dan evaluasi susut distribusi serta menyusun upaya pengendaliannya.
h. Membina dan mengembangkan PDKB Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan .
i. Menyusun
laporan sesuai
bidang tugas bagian distribusi.
4. ASMAN
KEUANGAN
Bertanggung jawab dalam pencatatan dan pembukuan aset, perencanaan dan pengendalian anggaran dan pendapatan sesuai
dengan prosedur administrasi dan akuntansinya, untuk menjamin pengelolaan anggaran dan pendapatan yang efektif dan efisien guna
peningkatan kinerja keuangan. Untuk melaksanaakan tanggung jawab sebagaimana disebutkan diatas,
Asman Keuangan mempunyai fungsi : a. Melaksanakan pencatatan dan pembukuan aset.
b. Melaksanakan pengwasan dan pengendalian pendapatan serta
mengadakan rekonsiliasi dengan fungsi terkait. c. Menyusun RAO UAI sesuai dengan jadwal dan pedoman yang ada.
d. Mengatur dan melaksanakan pengawasan atas penggunaan anggaran investasi maupun operasi.
e. Mengatur
dan mengendalikan
likuiditas keuangan secara optimal. f.
Melaksanakan supervisi
tentang keuangan dan akuntansi terhadap unit asuhannya.
g. Menyusun laporan keuangan serta melaksanakan analisa dan evaluasi untuk merumuskan upaya perbaikannya.
h. Menyusun
laporan sesuai
bidang tugas bagian keuangan.
5. ASMAN SDM DAN ADMINISTRASI
Bertanggung jawab dalam pengembangan dan administrasi Sumber Daya Manusia, pengelolaan kegiatan kesekretariatan dan umum
menjamin kelancaran operasional, serta melaksanakan kegiatan kehumasan dan pemberdayaan lingkungan.
Untuk melaksanaakan tanggung jawab sebagaimana disebutkan diatas, Asman SDM dan Administrasi mempunyai fungsi :
a. Mencatat dan melaksanakan inventarisasi aset perusahaan serta menyusun rencana dan melaksanakan pemeliharaannya.
b. Melaksanakan
administrasi kepegawaian, membuat perhitungan dan
melaksanakan pembayaran hak-hak pegawai sesuai ketentuan yang ada.
c. Menyusun dan memelihara Data Induk Kepegawaian serta
melaksanakan monitoring dan evaluasi SDM. d.
Melaksanakan pembinaan SDM serta menyusun rencana pengembangan SDM.
e. Merencanakan dan mengelola kegiatan kesekretariatan umum dan K3. f.
Melaksanakan perencanaan
dan pengelolaan perbekalan gudang material.
g. Mengatur dan melaksanakan program kehumasan dan pemberdayaan lingkungan.
h. Menyusun laporan sesuai bidang tugas bagian SDM dan Administrasi
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian 4.2.1. Pengembalian Kuesioner Responden