44
3.3. Teknik Penentuan Sampel 3.3.1. Obyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahan jasa yang bergerak dalam bidang kelistrikkan yaitu PT. PLN Persero yang merupakan BUMN berskala nasional.
Pada penelitian ini peneliti khusus mengadakan penelitian pada PT. PLN.Persero APJ Sidoarjo.
3.3.2. Populasi dan Sampel. a
Populasi. Menurut Mudrajat Kuncoro 2003 : 108 populasi adalah suatu kelompok
dari elemen penelitian, dimana elemen adalah unit terkecil yang merupakan sumber dari data yang diperlukan. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh manajer, asisten manajer dan supervisor PT. PLN Persero APJ Sidoarjo yang berjumlah 11 orang.
b Sampel.
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh manajer, asisten manajer dan
supervisor yang ada pada PT. PLN Persero APJ Sidoarjo yaitu 1 orang manajer, 5 orang asisten manajer dan 5 orang supervisor. Jadi jumlah
keseluruhan sebanyak 11 sampel. Oleh karena jumlah sampel meliputi semua yang terdapat di dalam populasi, maka penelitian ini disebut studi
populasi atau studi sensus.
45
3.4. Teknik Pengumpulan Data.
Penelitian ini menggunakan data primer berupa persepsi para manajer dari berbagai departemen pada PT. PLN Persero APJ Sidoarjo, tentang variabel-
variabel yang akan digunakan dalam penelitian yang diperoleh dengan menggunakan :
a. Kuesioner
Adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden.
b. Wawancara.
Adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden dan jawaban-jawaban responden
dicatat atau direkam. c.
Dokumentasi. Adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada
subyek penelitian, namun melalui dokumen.
3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.5.1. Uji Validitas
Uji Validitas adalah suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi sebenarnya yang diukur. Analisis validitas item bertujuan untuk menguji apakah
tiap butir pertanyaan benar-benar telah valid. Untuk mengetahuinya yaitu dengan melihat r
hasil
untuk tiap item variabel pada kolom Corrected item–Total
46
Correlation. Koefisien masing-masing item kemudian dibandingkan dengan nilai
r
kritis
dengan kriteria pengujian sebagai berikut : a.
Jika nilai r
hitung
0,30 berarti pernyataan valid b.
Jika nilai r
hitung
0,30 berarti pernyataan tidak valid Azwar, 1997 : 69 .
3.5.2 Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan perkataan
lain, hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap objek dan alat pengukur yang sama. Sumarsono, 2002 : 34 .
Perhitungan keandalan butir dalam penelitian ini dengan melihat r
hasil
yaitu nilai ALPHA terletak di akhir output . Dasar pengambilan keputusan:
a. Jika nilai ALPHA 0,60 berarti pernyataan reliable
b. Jika nilai ALPHA 0,60 berarti pernyataan tidak reliable
3.5.3. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran
norma dapat dilkukan dengan berbagai metode di antaranya adalah metode Kolmogorov Smornovdan metode SaphiroWilk.
Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah :
47
- Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5, maka distribusi adalah tidak normal.
- Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih besar dari 5, maka distribusi adalah normal.
3.5.4. Uji Asumsi Klasik.
Persamaan regresi linier harus bersifat BLUE Best Linear Unbiased Estimator , artinya pengambilan keputusan uji F dan uji t tidak boleh bias.
Untuk bisa dikatakan sebagai alat ukur yang BLUE maka persamaan regresi harus memenuhi ketiga asumsi klasik berikut ini :
1. Tidak boleh terjadi Autokorelasi
2. Tidak boleh terjadi Multikolinearitas
3. Tidak boleh terjadi Heterokedastisitas
Berikut ini uraian singkat mengenai ketiga asumsi tersebut dan bagaimana cara mendeteksinya.
1. Autokorelasi
Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara data observasi yang diurutkan berdasarkan waktu urut time series atau data yang
diambil pada waktu tertentu atau data cross-sectional . Dalam konteks regresi, model regresi linier mengasumsikan bahwa autokorelasi seperti itu
tidak terdapat dalam disturbansi atau nilai pengganggu Gujarati, 1993 : 201 .
48
Jadi suatu model regresi dikatakan tidak terjadi autokorelasi jika nilai residul dari observasi pada waktu ke –t
e
t
tidak boleh ada hubungan dengan nilai residual dengan observasi sebelumnya
e
t-1
. Menurut Ghozali, 2001: 61 , Pendeteksian autokorelasi dalam penelitian
adalah dengan menggunakan perhitungan nilai Durbin Watson DW. Tetapi dalam penelitian ini tidak dilakukan uji autokorelasi karena data
dalam penelitian ini adalah Data Cross Section bukan Time Series. 2.
Multikolinearitas Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel Ghozali, 2005 : 57 .
Besar nilai VIF yang digunakan acuan adalah VIF dibawah 10, apabila nilai VIF lebih tinggi dari 10 maka akan terjadi multikolinearitas.
3. Heteroskedastisitas
Maksud dari penyimpangan heteroskedastisitas adalah jika nilai residual tidak konstan atau berbeda untuk setiap nilai tertentu variabel bebas.
Dalam regresi linier, nilai residual harus konstan untuk setiap nilai variabel bebas, jika ketentuan ini dilanggar maka akan terjadi heteroskedastisitas
Ghozali, 2001 : 69 . Dengan kata lain dalam suatu model regresi linier, nilai residual tidak boleh ada hubungan dengan variabel bebas.
Pendeteksian heteroskedastisitas dalam penelitian ini yaitu dengan cara menghitung korelasi Rank Spearman antara residual dengan seluruh
variabel bebas. Jika koefisien korelasi untuk semua variabel bebas
49
terhadap residual lebih besar dari tarif signifikan 0,05 yang berarti dalam hasil ini tidak terdapat gejala heteroskedastisitas Santoso, 2001 : 210 .
3.5.5. Teknik Analisis
Teknik analisis regresi linier berganda yang disajikan dalam persamaan sebagai berikut :
Y = β
+ β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ Єi
................. Anonim, 2003 : L-21
Keterangan :
Y
= Variabel terikat, yaitu kinerja manajerial
β
= Konstanta
β
1
= Konstanta regresi X
1
β
2
= Konstanta regresi X
2
X
1
= Lingkungan Pengendalian Organisasi
X
2
= Konflik Peran X
3
= Kepuasan Kerja
Єi
= Variabel pengganggu, yaitu yang diasumsikan = 0, karena tidak
diasumsikan dalam penelitian.
50
3.5.6. Uji Hipotesis
Uji Regresi Linier Berganda digunakan untuk menguji hipotesis agar diketahui adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Uji F. Untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang dihasilkan dan
untuk menguji pengaruh lingkungan pengendalian organisasional dan kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial digunakan Uji F dengan
prosedur sebagai berikut : a
Hipotesis. H
: β
1
= β
2
= 0 model regresi yang dihasilkan tidak cocok
H
i
: paling sedikit ada satu β
i
≠ 0 model regresi yang dihasilkan cocok
b Ketentuan pengujian.
1. jika tingkat signifikan p – value 0,05 maka H
diterima dan H
i
ditolak. 2.
jika tingkat signifikan p – value 0,05 maka H ditolak dan H
i
diterima.
BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian