Konflik Peran Teori yang melandasi hubungan Lingkungan Organisasi dan Kinerja Manajerial

20

2.2.3.1 Teori yang melandasi hubungan Lingkungan Organisasi dan Kinerja Manajerial

Pengaruh lingkungan pengendalian organisasi terhadap kinerja manajerial dilandasi oleh Teori Birokrasi yang dikemukakan oleh Max Weber, 1900 Stephen P. Robbins, 1996 . Teori Birokrasi adalah suatu bentuk organisasi yang ditandai dengan pembagian kerja, hierarki wewenang, aturan-aturan dan ketetapan-ketetapan, serta hubungan-hubungan yang impersonal. Maksud dari teori ini adalah suatu bentuk organisasi yang berteori tentang kerja itu dapat dilakukan sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan tanpa campur tangan hubungan kepribadian karyawan.

2.2.4. Konflik Peran

Bila seseorang individu dihadapkan pada pengharapan peran yang berlainan, akibatnya adalah konflik peran. Konflik ini ada bila seorang individu mendapatkan bawah patuh pada persyaratan satu peran menyebabkan kesulitan untuk mematuhi persyaratan daripada peran lain. Hal itu akan mencakup situasi di mana dua atau lebih pengharapan peran saling berlawanan Stephen P. Robbins : 2001 . Tenaga kerja profesional menurut Derber dan Schwartz 1991 dalam JRAI Dwi Fitri Puspa dan Bambang LS, 1999 adalah mereka yang terlatih untuk melaksanakan tugas yang komplek secara indepeden dan yang dalam memecahkan masalah yang timbul dalam pelaksanaan tugas ini dengan 21 menerapkan keahlian dan pengalamannya. Ini berarti bahwa dalam diri seorang profesional terdapat suatu sistem nilai atau norma yang akan mengatur perilaku mereka dalam proses pelaksanaan tugas atau pekerjaan mereka. Seorang profesional dalam melaksanakan tugasnya, terutama ketika menghadapi suatu masalah tertentu akan sering menerima dua perintah sekaligus. Perintah pertama datang dari kode etik profesi , sedangkan yang kedua datang dari sistem pengendalian yang berlaku di perusahaan. Apabila profesional bertindak sesuai dengan kode etiknya, maka ia akan merasa tidak berperan sebagai karyawan perusahaan yang baik. Sebaliknya apabila ia bertindak sesuai dengan prosedur yang ditentukankan oleh perusahaan, maka ia akan merasa telah bertindak secara tidak profesional. Kondisi ini yang disebut konflik peran, yaitu konflik yang timbul karena mekanisme pengendalian birokratis organisasi tidak sesuai dengan norma, aturan, etika dan kemandirian profesional. Konflik peran merupakan suatu gejala psychologis yang dialami oleh anggota organisasi yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dalam bekerja dan secara potensial bisa menurunkan motivasi kerja Dwi Fitri Puspa dan Bambang Riyanto LS : 1999 . Menurut Kahn dkk 1964 serta Jackson dan Schuler 1985 dalam JRAI Dwi Fitri Puspa dan Bambang Riyanto LS 1999 , menemukan konflik peran mempunyai dampak yang negatif terhadap perilaku karyawan, seperti timbulnya ketegangan kerja, penurunan kepuasan kerja, penurunan komitmen pada organisasi dan penurunan kinerja keseluruhan. 22

2.2.4.1 Teori yang melandasi hubungan Konflik Peran dan Kinerja Manajerial