28
menyebut faktor-faktor luar seperti kebijakan perusahaan dan administrasi, pengawasan, hubungan antar pribadi dan situasi kerja.
2.2.6. Kinerja Manajerial
Sumber daya yang paling penting dalam sebuah organisasi adalah sumber daya manusia. Kebutuhan akan perencanaan sumber daya manusia mungkin tidak
segera tampak. Orang mungkin bertanya, jika organisasi memerlukan orang baru, mengapa dengan mudah saja menariknya? Sebenarnya kebutuhan sumber daya
manusia sukar dipenuhi secepat itu. Organisasi yang tidak merencanakan sumber daya manusianya sering menemukan bahwa mereka tidak dapat memenuhi
kebutuhannya akan pegawai atau tujuan keseluruhan secara efektif James A.F. Stober dan Charles Winkel, 1986 : 467 .
Kinerja manajer menurut Mahoney dkk. 1963 dalam JRAI Maulana Kamal dan Ainun Na’im, 2000 adalah kinerja para individu anggota organisasi
dalam kegiatan-kegiatan manajerial seperti perencanaan, investigasi, koordinasi, supervisi, pengaturan staff, negoisasi dan representasi.
Penilaian manajer merupakan kunci utama dalam pengembangan manajemen. Penilain manajer jelas penting bagi pengembangan manajemen
karena dengan mengetahui sejauh mana para manajer merencanakan, mengorganisasi, melakukan staffing, memimpin dan mengendalikan adalah
merupakan satu-satunya jalan untuk memastikan bahwa orang-orang yang menduduki jabatan itu benar-benar mengelola dengan efektif. Jika suatu
29
organisasi ingin mencapai sasarannya secara efektif dan efisien, cara-cara untuk menilai secra tepat kinerja manajemen harus ditemukan dan dijalankan Koontz,
Cyril O’Donnell dan Heinz eihrich ; 1984 . Menurut Anwar Prabu Mangkunegara 2000 : 67 kinerja manajer adalah
efisiensi dan efektifitas pertanggung jawaban hasil kerja manajer yang meliputi pendapatan dan pengeluaran yang berguna untuk perencanaan, berkoordinasi dan
mengontrol kegiatan sehari-hari. Rendahnya mutu tenaga kerja tidak hanya menyebabkan rendahnya prestasi kerja dan penghasilan tetapi juga menyulitkan
usaha-usaha pemantapan sumber daya alam yang melimpah. Manajemen sumber daya manusia atau dalam praktek lebih sering disebut manajemen personalia
merupakan ilmu manajemen yang menyangkut bidang ilmu jiwa psikologi , sosiologi, ekonomi dan administrasi manajemen personalia dituntut bersifat
dinamis seiring dengan perkembangan ilmu yang mendasarinya. Perubahan atau perkembangan pada bidang ilmu jiwa misalnya akan menuntut manajemen
personalia untuk selalu dapat mengikutinya agar tetap relevan dengan permasalahan yang ada.
Sebagai misal, apabila terjadi penurunan kinerja manajer yang disebabkan oleh beban psikologis seperti kondisi depresi atau stress terhadap pekerjaan maka
psikologi-psikologi akan mempelajari bagaimana cara-cara mengatasi permasalahan yang terkait dengan sumber daya manusia dengan baik diantaranya
ditampilkan leadership yang baik serta penciptaan kinerja internal yang baik. Manajer dalam posisinya sebagai pimpinan yang mengarahkan
bawahannya dalam upaya mencapai tujuan-tujuan usaha yang telah ditetapkan
30
oleh perusahan, harus melakukan koordinasi yang baik dengan departemen manapun di dalam perusahaan yang bersangkutan.
2.2.6.1. Tugas Manajer