rencana anggaran Y
2
0 0 0 28,6 28,6
42,9 0 100 3 Mengarahkan,
memimpin dan mengembangkan Y
3
1 14,3
3 42,9
3 42,9
7 100
4 Mengumpulkan dan
menyiapkan informasi Y
5
2 28,6
3 42,9
2 28,6
7 100
5 Mempertahankan angkatan kerja Y
6
2 28,6
2 28,6
3 42,9
7 100
Rata-rata prosentase 25,7
31,5 40,0
2,9
Sumber : Lampiran
1 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai tertinggi terletak pada
skor “6” yang berarti “setuju” dengan prosentase sebesar 40,0 artinya kinerja manajer perlu diukur dalam organisasi dan kegiatan-kegiatan manajerial seperti
perencanaan, investigasi, koordinasi, supervise, pengaturan staff, negoisasi dan representasi.
4.3. Analisis dan Uji Hipotesis 4.3.1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan
metode Kolmogorov Smirnov. Kriteria apakah sebuah distribribusi data mengikuti distribusi normal adalah :
a. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya 5, maka distribusi adalah tidak normal
b. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya 5, maka distribusi adalah normal
Tabel 4.10 : Hasil Uji Normalitas
No. Variabel Penelitian
Kolmogorv Smirnov Z
Tingkat signifikan
1.
2. 3.
4. Lingkungan pengendalian
organisasi X
1
Konflik peran X
2
Kepuasan kerja X
3
Kinerja manajerial Y 0,186
0,207 0,188
0,132 0,200
0,200 0,200
0,200
Sumber : Lampiran 10 Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa distribusi data variabel
lingkungan pengendalian organisasi X
1
, konflik peran X
2
, kepuasan kerja X
3
, kinerja manajerial Y, adalah distribusi normal, karena tingkat signifikan dari Kolmogorov-Smirnov yang dihasilkan diatas 5 sig 0,05.
4.3.2. Asumsi Klasik
Model regresi yang diperoleh merupakan model yang menghasilkan estimasi linear tidak bias yang baik yang artinya bahwa koefisien regresi pada
persamaan tersebut betul-betul linear dan tidak bias, kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi yang disebut asumsi klasik, sebagai berikut :
1. Multikolinearitas
VIF digunakan untuk mendeteksi adanya atau tidaknya gejala multikolinearitas. VIF Variance inflation Factor, dimana VIF dapat
diartikan sebagai tingkat ”pembengkakan” varians. a. Jika VIF lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinearitas
b. Jika VIF lebih kecil dari 10 tidak terjadi multikolinearitas. Tabel 4.11 : VIF Variance Inflation Factor
No. Variabel Bebas VIF
1. 2.
3. Lingkungan pengendalian organisasi X
1
Konflik peran X
2
Kepuasan kerja X
3
1,055 1,336
1,396 Sumber : Lampiran 11
Berdasarkan tabel 4.11 di atas ditunjukkan bahwa nilai VIF pada variabel lingkungan pengendalian organisasi X
1
, konflik peran X
2
, kepuasan kerja X
3
lebih kecil 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas.
2. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas dapat diidentifikasikan dengan cara menghitung koefisien korelasi Rank Spearman antara nilai dari residual dengan
seluruh variabel bebas. Berikut ini hasil dari uji Rank Spearman :
Tabel 4.12 : Hasil Korelasi Rank Spearman
No. Variabel Bebas
Koefisien Korelasi Rank
Spearman Tingkat
signifikan 1.
2. 3.
Lingkungan pengendalian organisasi X
1
Konflik peran X
2
Kepuasan kerja X
3
-0,072 0,000
-0,003 0,790
1,000 0,991
Sumber : Lampiran 11 Berdasarkan tabel 4.12 di atas dapat ditunjukkan koefisien korelasi Rank
Spearman pada variabel lingkungan pengendalian organisasi X
1
, konflik peran X
2
, kepuasan kerja X
3
memiliki tingkat signifikan lebih besar dari 0,05 sig 5 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dihasilkan tidak terjadi
heteroskedastisitas. 4.3.3. Uji Hipotesis
Uji F digunakan untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel lingkungan pengendalian
organisasi X
1
, konflik peran X
2
, kepuasan kerja X
3
terhadap kinerja manajerial Y. adapun hasil dari Uji F adalah sebagai berikut :
Tabel 4.13 : Persamaan Regresi
Model Koefisien Regresi
F
hitung
Sig Konstanta
Lingkungan pengendalian Organisasi X
1
Konflik peran X
2
Kepuasan kerja X
3
10,315 0,610
-0,757 -0,945
3,520 0,164
R
2
= 0,779
Sumber : Lampiran 11 Berdasarkan tabel 4.13 diatas maka model regresi yang dihasilkan adalah :
Y = 10,315 + 0,610X
1
– 0,757 X
2
- 0,945 X
3
Nilai F
hitung
sebesar 3,520 dengan tingkat signifikan sebesar 0,164 lebih besar dari 5 sig 5 maka H
diterima dan H
1
ditolak yang artinya model regresi yang digunakan adalah tidak sesuai untuk mengetahui pengaruh
lingkungan pengendalian organisasi X
1
, konflik peran X
2
, kepuasan kerja X
3
terhadap kinerja manajerial Y sehingga hipotesis penelitian “bahwa lingkungan pengendalian organisasi, konflik peran dan kepuasan kerja mempunyai pengaruh
terhadap kinerja manajerial” tidak teruji kebenarannya. Hal ini terbukti dengan nilai R
2
sebesar 0,779 yang artinya lingkungan pengendalian organisasi X
1
, konflik peran X
2
, kepuasan kerja X
3
yang mempengaruhi kinerja manajerial Y sebesar 77,9 sedangkan sisanya 22,1 dipengaruhi faktor lain yang tidak
dibahas pada penelitian ini seperti : motivasi, pelimpahan wewenang, partisipasi anggaran dan lain sebagainya serta terbatasnya data penelitian hal ini
kemungkinan disebabkan adanya kendala yang bersifat situasional sehingga mempengaruhi jawaban responden.
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian