Motivasi Landasan Teori 1. Akuntansi Perilaku

34 3. Keterampilan konseptual, adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan memadukan semua kepentingan dan kegiatan organisasi.

2.2.6.5. Motivasi

Pengertian motivasi menurut Fuad 2000 : 97 adalah pemberian motif penggerak kepada karyawan untuk dapat bekerja sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat secara efisien dan efektif tercapai. Apabila tenaga kerja menyukai pekerjaannya, menganggap tugas mereka penuh tantangan dan menyukai lingkungan kerja secara umum maka biasanya mereka akan berusaha maksimal untuk melaksanakan pekerjaan dengan penuh semangat dan penuh dedikasi. Untuk maksud tersebut ada dua jenis motivasi yang dapat ditanamkan menurut Fuad 2000 : 97 , yaitu : a Motivasi positif. Yaitu proses mempengaruhi orang lain dengan memberikan tambahan tingkat kepuasan tertentu, misalnya memberikan promosi, tambahan penghasilan, menciptakan kondisi kerja yang nyaman. b Motivasi negatif. Yaitu proses mempengaruhi orang lain dengan memberikan ancaman atau mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu dengan terpaksa, misalnya memberikan ancamandengan penurunan pangkat, pemotongan gaji atau dipecat dari jabatannya. 35 2.2.7. Hubungan antara Lingkungan Pengendalian Organisasi, Konflik Peran dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Manajerial. Lingkungan pengendalian organisasi adalah lingkungan manusia di mana para anggota organisasi melakukan pekerjaan mereka yang mengarah pada sistem pengendalian perilaku atau profesional. Karakteristik mendasar dari manajemen adalah bahwa para manajer mencapai hasil melalui orang lain dan bahwa ruang lingkup pekerjaan manajerial adalah sebuah organisasi Gibson, Donelly dan Ivanevich, 1997 : 331 . Mengelola dan memotivasi pekerja secara efektif merupakan unsur kritis dalam pengembangan fungsi manajerial untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengkomunikasikan tugas-tugas secara efektif, menghargai kinerja yang baik dan menciptakan suasana yang mendukung usaha para pekerja serta kebutuhan individu Gibson, Donelly dan Ivanevich, 1997 : 299 . Sistem kemandirian profesional dalam memecahkan masalah yang dihadapi pelaksanaan tugasnya akan cenderung menbuat mereka menuntut penguasaan dan pengendalian secara penuh terhadap prosedur pelaksanaan tugas. Konflik peran merupakan suatu gejala psychologis yanng dialami oleh anggota organisasi yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dalma bekerja dan secara potensial bisa menurunkan motivasi kerja. Kahnn dkk 1964 , Jackson dan Schuler 1985 menemukan bahwa konflik peran mempunyai dampak negative terhadap perilaku karyawan, penurunan komitmen pada organisasi dan penurunan kinerja keseluruhan. 36 Kepuasan kerja merujuk pada sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi ataupun ditugaskan kepadanya dilingkungan kerjanya. Karyawan yang puas adalah mereka yang berproduksi tinggi, sedang atau rendah dan mereka akan cenderung menentukan tingkat prestasi yang menimbulkan bagi mereka. Keyakinan bahwa karyawan yang puas akan lebih produktif dari pada karyawan yang tidak puas terhadap pekerjaannya telah menjadi suatu ajaran dasar bagi para manajer. Dari sudut pandang manajemen, karyawan yang bermotivasi tinggi dengan tingkat kepuasan kerja yang rendah akan berusaha mencari pekerjaan lain. Oleh sebab itu yang harus dilakukan manajer adalah menggunakan motivator yang mengarahkan karyawan untuk bekerja secara efektif bagi perusahaan Harold Koontz, Cyril O’Donell dan Heinz Weihrich ; 1984 .

2.3. Kerangka Pikir

Pada hakekatnya kerangka pikir ini merupakan upaya untuk mencoba menjawab secara ringkas permasalahan yang telah diidentifikasikan secara rasional melalui alur pikir yang didasarkan pada kerangka logis. Secara tidak langsung yang dimaksud dengan pemikiran sebenarnya telah terdapat dalam bahasan landasan teori. Jadi sumber kerangka pikir adalah landasan teori yang dihubungkan dengan variabel penelitian dalam upaya memecahkan masalah.