Tabel 4.4 : Data Harga Saham Tahun 2005 – 2008
No Nama Perusahaan
2005 2006
2007 2008
1. 2.
3. 4.
PT. BAT Indonesia Tbk PT. Bentoel International Investama Tbk
PT. Gudang Garam Tbk PT. HM Sampoerna Tbk
7725 129
12825 9087
5637 207
10137 8475
4925 384
9912 13762
4875 547
6062 10575
Sumber : Lampiran 4
Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2005 harga saham yang tertinggi dimiliki oleh PT. Gudang Garam Tbk, yaitu sebesar Rp
12.825, sedangkan harga saham terendah pada tahun 2005 dimiliki oleh PT. Bentoel International Investama Tbk yaitu sebesar Rp 129.
Pada tahun 2006 harga saham yang tertinggi dimiliki oleh PT Gudang Garam Tbk yaitu sebesar Rp 10.137, sedangkan harga saham terendah pada tahun
2006 dimiliki oleh PT. Bentoel International Investama Tbk yaitu sebesar Rp 207. Pada tahun 2007 harga saham yang tertinggi dimiliki oleh PT HM
Sampoerna Tbk yaitu sebesar Rp 13.762, sedangkan harga saham terendah pada tahun 2007 dimiliki oleh PT. Bentoel International Investama Tbk yaitu sebesar
Rp 384. Pada tahun 2008 harga saham yang tertinggi dimiliki oleh PT. HM
Sampoerna Tbk yaitu sebesar Rp 10.575, sedangkan harga saham terendah pada tahun 2008 dimiliki oleh PT. Bentoel International Investama Tbk yaitu sebesar
Rp 547.
4.3 Analisis dan Pengujian Hipotesis
4.3.1 Uji Asumsi Klasik
Untuk mendukung keakuratan hasil metode regresi, maka perlu dilakukan penelusuran terhadap asumsi klasik yang meliputi normalitas, autokorelasi,
multikolinearitas dan heterokedastisitas. Hasil dari asumsi klasik tersebut adalah sebagai berikut :
1. Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak Sumarsono, 2004 : 40. Uji normalitas dapat
dilakukan dengan berbagai metode di antaranya adalah Kolmogrow Smirnow, dengan kriteria jika tingkat signifikan lebih kecil dari 5 sig 5 maka
distribusi adalah tidak normal, dan jika tingkat signifikan lebih besar dari 5 sig 5 maka distribusi normal. Pada hasil uji normalitas dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.5 : Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ROA ~ X
1
DER X
2
DR X
3
Harga Saham ~ Y
N Normal Parameters
b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Absolute
Differences Positive
Negative Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. 2-tailed 16
-1967.4985347116 4733.9808198559
.474 .337
-.474 1.895
.002 16
96.814435094769 34.407788051604
.180 .180
-.128 .722
.675 16
47.68135989058060 8.378685140495110
.173 .173
-.110 .693
.722 16
6.57981 4.510276
.159 .159
-.103 .638
.810
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data
Sumber : Lampiran 5
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diperoleh nilai signifikansi variabel Debt to Equity Ratio
X
2
sebesar 0,675, Debt Ratio X
3
sebesar 0,722 dan Harga Saham Y sebesar 0,81 yang disimpulkan bahwa distribusi data mengikuti
distribusi normal karena nilai signifikan dari Kolmogrov-Smirnov lebih besar dari 0,05. Sedangkan nilai signifikansi variabel Return On Assets X
3
sebesar 0,002 berarti bahwa distribusi data memiliki distribusi data yang tidak normal karena
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Maka normalitas data dapat diperbaiki dengan melakukan transformasi data.
2. Autokorelasi
Pada penelitian yang menggunakan data urut waktu, kemungkinan terjadinya autokorelasi relatif besar. Untuk menguji variabel-variabel yang
diteliti, apakah terjadi autokorelasi atau tidak, dapat menggunakan uji Durbin Watson. Pada hasil analisa data yang diperoleh melalui uji asumsi klasik
tentang autokorelasi dapat diketahui melalui tabel sebagai berikut :
Tabel 4.6 : Model Summary
b
Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model Durbin-
Watson 1
2.060 a. Predictor : Constant, DR X
3
, ROA X
1
, DER X
2
b. Dependent Variable : HARGA SAHAM Y
Sumber : Lampiran 5
Dari tabel model summary di atas diketahui nilai DW sebesar 2,060 terletak diantara dU 1,726 dan 4-dU 2,274, sedangkan pengambilan
keputusan pada asumsi ini memerlukan dua nilai bantu yang diperoleh dari Tabel Durbin Watson, yaitu angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak