ANOVA
b
Model Sum of
Square df
Mean Square F
Sig 1
Regression Residual
Total 12.972
23.437 36.409
2 10
12 6.486
2.344 2.767 .111
a
a. Prediators : Constant, DER X2, ROA X1 b. Dependent Variabel : Harga Saham
Sumber : Lampiran 8
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pengaruh secara simultan antara variabel bebas dengan variabel terikatnya diperoleh
hasil yang tidak signifikan dan positif dengan tingkat signifikan 0,111. Terlihat dari angka F
hitung
= 2,767 dengan Sig. 0,111 0,05 : tidak signifikan positif, secara bersama-sama perubahan kedua variabel
Return On assets X
1
dan Debt to Equity Ratio X
2
mampu menjelaskan perubahan variabel Harga Saham Y sebesar 35,6 [lihat
R. Square 0,356] sedang sisanya 64,4 dijelaskan oleh variabel lain selain Return On Assets X
1
dan Debt to Equity Ratio X
2
. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan untuk
teknis analisis ini tidak cocok, oleh karena itu untuk peneliti yang akan datang disarankan untuk menggunakan model teknik analisis ini
dengan menambah data penelitian dan memperluas populasi tidak hanya pada perusahaan-perusahaan Tobacco Manufacturers saja.
2. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui signifikan atau tidak secara parsial pengaruh Return On Assets X
1
dan Debt to Equity Ratio X
2
terhadap harga saham Y. Tabel 4.15 : Hasil Uji t Setelah Perbaikan Data
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig
Model B
Std. Error Beta
1 Constat ROA
DER 8.238
1.425 -2.256
5.401 .661
1.290 .601
-.487 1.525
2.156 -1.749
.158 .056
.111
a. Dependent Variabel : Harga Saham Y
Sumber : Lampiran 9
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. X
1
→ nilai sig. X
1
0,056 nilai α 0,05, maka H
o
diterima dan H
i
ditolak. Ini berarti bahwa variabel Return On Assets ROA X
1
tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap Harga Saham Y.
2. X
2
→ nilai sig. X
2
0,111 nilai α 0,05, maka H
o
diterima dan H
i
ditolak. Ini berarti bahwa variabel Debt to Equity Ratio DER X
2
tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap Harga Saham Y.
4.3.3 Teknik Analisis
Analisis regresi berganda adalah analisis data yang menggambarkan pengaruh antara beberapa variabel bebas lebih dari 1 variabel bebas terhadap
variabel terikat.
Tabel 4.16 : Model Regresi
Model Koefisien regresi
Konstanta Return On Assets
X
1
Debt to Equity Ratio X
2
8,238 1,425
-2,256
Sumber : Lampiran 9
Persamaan Regresi :
Y = 8,238 + 1,425 X
1
– 2,256 X
2
Dari persamaan regresi di atas menjelaskan bahwa : Konstanta a yang dihasilkan sebesar 8.238 menunjukkan besarnya nilai
Harga Saham Y, apabila Return On Assets X
1
dan Debt to Equity Ratio X
2
, adalah konstan atau nol.
Koefisien regresi untuk variabel Return On Assets X
1
b
1
sebesar 1,425 berarti setiap kenaikan Return On Assets X
1
satu satuan maka Harga Saham Y akan naik sebesar 1,425 dengan asumsi variabel bebas lainnya adalah konstan.
Koefisien regresi untuk variabel Debt to Equity Ratio X
2
b
2
sebesar -2,256 berarti setiap penurunan Debt to Equity Ratio satu satuan maka Harga Saham Y
akan turun sebesar -2,256 dengan asumsi variabel bebas lainnya adalah konstan.
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil perhitungan dan pengolahan data, dapat diketahui bahwa Return On Assets
dan Debt to Equity Ratio secara simultan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan Tobacco Manufacturers di
Bursa Efek Indonesia. Pernyataan ini didasarkan pada hasil pengujian secara simultan antara variabel Return On Assets dan Debt to Equity Ratio terhadap
harga saham dengan menggunakan Uji F yang menghasilkan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu 0,111. Oleh karena itu untuk peneliti yang akan datang
disarankan untuk menggunakan model teknik analisis ini dengan menambah data penelitian dan memperluas populasi tidak hanya pada perusahaan-perusahaan
Tobacco Manufacturers saja.
Return On Assets yang merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan
laba berdasarkan total aktiva, menunjukkan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hal ini didasarkan pada hasil pengujian secara
parsial antara variabel Return On Assets dengan harga saham dengan menggunakan uji t yang menghasilkan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu
0,056, tidak berpengaruhnya rasio Return On Assets secara parsial terhadap Harga Saham disebabkan karena melemahnya nilai kurs rupiah terhadap dollar terutama
saat kenaikan harga minyak, fenomena ini menimbulkan biaya operasional perusahaan akan mengalami kenaikan dan kegiatan operasional manajemen dalam
mendayagunakan seluruh aktiva perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bagi investor tidak maksimal.Sehingga hipotesis 1 yang menyatakan diduga bahwa