proporsi modal sendiri yang digunakan lebih rendah untuk membiayai aktiva yang dimiliki perusahaan.
2.2.5. Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Harga Saham
2.2.5.1. Pengaruh Return On Assets ROA Terhadap Harga Saham
Return On Assets ROA merupakan salah satu rasio profabilitas
yang dapat digunakan untuk mengukur efektifitas kegiatan operasional manajemen dalam mendayagunakan seluruh aktiva perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan bagi investor. Selain itu Return On Assets ROA
ini juga merupakan indikator keberhasilan manajemen dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Teori Path Goal yang menyatakan
bahwa “Goal theory indicated that an individual behavior is regulated by his or her conscious idea intention”
Luthans, 1995, yang artinya bahwa penilaian kinerja ini dapat memberikan umpan balik bagi
manajemen bahwa dan manajemen menengah tentang bagaimana manajemen puncak menilai kinerja mereka dalam mendayagunakan
seluruh aktiva perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bagi investor, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar Return On Assets
menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik.
2.2.5.2. Pengaruh Debt To Equity Ratio DER Terhadap Harga Saham
Debt to Equity Ratio DER merupakan suatu rasio yang dapat
digunakan untuk mengukur penggunaan utang terhadap total shareholder’s equity
yang dimiliki oleh perusahaan. Atau dengan kata lain, DER adalah perbandingan antara jumlah pinjaman dan jumlah
ekuitas dari sebuah perusahaan.
Menurut Arifin 2005 : 12 dalam teori signaling memprediksi bahwa investor dapat membedakan secara rasional antara perusahaan
yang buruk dan perusahaan yang bagus. Hal ini dapat dilihat dari keputusan manajer yang dapat dijadikan sinyal dalam menentukan
keputusan untuk mengambil dana dari eksternal hutang. Suatu perusahaan berani mengambil dana eksternal untuk membiayai proyek
merupakan sinyal bahwa proyek tersebut memiliki nilai intrinsik yang tinggi. Penambahan hutang baru juga dapat menjadi sinyal karena hanya
perusahaan yang prospek pendapatannya relatif stabil yang berani
menambah hutang.
Sedangkan menurut Brigham dan Houston 2006 : 40, semakin tinggi DER memberikan sinyal kepada investor bahwa perusahaan
tersebut menanggung risiko kerugian yang tinggi pada saat perekonomian sedang kurang baik. Tetapi, perusahaan dengan nilai DER yang tinggi
akan memberikan tingkat pengembalian yang tinggi pada saat perekonomian
sedang membaik.
Tingginya nilai
DER akan
mempengaruhi minat investor terhadap saham tertentu, karena investor