2. PT. Bentoel International Investama Tbk Perusahaan
Perusahaan yang berdomisili di Jakarta dan kantor pusat beralamat di Menara Rajawali lantai 23, Jalan Mega Kuningan Lot 5.1 Jakarta 12950.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1980, yang pada saat itu bergerak dalam bidang industri rotan. Saat ini perusahaan bertindak
sebagai induk perusahaan Holding Company, seluruh anak perusahaan berdomisili di Malang, Jawa Timur.
3. PT. Gudang Garam Tbk.
Perseroan yang bergerak dibidang industri rokok yang terkait dengan industri rokok ini merupakan lanjutan dari perusahaan-perusahaan yang
didirikan oleh almarhum Suryo Wonowidjoyo pada tanggal 26 Juni 1958 di Jalan Semampir II1 Kediri dengan jumlah 50 kerabat kerja di atas tanah sewa
seluas 100 meter persegi yang kini disebut unit 1. Pada tahun 1969 perusahaan beralih status menjadi Firma dan akhirnya pada tahun 1971 berubah menjadi
Perseroan Terbatas PT.
4. PT. HM Sampoerna Tbk
Perusahaan yang berkedudukan di Surabaya dengan kantor pusat berlokasi di Jalan Rungkut Industri Raya No. 18 Surabaya. Serta memiliki
pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan dan Malang. Ini memiliki ruang lingkup kegiatan perusahaan yang meliputi antara lain industri dan
perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain.
Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di Surabaya, sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930 industri
rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Matschapij
Sampoerna.
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1 Return On Assets X
1
Return On Assets ROA salah satu rasio profitabilitas yang digunakan
untuk mengukur
efektivitas kegiatan
operasional manajemen
dalam mendayagunakan seluruh aktiva perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bagi
investor. Hasil penelitian yang dilakukan pada perusahaan Tobacco Manufacturers
di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Data Return On Assets Tahun 2005 – 2008
No Nama Perusahaan
2005 2006
2007 2008
1. 2.
3. 4.
PT. BAT Indonesia Tbk PT. Bentoel International Investama Tbk
PT. Gudang Garam Tbk PT. HM Sampoerna Tbk
2,8 5,87
8,54 19,97
-10,15 6,20
4,64 27,89
-5,06 6,29
6,07 23,11
-16,41 5,37
7,81 24,14
Sumber : Lampiran 1
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa perusahaan Tobacco Manufacturers
yang memiliki Return On Assets yang tertinggi diantara 4 perusahaan yang diteliti adalah PT. HM Sampoerna Tbk pada tahun 2006 sebesar
27,89 dan perusahaan Tobacco Manufacturers yang memiliki Return On Assets terendah diantara 4 perusahaan yang diteliti adalah PT. BAT Indonesia Tbk pada
tahun 2008 sebesar -16,41. Tingginya Return On Assets yang dicapai perusahaan menunjukkan bahwa semakin baiknya kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba berdasarkan total aktiva perusahaan, sebaliknya rendahnya Return On Assets
yang dicapai perusahaan menunjukkan bahwa semakin ketidakmampuan perusahaan untuk menghasilkan laba berdasarkan total aktiva
yang dimiliki oleh perusahaan.
4.2.2 Debt to Equity Ratio X
2
Debt to Equity Ratio DER adalah perbandingan antara jumlah pinjaman
dan jumlah ekuitas dari sebuah perusahaan. Berikut ini data Debt to Equity Ratio DER pada perusahaan Tobacco Manufacturers di Bursa Efek Indonesia BEI
tahun 2005-2008 : Tabel 4.2 Data Debt to Equity Ratio DER Tahun 2005 – 2008
No Nama Perusahaan
2005 2006
2007 2008
1. 2.
3. 4.
PT. BAT Indonesia Tbk PT. Bentoel International Investama Tbk
PT. Gudang Garam Tbk PT. HM Sampoerna Tbk
63,67 65,37
68,66 155,45
74,36 97,14
65,05 120,71
101,01 150,35
68,28 94,43
111,49 157,52
55,12 100,44
Sumber : Lampiran 2
Debt to Equity Ratio DER tertinggi pada tahun 2005 dimiliki oleh PT.
HM Sampoerna Tbk yaitu sebesar 155,45 sedangkan Debt to Equity Ratio DER terendah dimiliki oleh PT. BAT Indonesia Tbk yaitu sebesar 63,67.